Pengaruh Indonesia dengan Negara Islam Tak Main-main, Korea Selatan Dibuat Pusing Arab Saudi dan Malaysia Tertarik Kaan Turki Ketimbang KF-21 - Zona Jakarta - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Pengaruh Indonesia dengan Negara Islam Tak Main-main, Korea Selatan Dibuat Pusing Arab Saudi dan Malaysia Tertarik Kaan Turki Ketimbang KF-21 - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional 

Pengaruh Indonesia dengan Negara Islam Tak Main-main, Korea Selatan Dibuat Pusing Arab Saudi dan Malaysia Tertarik Kaan Turki Ketimbang KF-21 - Zona Jakarta

Indonesia juga minat, Korea Selatan juga dibuat pusing saat Arab Saudi dan Malaysia lebih tertarik dengan Kaan dibanding KF-21 Boramae (Kolase asianmilitaryreview dan DSA)

ZONAJAKARTA.com - Indonesia memiliki pengaruh besar terhadap negara-negara Islam di dunia.

Hal itu terlihat ketika Indonesia menaruh minat untuk bergabung proyek pesawat tempur generasi kelima TurkiKaan.

Di sisi lain, Korea Selatan terang-terangan menunjukkan kekhawatiran jika Indonesia gabung dengan program pesawat tempur Turki tersebut.

Bukan tanpa alasan, minat Indonesia pada Kaan dianggap bisa berpengaruh dengan terhadap penjualan KF-21 Boramae di Asia Tenggara.

Terlebih lagi Korea Selatan sangat mengandalkan Indonesia untuk memasarkan KF-21 Boramae di Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Filipina.

Baca Juga:

Namun minat Indonesia terhadap Kaan bisa menghalangi upaya Korea Selatan, ditambah kini Malaysia hingga Arab Saudi juga menaruh minat kepada pesawat tempur Turki.

Belum lama ini, CEO Korea Aerospace Industries (KAI), Kang Goo-young, mengungkapkan peran penting Indonesia terhadap KF-21 Boramae.

Menurutnya, kemitraan antara Korea Selatan dan Indonesia dalam mengembangkan KF-21 Boramae sangat penting untuk mengakses pasar pertahanan Asia Tenggara yang lebih luas.

Hal ini seperti diberitakan laman Korea JoongAng Daily dalam artikelnya “KAI chief addresses Korea-Indonesia fighter jet project partnership challenges”.

Pengakuan CEO KAI itu disampaikan pada Rabu (21/5) di Pameran Dirgantara dan Maritim Internasional Langkawi 2025.

Baca Juga:

Di kesempatan yang sama, Kang juga membahas mengenai ketegangan terkini antara Indonesia dan Korea Selatan lantaran dugaan pencurian data KF-21 Boramae yang tidak sah oleh teknisi Indonesia.

Kendati demikian, Kang mendukung upaya penyelesaian masalah dan berharap kasus tersebut segera tuntas.

user-author
Selasa, 27 Mei 2025 | 15:00 WIB
KF-21-dan-Kaan_asianmilitaryreview-dan-DSA-2091487397
Indonesia juga minat, Korea Selatan juga dibuat pusing saat Arab Saudi dan Malaysia lebih tertarik dengan Kaan dibanding KF-21 Boramae (Kolase asianmilitaryreview dan DSA)

Kang menganggap bahwa penyelesaian masalah dengan Indonesia mampu membuka peluang bagi KF-21 Boramae untuk dijual di Asia Tenggara.

“Di masa lalu, Tiongkok menimbulkan ancaman maritim menggunakan kapal, tetapi sekarang Tiongkok memproyeksikan kekuatan melalui kapal induk dan wilayah udara,” katanya.

“Ini berarti negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan Malaysia membutuhkan jet tempur berperforma tinggi. Negara-negara ini menginginkan F-35, tetapi kontrol ekspor AS membuat akuisisi menjadi sulit. Itu membuka pintu bagi KF-21,” jelasnya.

Baca Juga:

Selain itu, Kang menilai bahwa Indonesia memiliki hubungan kuat dengan negara-negara Islam di Asia Tenggara maupun di dunia.

Minat Indonesia untuk bergabung dengan proyek pesawat tempur generasi kelima Turki, Kaan, justru membuat Korea Selatan khawatir.

“Negara-negara Islam cenderung memiliki hubungan yang kuat satu sama lain,” jelasnya.

Media Defense Mirror dalam artikelnya “Korea’s KF-21 Market Colud Shrink as Indonesia, Saudi Arabia & Malaysia Gravitate Towards Turkish KAAN Fighter Jet” membahas mengenai pengaruh Indonesia.

Disebutkan bahwa proyek KF-21 Boramae berisiko kehilangan Indonesia.

Baca Juga:

Indonesia sebagai mitra, disamping pelanggan potensial yakni Malaysia dan Arab Saudi, yang smeuanya telah menunjukkan minat untuk gabung proyak Kaan.

“Memburuknya hubungan dengan Jakarta dapat mengubah dinamika regional. Ia menunjuk pada meningkatnya minat Indonesia untuk ikut mengembangkan jet tempur generasi mendatang Turki, KAAN, dan mengatakan bahwa jika Malaysia juga bergabung dalam inisiatif semacam itu. Hal itu dapat mempersulit ambisi Korea Selatan yang lebih luas di Asia Tenggara,” kata Kang.

Turkish Aerospace Indrusties (TAI) berharap dapat menarik Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi ke pihaknya.

Sementara itu, TAI optimis Indonesia dan Malaysia akan bergabung dalam proyek Kaan.

“Arab Saudi sudah lama tertarik, minat mereka saat ini berada pada level tertinggi. Pihak Indonesia juga baik-baik saja,” kata Manajer Umum Mehmet Demiroglu kepada wartawan pada 24 Mei saat mengunjungi pabrik TAI.

Halaman:
user-author
Selasa, 27 Mei 2025 | 15:00 WIB
KF-21-dan-Kaan_asianmilitaryreview-dan-DSA-2091487397
Indonesia juga minat, Korea Selatan juga dibuat pusing saat Arab Saudi dan Malaysia lebih tertarik dengan Kaan dibanding KF-21 Boramae (Kolase asianmilitaryreview dan DSA)

Ia juga menambahkan, permintaan sudah masuk dari beberapa negara seperti Kazakhstan dan Malaysia.

Kedua negara tersebut meminta untuk menjadi mitra proyek pesawat tempur Kaan dan sudah mencapai tahap kesepakatan dengan sejumlah negara.

Baca Juga:

Program KF-21 Boramae kini telah memasuki tahap produksi serial dan pesawat pertama diharapkan bakal dikirim ke Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF) pada tahun 2026.

Sementara pesawat tempur Kaan saat ini sedang dalam tahap pengujian prototipe dan pengiriman ke Angkatan Udara Turki diharapkan pada tahun 2028-2029.

Namun KAI berharap Malaysia akan tertarik pada KF-21 Boramae.

Di LIMA 2025, seorang pejabat tinggi Malaysia mengunjungi stan KAI selama pameran dan bertanya bagaimana KF-21 Boramae dibandingkan dengan pesawat tempur J-10 China.

Sebagaima diketahui pada 7 Mei lalu, J-10 milik Pakistan dilaporkan menenmbak jatuh Rafale buatan Prancis milik Angkatan Udara India.

Baca Juga:

Kang mengatakan bahwa ia memposisikan KF-21 Boramae sebagai alternatif yang hemat biaya tetapi berperforma tinggi untuk pesawat tempur Eropa.

“Dibandingkan dengan jet generasi 4,5 seperti Rafale atau Erofighter, KF-21 memberikan 150 persen performa dengan biaya 70 hingga 80 persen,” katanya kepada pejabat itu. (ZJ)

Halaman:
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages