Pendidikan
Menhan soal Anak Bandel Dikirim ke Barak Militer: Boleh Saja
/data/photo/2025/04/30/6811d60811ce4.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mendukung rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan mengirim anak bandel ke barak militer untuk proses pendisiplinan. Menurutnya, hal itu boleh saja dilakukan.
"Itu kan kebijakan mau mendukung ketertiban disiplinnya anak-anak. Ya kalau mau nitip, boleh saja," kata Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Ia menyampaikan, penitipan siswa ke barak militer hanya boleh dilakukan untuk tujuan latihan kedisiplinan. Namun, tidak boleh untuk latihan militer.
Adapun sistemnya, ia menyerahkan koordinasi kepada Panglima Kodam (Pangdam) di wilayah masing-masing.
Minta Program Militer Dedi Mulyadi Dievaluasi, Komnas HAM Sebut TNI Tidak Berwenang Didik Sipil
Baca juga: Dasco Minta Dedi Mulyadi Kaji Mendalam Sebelum Kirim Siswa ke Barak
"Di tingkat provinsi dengan Pangdam saja. Titip latihan disiplin itu boleh. Tapi bukan latihan militer," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengusulkan agar siswa yang berulang kali melakukan pelanggaran berat dapat digembleng dalam lingkungan militer untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab.
Dedi menjelaskan, pelaksanaan program akan dimulai secara bertahap di daerah rawan sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota.
"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ujar Dedi, dilansir dari Antara, Senin.
Dedi mengungkapkan, tiap siswa akan mengikuti program itu selama 6 bulan di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI.
Baca juga: Imparsial Desak Dedi Mulyadi Setop Rencana Kirim Siswa Nakal ke Barak TNI
Terkait kriterianya, siswa yang dikirim ke barak adalah tukang mabuk, tukang tawuran, dan tukang main Mobile Legends.
"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," kata Dedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Beda dari Dedi Mulyadi, Ini Cara Gubernur Jateng Ahmad Lutfi Mengatasi Anak Nakal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar