KPAI: 6,7 Persen Peserta Tak Tahu Alasan Dikirim ke Barak Militer di Jabar - PRFM News


BANDUNG, PRFMNEWS - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan perlu dilakukan evaluasi terhadap ketepatan sasaran peserta dalam Program Pendidikan Karakter Panca Waluya Jawa Barat Istimewa.
Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra mengungkapkan, sebagian besar siswa yang mengikuti program tersebut di dua lokasi pelatihan militer yakni di Lembang dan Purwakarta, masuk program ini karena alasan utama seperti kebiasaan merokok, sering membolos, serta keterlibatan dalam aksi tawuran.
Hal itu disampaikan Jasra Putra dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Jumat 16 Mei 2025.
Baca Juga: Daftar Lokasi Lengkap Bazar Murah di 30 Kecamatan Kota Bandung 19 Mei-3 Juni 2025, Jual Apa Saja?
Menurutnya, sekitar 6,7 persen peserta menyebutkan bahwa mereka tidak tahu alasan dimasukkan ke dalam program tersebut.
Melihat data ini, Jasra menilai perlunya dilakukan kajian ulang mengenai relevansi dan ketepatan sasaran peserta yang dipilih untuk mengikuti program tersebut.
Dilansir ANTARA, KPAI telah melakukan kunjungan langsung ke dua lokasi penyelenggaraan program, yaitu Barak Militer Resimen 1 Shira Yudha di Purwakarta dan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam III Siliwangi di Cikole, Kabupaten Bandung Barat.
Program Pendidikan Karakter Panca Waluya ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diluncurkan melalui Dinas Pendidikan, dan dikenal luas sebagai program pendidikan berbasis barak militer.
Baca Juga: Lokasi dan Cara ke Lost City Maleer, Wisata Baru Berkonsep Vintage Retro di Tepi Sungai Kota Bandung
Inisiatif ini menjadi bagian dari implementasi Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, khususnya yang mengatur tentang fungsi dan tujuan pendidikan di provinsi tersebut.
Selain itu, program ini juga diperkuat melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 43/PK.03.04/Kesra tertanggal 2 Mei 2025 yang mengusung "9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluya", yakni membentuk karakter siswa yang sehat (cageur), berakhlak baik (bageur), jujur (bener), cerdas (pinter), dan berani (singer).
Sejak dimulai pada 2 Mei 2025, program ini telah memicu berbagai reaksi dari publik, baik yang bersifat mendukung maupun yang mempertanyakan atau menolak pelaksanaannya.***
0 Komentar