Skip to main content
728

Bos IAEA Peringatkan Israel Serang Nuklir Iran Bakal Jadi Malapetaka, Ini Penjelasannya | Sindonews

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah 

Bos IAEA Peringatkan Israel Serang Nuklir Iran Bakal Jadi Malapetaka, Ini Penjelasannya | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Senin, 09 Juni 2025 - 05:47 WIB

Bos IAEA Peringatkan...

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi memperingatkan serangan Israel terhadap situs-situs nuklir Iran berpotensi menimbulkan malapetaka. Foto/ORF Online

TEHERAN 

- Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi memperingatkan bahwa serangan

 Israel 

terhadap situs-situs nuklir

 Iran 

berpotensi menimbulkan malapetaka. Dia mengatakan Teheran memiliki material untuk

 senjata nuklir.

Tel Aviv tidak mengesampingkan kemungkinan menyerang situs nuklir Teheran jika pembicaraan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan Iran gagal.

Meskipun ketegangan antara Israel dan Iran terus berlanjut, Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah memperingatkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu agar tidak mengambil tindakan militer apa pun yang dapat merusak dorongannya untuk mencapai kesepakatan guna mengekang aktivitas nuklir Iran.

Baca Juga: Iran Klaim Berhasil Curi Dokumen Rahasia Nuklir dan Militer Israel

"Ancaman Israel berarti bahwa hal-hal [terkait nuklir] Iran memiliki potensi luar biasa untuk menjadi malapetaka. Jika terjadi kegagalan dalam negosiasi, ini kemungkinan besar akan menyiratkan tindakan militer," kata Grossi kepada Financial Times.

Menurutnya, tidak ada serangan presisi tunggal yang dapat menghancurkan target nuklir Iran yang mengakar.

"Hal-hal yang paling sensitif berada setengah mil di bawah tanah—saya telah ke sana berkali-kali. Untuk sampai ke sana, Anda harus melalui terowongan spiral ke bawah, ke bawah, ke bawah," kata Grossi, yang dilansir Minggu (8/6/2025).

"Iran tidak memiliki senjata nuklir saat ini, tetapi memiliki materialnya," imbuh bos IAEA.

Grossi sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya aktivitas pengayaan uranium Teheran.

Iran bermaksud untuk membuktikan bahwa program nuklirnya sepenuhnya damai, kata Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi kepada penyiar Nile News dalam sebuah wawancara. Menurutnya, tidak masuk akal bagi Teheran untuk melanggar fatwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei terhadap senjata nuklir.

Meskipun demikian, Iran tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang mengharuskannya melepaskan kemampuan pengayaan uranium dalam negerinya, kata Araghchi sebelumnya pada hari Rabu.

"Tidak ada pengayaan, tidak ada kesepakatan. Tidak ada senjata nuklir, kami memiliki kesepakatan," katanya.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump secara sepihak menarik AS keluar dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 yang didukung PBB, di mana Teheran setuju untuk mengekang aktivitas nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Sejak itu Iran secara bertahap meningkatkan upaya pengayaan uraniumya.

Israel, yang memandang aktivitas nuklir Iran sebagai ancaman, telah menuntutnya menghentikan semua pengayaan uranium.

Perang bayangan selama puluhan tahun antara kedua negara itu dua kali meningkat menjadi serangan rudal langsung tahun lalu. Ketegangan meningkat tajam sejak dimulainya perang Gaza pada tahun 2023.

(mas)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Ajudan Ayatollah Ali...

Ajudan Ayatollah Ali Khamenei: Iran Bersiap Serang Israel Lagi

Posting Komentar

0 Komentar

728