Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Australia Dunia Internasional Featured Rusia

    Niat Rusia Tempatkan Pesawat Militer di Indonesia Bikin Australia Panas Dingin Sampai Mantan Menhan Negeri Kangguru Peringatkan Dampak Ini - Zona Jakarta

    5 min read

     Dunia Internasional, 

    Niat Rusia Tempatkan Pesawat Militer di Indonesia Bikin Australia Panas Dingin Sampai Mantan Menhan Negeri Kangguru Peringatkan Dampak Ini - Zona Jakarta

    ZONAJAKARTA.com - Rusia telah secara resmi meminta izin untuk menempatkan pesawatnya di Indonesia.

    Permintaan tersebut menyarankan penempatan pesawat jarak jauh di Indonesia timur.

    hususnya di Pangkalan Angkatan Udara Manuhua yang terletak di provinsi paling timur Indonesia.

    Melansir laman militarnyi.com, Rabu (7/5/2025), permintaan dikirim setelah pertemuan antara Prabowo Subianto dan Sergei Shoigu, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, pada Februari 2025.

    Pangkalan Angkatan Udara Manuhua, yang berbagi landasan pacu dengan Bandara Internasional Frans Kaisiepo, merupakan pangkalan bagi pesawat angkut CN235 dari Skuadron Udara ke-27, serta Wing Udara ke-9 Angkatan Udara Indonesia yang baru dibentuk.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, yang pada bagiannya membantah permintaan apa pun dari Rusia.

    Menurut Menteri Sjafrie Sjamsoeddin, informasi yang menyebutkan pesawat Rusia kemungkinan berpangkalan di Indonesia tidak benar.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia menekankan bahwa negaranya tidak ingin melihat kehadiran militer Rusia di Indonesia, termasuk mengerahkan pesawat dan kapal Rusia.

    Baca Juga:

    Pemerintah Australia meyakini permintaan tersebut memang terjadi, mengingat hubungan Rusia dan Indonesia masih cukup hangat.

    Indonesia dan Rusia menyampaikan niatnya untuk memperkuat kerja sama pertahanan saat pertemuan antara Sjahfri Samsuddin dan Sergei Shoigu pada Februari 2025.

    Pertemuan ini berlangsung tak lama setelah Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, diterima sebagai anggota penuh BRICS.

    Perlu dicatat bahwa Rusia merupakan salah satu anggota pendiri kelompok ini.

    Mantan Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, turut angkat bicara.

    Su-35 merupakan puncak dari rekayasa kedirgantaraan Rusia.

    "Kami tidak menginginkan kehadiran, kehadiran militer, dari Rusia di kawasan kami, yang akan mengganggu stabilitas Asia Tenggara," jelas Dutton, mengutip laman news.com.au.

    "Itu tentu akan menjadi perhitungan yang sangat berbeda untuk risiko yang dihadapi negara kami dalam periode yang sangat tidak pasti ini," tambahnya.

    Sebelumnya, Indonesia sempat menunjukkan minat untuk membeli jet tempur Su-35 Rusia.

    Baca Juga:

    Indonesia bahkan sudah sepakat untuk membeli 11 unit Su-35.

    Namun Indonesia kemudian mengurungkan niatnya karena berbagai hal.

    Termasuk pula adanya ancaman sanksi CAATSA yang diberlakukan oleh AS.

    Namun kini, pihak Rusia masih berharap bahwa Indonesia bisa melanjutkan kesepakatan tersebut.

    Pihak Rusia pun menyebut bahwa kesepakatan belum dibatalkan melainkan hanya ditangguhkan.

    ***

    Su-35 merupakan puncak dari rekayasa kedirgantaraan Rusia.

    ZONAJAKARTA.com - Rusia telah secara resmi meminta izin untuk menempatkan pesawatnya di Indonesia.

    Permintaan tersebut menyarankan penempatan pesawat jarak jauh di Indonesia timur.

    hususnya di Pangkalan Angkatan Udara Manuhua yang terletak di provinsi paling timur Indonesia.

    Melansir laman militarnyi.com, Rabu (7/5/2025), permintaan dikirim setelah pertemuan antara Prabowo Subianto dan Sergei Shoigu, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, pada Februari 2025.

    Pangkalan Angkatan Udara Manuhua, yang berbagi landasan pacu dengan Bandara Internasional Frans Kaisiepo, merupakan pangkalan bagi pesawat angkut CN235 dari Skuadron Udara ke-27, serta Wing Udara ke-9 Angkatan Udara Indonesia yang baru dibentuk.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, yang pada bagiannya membantah permintaan apa pun dari Rusia.

    Menurut Menteri Sjafrie Sjamsoeddin, informasi yang menyebutkan pesawat Rusia kemungkinan berpangkalan di Indonesia tidak benar.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia menekankan bahwa negaranya tidak ingin melihat kehadiran militer Rusia di Indonesia, termasuk mengerahkan pesawat dan kapal Rusia.

    Baca Juga:

    Pemerintah Australia meyakini permintaan tersebut memang terjadi, mengingat hubungan Rusia dan Indonesia masih cukup hangat.

    Indonesia dan Rusia menyampaikan niatnya untuk memperkuat kerja sama pertahanan saat pertemuan antara Sjahfri Samsuddin dan Sergei Shoigu pada Februari 2025.

    Pertemuan ini berlangsung tak lama setelah Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, diterima sebagai anggota penuh BRICS.

    Perlu dicatat bahwa Rusia merupakan salah satu anggota pendiri kelompok ini.

    Mantan Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, turut angkat bicara.

    Halaman:
    Komentar
    Additional JS