Waduh, Helikopter Dinaiki Putin Nyaris Jadi Target Serangan Drone Ukraina - Bagian All


MOSKOW, iNews.id - Helikopter yang membawa Presiden Rusia Vladimir Putin sempat terperangkap dalam serangan masif drone Ukraina. Peristiwa tersebut berlangasung pada 20 Mei lalu saat Putin berkunjung ke Kursk, wilayah Rusia yang menjadi medan pertempuran sengit melawan Ukraina.
Komandan divisi pertahanan udara Rusia di Kursk Yuri Dashkin mengatakan, Putin mengunjungi garis depan pertempuran yang masih panas.
"(Helikopter presiden) sebenarnya berada di titik pusat operasi untuk menangkis serangan besar-besaran oleh drone musuh," kata Dashkin kepada stasiun televisi pemerintah Rossiya 24, dikutip Minggu (25/5/2025).
Serangan masif drone Ukraina tersebut berhasil ditangkis sistem pertahanan udara, sehingga Putin bisa meninggalkan lokasi dengan selamat.
Jurnalis Rusia Pavel Zarubin mengonfirmasi, militer Ukraina terus membombardir Wilayah Kursk saat Putin melakukan kunjungan tersebut.
Putin melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Kursk untuk bertemu Penjabat Gubernur Alexander Khinshtein, wali kota setempat, dan pemimpin organisasi relawan. Putin juga mengunjungi Kota Kurchatov untuk memeriksa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk-2 yang saat ini masih dalam pembangunan.
Kursk yang berada di perbatasan kedua negara sempat dikuasai Ukraina sebelum direbut kembali Rusia.
Salah satu juru bicara kelompok pasukan utara Rusia Yaroslav Yakimkin mengatakan militer sedang membangun zona keamanan di sepanjang perbatasan setelah membebaskan Kursk dari pasukan Ukraina,
"Setelah pembebasan Wilayah Kursk dari musuh, unit-unit kelompok pasukan Rusia tengah melaksanakan misi tempur untuk menciptakan zona keamanan di sepanjang perbatasan negara Rusia," kata Yakimkin.
Selama sepekan terakhir saja, militer Rusia menguasai permukiman Maryino (juga dikenal sebagai Marine) dan Loknya di wilayah Sumy.
Angkatan bersenjata Rusia juga telah mencapai kemajuan signifikan di dekat Kota Vovchansk, Kharkiv.
"Saat ini, pasukan terus maju setiap hari, mendorong musuh menjauh dari perbatasan untuk menciptakan 'zona sanitasi' dan memastikan keselamatan warga sipil di wilayah perbatasan Rusia," kata Yakimkin.
Eskalasi serangan kedua pihak tetap tinggi meski Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tahanan perang hingga 1.000 orang hingga akhir pekan.
0 Komentar