Peristiwa,Dunia Internasional,
Pria AS Penembak Mati 2 Staf Kedubes Israel Ditangkap, Teriak 'Bebaskan Palestina!' | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 22 Mei 2025 - 14:54 WIB
Pria AS yang tembak mati dua staf Kedubes Israel di Washington telah ditangkap polisi. Dia berteriak bebaskan Palestina! saat ditahan. Foto/The New York Times
- Dua staf Kedutaan Besar (Kedubes)
Israeltelah ditembak mati di luar Museum Yahudi Ibu Kota di pusat kota Washington, Amerika Serikat (AS) pada Rabu malam oleh seorang pria bersenjata. Pria tersebut telah ditangkap polisi dan berteriak "bebaskan Palestina!" saat ditahan.
Kedua korban ditembak dari jarak dekat tak lama setelah pukul 21.00 malam di sebuah jalan di luar Museum Yahudi Ibu Kota, tempat Komite Yahudi Amerika menyelenggarakan resepsi untuk para diplomat muda.
Daerah tersebut merupakan jantung kota Washington, yang dipenuhi dengan gedung-gedung federal, kedutaan besar, dan museum. Capitol, kantor lapangan FBI di Washington, dan kantor pusat Departemen Kehakiman semuanya berada di dekat museum tersebut.
Baca Juga: 2 Staf Kedubes Israel Ditembak Mati di Dekat Museum Yahudi AS
Tersangka penembakan, yang diidentifikasi sebagai Elias Rodriguez (30), asal Chicago, ditangkap polisi lama setelah penembakan. Menurut pejabat penegak hukum, tidak ada ancaman berkelanjutan terhadap keselamatan publik setelah penembakan tersebut.
Pamela A Smith, kepala Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD), mengatakan kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers bahwa Rodriguez berteriak, "Bebaskan, bebaskan Palestina!", saat dia ditahan.
Tersangka juga memberi tahu polisi di mana dia membuang senjatanya, imbuh Smith.
Nama-nama korban belum dirilis polisi.
Yechiel Leiter, Duta Besar Israel untuk AS, mengatakan dalam konferensi pers bahwa dua orang yang tewas adalah pasangan yang akan bertunangan.
"Pemuda itu membeli cincin minggu ini dengan maksud untuk melamar kekasihnya minggu depan di Yerusalem," katanya.
"Orang-orang Israel adalah orang-orang yang tangguh, dan orang-orang Amerika Serikat adalah orang-orang yang tangguh," imbuh dia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkejut dengan pembunuhan tersebut dan memerintahkan keamanan yang lebih ketat untuk misi diplomatik Israel di seluruh dunia.
Di media sosial, Presiden AS Donald Trump menulis: “Pembunuhan mengerikan di [Washington] DC ini, yang jelas-jelas didasarkan pada antisemitisme, harus diakhiri, SEKARANG! Kebencian dan Radikalisme tidak punya tempat di AS.”
Wali Kota Washington Muriel Bowser mengatakan, "Penembakan tersebut akan membuat takut banyak orang di kota kami dan di negara kami.”
“Saya ingin menegaskan bahwa kami tidak akan menoleransi kekerasan atau kebencian ini di kota kami,” katanya.
“Kami tidak akan menoleransi tindakan terorisme apa pun, dan kami akan bersatu sebagai komunitas dalam beberapa hari dan minggu mendatang melawan antisemitisme," paparnya, seperti dikutip The New York Times, Kamis (22/5/2025).
Ketegangan meningkat di Israel dan Amerika Serikat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel dan perang brutal Israel berikutnya di Gaza.
Protes pro-Palestina berlangsung sengit di kampus-kampus, di luar kedutaan besar, dan di tempat lain. Kedutaan Besar Israel di Washington menjadi fokus khusus para pengunjuk rasa.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Presiden AS Donald Trump Tolak Rencana Israel Menyerang Iran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar