Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah
Iran dalam Posisi 'Perang Berskala Penuh', Ini Penjelasan Jenderal IRGC | Republika Online

Jenderal IRGC menegaskan kondisi dalam negeri Iran saat ini dalam kondisi stabil.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami pada Ahad (25/5/2025) mengatakan, Iran saat ini terlibat dalam sebuah 'perang berskala-penuh' baik dalam front politik, ekonomi, dan militer, namun tetap tenang dan stabil secara internal. Meskipun Iran terus menghadapi musuh-musuh dari sebuah koalisi global, di dalam negeri Iran terus berfungsi secara normal.
Sponsored
"Kita dalam sebuah perang berskala penuh, tapi tidak terlihat seperti sedang berperang. Arena pertempuran aktif, tapi Iran adalam kondisi damai," ujar Salami dikutip Iran International.
"Anda melihat pengerahan oleh musuh, mendengar retorika mereka, dan merasakan tekanan politik. Namun misteri terbentang di atas bagaimana bangsa ini berdiri teguh dan bermartabat di bawah tekanan berat. Semua bagian dari sistem (negara) beroperasi normal, ketika kita berada dalam perang skala-penuh. Tidak ada kecemasan di antara rakyat, ini luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Salami.
Komandan Angkatan Darat Iran Brigadir Jenderal Kioumars Heidari juga mengatakan, bahwa Angkatan Darat Iran sangat siap untuk merespons ancaman "dalam skala dan level apapun."
"Tangan-tangan kami berada di alat pemicu, dan mata kami terbuka lebar," kata Heidari, dikutip kantor berita ISNA. "Kami memonitor ancaman secara hati-hati dan siap untuk bereaksi atas perintah dari Pemimpin Tertinggi."
Scroll untuk membaca
Pernyataan dua jenderal Iran itu dilontarkan setelah sebuah laporan CNN pada pekan lalu mengklaim bahwa, Israel tengah menyiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran jika negosiasi antara Iran dan AS berujung kegagalan. Laporan CNN itu mengutip beberapa sumber intelijen AS.
Kepada wartawan, Heidari menegaskan, bahwa angkatan bersenjata, termasuk angkatan darat, telah dipoposikan dalam posisi siap melancarkan serangan balasan segera terhadap setiap agresi musuh.
"Jika ada serangan dilancarkan, dipastikan bahwa sumber serangan itu akan dilenyapkan dalam sekejap," ujar Heidari. "Rakyat (Iran) harus memiliki kepercayaan diri bahwa kita akan menghadapi semua ancaman, dari sumber mapaun, dan dalam skala apapun."
Pekan lalu, komandan militer Iran mengumumkan sebuah perkembangan besar Iran dalam hal sistem pertahanan udara, termasuk peningkatan lima tingkat kemampuan sistem deteksi dan pelacakan.
"Kesiapan sistem pertahanan udara Iran, khususnya dalam mendeteksi, mengindentifikasi, dan menghancurkan ancaman udara, telah berkembang signifikan dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Tasnim News.
Pada Oktober 2024 diketahui, Israel melancarkan sebuah serangan yang menghancurkan sistem pertahanan udaran Iran. Serangan Israel itu sebagai respons atas dua kali serangan udara yang dilancarkan Iran ke Israel yang melibatkan drone dan rudal balistik. Laporan Fox News dan Wall Street Journal mengklaim Israel berhasil menghancurkan sistem pertahanan udaran S-300 milik Iran dalam serangan pada Oktober 2024.
Youve reached the end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar