Wanita 91 Tahun, Jemaah Haji Tertua Asal Gresik, ke Tanah Suci berkat Hasil Memijat Bayi - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Wanita 91 Tahun, Jemaah Haji Tertua Asal Gresik, ke Tanah Suci berkat Hasil Memijat Bayi - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Wanita 91 Tahun, Jemaah Haji Tertua Asal Gresik, ke Tanah Suci berkat Hasil Memijat Bayi

681842155be41

SURABAYA, KOMPAS.com - Kisah yang amat menyentuh hati datang dari salah satu jemaah haji tertua di Embarkasi Surabaya.

Supinah Rusmini, nenek berusia 91 tahun asal Gresik, mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah haji melalui Embarkasi Surabaya dengan bergabung di kloter 10.

Dia berangkat menuju Tanah Suci dari Bandara Internasional Juanda pada Minggu (4/5/2025) pukul 23.00 WIB menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan SV 5271.

Tak sendirian, Supinah berangkat haji ditemani oleh anak keenamnya bernama Ghufron, sebab dia merupakan jemaah tertua di kloter 10.

Supinah seharusnya dijadwalkan berangkat pada tahun 2030. Namun, usianya yang sangat tua membuatnya mendapatkan kuota prioritas untuk lansia.

Baca juga: Kemenag DIY: Calon Haji Tertua Berusia 95 Tahun, Mulai Berangkat 19 Mei

Alhamdulillah saya dan ibu dapat berangkat lebih awal dengan prioritas lansia,” kata Ghufron di Embarkasi Surabaya, kemarin.

Mereka mendaftar haji pada tahun 2019 lalu. Supinah mendaftar berangkat haji bersama suaminya.

Namun, karena suaminya meninggal lebih dulu di masa pandemi Covid-19, akhirnya digantikan oleh Ghufron.

"Qadarullah, kakak meninggal karena Covid, Ibu yang meminta saya untuk menemani beliau menggantikan kakak,” ujar dia.

Ghufron memastikan bahwa kondisi ibunya sehat dan mampu untuk melaksanakan ibadah haji. Hanya saja, Supinah memiliki masalah kesehatan darah tinggi.

“Kalau berbicara dengan beliau, harus didekatkan ke telinga beliau karena pendengarannya sudah menurun. Ibu juga ada darah tinggi yang perlu kami waspadai,” ujar dia.

Baca juga: Rahasia Panjang Umur Mbah Dasmi, Calon Haji Tertua Berumur 92 Tahun

Impian naik haji diraih oleh Supinah karena ketekunannya dalam menabung dari hasil dia bekerja sebagai tukang pijat untuk bayi dan anak-anak.

Ghufron menceritakan, Supinah merupakan seorang dukun bayi di zaman dulu. Dia kerap membantu perempuan-perempuan di desanya untuk melahirkan.

Namun, 50 tahun belakangan, Supinah beralih menjadi tukang pijat untuk bayi dan anak-anak.

Meski usianya hampir satu abad, dia mampu memijat sebanyak lima anak dalam sehari. “Pijat anak-anak kan tidak lama, paling sekitar 10 menit sudah selesai,” imbuh dia.

Hasil dari memijat tersebut, sedikit demi sedikit mulai bisa terkumpul dan ditabung untuk mewujudkan keinginan naik haji.

Selama 20 tahun menabung, Supinah berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp 25 juta. “Sejak muda, saya sudah ingin sekali mendaftar haji,” kata Supinah.

Baca juga: Mbah Dasmi, Nenek 92 Tahun Jadi Calon Haji Tertua di Blora

Waktu yang cukup lama untuk menabung, sebab Supinah harus membagi tabungannya untuk haji dan membiayai hidup sembilan anaknya.

“Anak saya saat itu ada sembilan orang. Masih memerlukan banyak biaya. Alhamdulillah sekarang anak-anak sudah mandiri semua, saya bisa daftar dan berangkat haji,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages