Monday
11Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Amerika Serikat

China Tuding AS Rusak Kesepakatan Perundingan Tarif yang Sudah Tercapai di Jenewa | Republika Online

4 min read

 Dunia Internasional,

China Tuding AS Rusak Kesepakatan Perundingan Tarif yang Sudah Tercapai di Jenewa | Republika Online

China Tuding AS Rusak Kesepakatan Perundingan Tarif yang Sudah Tercapai di Jenewa | Republika Online | OPSIIN-1
China Tuding AS Rusak Kesepakatan Perundingan Tarif yang Sudah Tercapai di Jenewa | Republika Online | OPSIIN-2

Usai kesepakatan, AS menerapkan serangkaian pembatasan diskriminatif terhadap China.

Presiden AS Donald Trump.
EPA Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China pada Senin menuduh Amerika Serikat (AS) telah merusak kesepakatan yang dicapai dalam perundingan ekonomi dan perdagangan baru-baru ini di Jenewa terkait isu tarif "resiprokal" yang diklaim oleh Washington. Juru bicara Kementerian Perdagangan China membantah pernyataan terbaru dari pihak AS yang menuduh Beijing telah melanggar kesepakatan hasil dialog China-AS pada Mei lalu.

Sponsored

Sebaliknya, seperti dilaporkan Global Times, Senin (2/6/2025), China justru menyalahkan Washington atas pelanggaran tersebut. Pihak China menyatakan telah membatalkan atau menangguhkan berbagai kebijakan tarif dan non-tarif yang berkaitan dengan tarif "resiprokal" AS, sesuai dengan konsensus yang dicapai dalam perundingan tersebut.

Namun, juru bicara tersebut menambahkan bahwa AS justru menerapkan serangkaian pembatasan diskriminatif terhadap China setelah perundingan berlangsung. Antara lain berupa penerbitan panduan pengendalian ekspor cip berbasis kecerdasan buatan (AI), penghentian penjualan perangkat lunak desain cip -- otomatisasi desain elektronik (electronic design automation/EDA) -- ke China, serta pencabutan visa bagi sejumlah pelajar asal China.

"China, dengan sikap yang bertanggung jawab, telah bersungguh-sungguh menindaklanjuti, melaksanakan secara ketat, dan memegang teguh hasil kesepakatan perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa. Komitmen China untuk menjaga hak dan kepentingan nasional dilakukan dengan penuh integritas," ujar juru bicara tersebut.

Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa tindakan AS itu merupakan pelanggaran serius terhadap kesepakatan hasil pembicaraan telepon antara kedua kepala negara pada 17 Januari, serta merusak secara mendalam konsensus perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa. Langkah AS tersebut dinilai merugikan hak dan kepentingan sah China.

India Menjauh dari BRICS, Amankan Kesepakatan Dagang dengan AS | SindonewsBaca juga India Menjauh dari BRICS, Amankan Kesepakatan Dagang dengan AS | Sindonews

Scroll untuk membaca

Selain itu, China menilai AS terus-menerus memicu gesekan dagang baru yang memperburuk ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral.

"Alih-alih melakukan introspeksi, AS justru melemparkan tuduhan tidak berdasar kepada China dan menyalahkan secara sepihak, yang sangat bertentangan dengan fakta. China dengan tegas menolak tuduhan yang tidak beralasan ini," tegas juru bicara tersebut.

Jika AS terus mempertahankan pendekatan sepihak dan tetap merugikan kepentingan China, Beijing menyatakan akan mengambil tindakan tegas demi melindungi hak dan kepentingan sahnya, tambah juru bicara tersebut.

Loading...

sumber : Antara, Anadolu

Wali Kota Hiroshima Kritik Trump Bandingkan Serangan AS ke Iran dengan Bom Atom di Jepang | SindonewsBaca juga Wali Kota Hiroshima Kritik Trump Bandingkan Serangan AS ke Iran dengan Bom Atom di Jepang | Sindonews

Berita Terkait

Trump tak Izinkan Iran Lakukan Pengayaan Uranium, Negosiasi Nuklir di Ambang Kegagalan

News Analysis - 1 jam yang lalu

OJK: Banding Tarif Trump tak Terlalu Berdampak ke IHSG

Finansial - 5 jam yang lalu

Rupiah Menguat Tipis, Terdorong Sentimen Tarif Baja AS

Finansial - 02 June 2025, 10:19

Trump Gandakan Tarif Baja dan Aluminium Jadi 50 Persen, Dunia Bereaksi Keras

Bisnis - 01 June 2025, 09:53

Trump Yakinkan Gencatan Senjata Gaza Semakin Dekat, Tapi Israel Terus Bunuh Warga Sipil

Dunia - 31 May 2025, 13:54
Komentar
Additional JS