Skip to main content
728

Kronologi Jaksa di Kejagung Dibacok OTK Saat Pulang Kerja, Dipepet 2 Pemotor di Depok - Halaman all - TribunNews

 

Kronologi Jaksa di Kejagung Dibacok OTK Saat Pulang Kerja, Dipepet 2 Pemotor di Depok - Halaman all - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kasus pembacokan terhadap jaksa kembali terjadi.

Sebelumnya seorang jaksa yang bertugas di Kejaksaan Negeri Deli Serdang, Sumatera Utara, dibacok pekan lalu.

Kali ini menimpa seorang jaksa yang bertugas di Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.

Jaksa berinisial DSK (44) ini dibacok dengan senjata tajam oleh orang tak dikenal (OTK) di Sawangan, Kota Depok, Sabtu (24/5/2025) dini hari pukul 02.30 WIB.

Korban  diserang pelaku saat hendak pulang ke rumahnya di kawasan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.

Kronologi kejadian

Awalnya korban baru selesai bekerja pada Jumat (23/5/2025) malam, pukul 21.00 WIB.

Karena hujan, korban sempat berteduh dan memutuskan untuk memesan dan meminum secangkir kopi.

Setelah hujan reda,  pukul 02.30 WIB korban melanjutkan perjalanan pulang menggunakan sepeda motor.

Di lokasi kejadian, tiba-tiba korban dipepet oleh dua orang mengendarai sepeda motor berlawanan.

Salah satu pelaku kemudian mendekati korban dan mengayunkan senjata tajam kearah pergelangan tangan korban.

Sebelum membacok korban, pelaku sempat berteriak ‘sikaaaat’.

Setelah membacok tangan korban, kemudian pelaku kembali berteriak ‘mampus lu’.

Setelah itu para pelaku melarikan diri dan tidak diketahui ke arah mana.

Korban pun kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan.

Terus diawasi

Namun pada saat korban dibawa ke rumah sakit, dari jarak sekitar 1 KM dari rumahnya, terlihat dua orang mengawasi pergerakan mobil yang mengantar ke rumah sakit. 

Meski demikian, tidak diketahui maksud dan tujuan dua orang tersebut memantau pergerakan korban.

Akibat dari tindak pidana tersebut, korban menderita luka berat di pergelangan tangan kanan. 

Diagnosa medis, urat kelingking kanan korban putus dan tidak bisa lagi digerakkan.

Peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke polisi pada Minggu (25/5/2025).

Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Bambang Prakoso membenarkan peristiwa penyerangan kepada Jaksa Kejagung tersebut.

Meski demikian, Bambang belum dapat menjelaskan kronologi kejadian karena korban masih dalam perawatan.

“Iya benar. Sudah ada laporan ke Polsek Bojongsari dan kemudian ditarik ke Polres Metro Depok. Laporannya Minggu,” kata Bambang ketika dikonfirmasi, Senin (26/5).

Karena luka bacokan tersebut, korban menjalani perawatan di rumah sakit kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

Saat ini, kondisi korban masih trauma atas peristiwa yang dialaminya.

“Korban belum bisa diminta keterangan, dirawat di RS di Serpong. Korban trauma. Lukanya di tangan, saraf kelingking putus dan tidak bisa gerak,” ungkapnya.

Untuk mengungkap kasus tersebut, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan bukti dan saksi.

Jaksa Akan Dijaga di Luar Jam Kerja

 Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar membuka peluang pengamanan jaksa di luar jam kerja usai jaksa di Deli Serdang, Sumatra Utara dan Depok, Jawa Barat dibacok orang tak dikenal.

Harli menyebut dua kasus pembacokan tersebut membuktikan ancaman yang dihadapi jaksa dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Sehingga Harli menegaskan negara harus hadir memberikan perlindungan saat jaksa bertugas.

Adapun jaksa di Depok, Dymar Sasongko Kurniadi dan jaksa di Deli Serdang, Jhon Wesli Sinaga diserang orang tak dikenal di luar jam tugas sehingga tidak dilindungi aparat saat kejadian.

"Apakah pengamanan itu bisa dilakukan di luar jam kerja? Bisa saja. Jika itu memang merupakan kebutuhan," kata Harli di kantor Kejagung, Jakarta, Senin (26/5/2025).

"Katakan kalau misalnya aparat jaksa melakukan penggeledahan atau penyitaan atau upaya penangkapan penahanan, nah itu bisa saja dilakukan (pengamanan) tidak pada jam kantor."

Lebih lanjut, sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2025, Kejagung dapat meminta pengamanan kepada Polri ataupun TNI.

 Pihak kejaksaan juga disebut dapat bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) atau Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Harli Siregar pun mengecam aksi pembacokan terhadap jaksa yang belakangan terjadi di Deli Serdang dan Depok.

Harli menyebut terdapat saluran tersendiri jika masyarakat ingin memprotes proses hukum yang sedang berjalan.

"Saya kira ada saluran yang bisa digunakan untuk menjadi cerminan bagi kami melakukan introspeksi dan perbaikan. Tetapi jangan dengan cara-cara yang seperti ini," katanya.

Sumber: Warta Kota/Kompas.TV

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jaksa di Kejagung Dibacok Orang Tak Dikenal di Sawangan Depok, Hendak Pulang ke Rumah

Posting Komentar

0 Komentar

728