Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Bos IAEA Peringatkan Israel Serang Nuklir Iran Bakal Jadi Malapetaka, Ini Penjelasannya | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 09 Juni 2025 - 05:47 WIB
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi memperingatkan serangan Israel terhadap situs-situs nuklir Iran berpotensi menimbulkan malapetaka. Foto/ORF Online
- Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi memperingatkan bahwa serangan
Israelterhadap situs-situs nuklir
Iranberpotensi menimbulkan malapetaka. Dia mengatakan Teheran memiliki material untuk
senjata nuklir.Tel Aviv tidak mengesampingkan kemungkinan menyerang situs nuklir Teheran jika pembicaraan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan Iran gagal.
Meskipun ketegangan antara Israel dan Iran terus berlanjut, Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah memperingatkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu agar tidak mengambil tindakan militer apa pun yang dapat merusak dorongannya untuk mencapai kesepakatan guna mengekang aktivitas nuklir Iran.
Baca Juga: Iran Klaim Berhasil Curi Dokumen Rahasia Nuklir dan Militer Israel
"Ancaman Israel berarti bahwa hal-hal [terkait nuklir] Iran memiliki potensi luar biasa untuk menjadi malapetaka. Jika terjadi kegagalan dalam negosiasi, ini kemungkinan besar akan menyiratkan tindakan militer," kata Grossi kepada Financial Times.
Menurutnya, tidak ada serangan presisi tunggal yang dapat menghancurkan target nuklir Iran yang mengakar.
"Hal-hal yang paling sensitif berada setengah mil di bawah tanah—saya telah ke sana berkali-kali. Untuk sampai ke sana, Anda harus melalui terowongan spiral ke bawah, ke bawah, ke bawah," kata Grossi, yang dilansir Minggu (8/6/2025).
"Iran tidak memiliki senjata nuklir saat ini, tetapi memiliki materialnya," imbuh bos IAEA.
Grossi sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya aktivitas pengayaan uranium Teheran.
Iran bermaksud untuk membuktikan bahwa program nuklirnya sepenuhnya damai, kata Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi kepada penyiar Nile News dalam sebuah wawancara. Menurutnya, tidak masuk akal bagi Teheran untuk melanggar fatwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei terhadap senjata nuklir.
Meskipun demikian, Iran tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang mengharuskannya melepaskan kemampuan pengayaan uranium dalam negerinya, kata Araghchi sebelumnya pada hari Rabu.
"Tidak ada pengayaan, tidak ada kesepakatan. Tidak ada senjata nuklir, kami memiliki kesepakatan," katanya.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump secara sepihak menarik AS keluar dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 yang didukung PBB, di mana Teheran setuju untuk mengekang aktivitas nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Sejak itu Iran secara bertahap meningkatkan upaya pengayaan uraniumya.
Israel, yang memandang aktivitas nuklir Iran sebagai ancaman, telah menuntutnya menghentikan semua pengayaan uranium.
Perang bayangan selama puluhan tahun antara kedua negara itu dua kali meningkat menjadi serangan rudal langsung tahun lalu. Ketegangan meningkat tajam sejak dimulainya perang Gaza pada tahun 2023.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Ajudan Ayatollah Ali Khamenei: Iran Bersiap Serang Israel Lagi
0 Komentar