Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,
Iran Klaim Hancurkan Lab Weizmann yang Bekerja untuk Mossad, Ini 4 Alasannya | Halaman Lengkap

Iran hancurkan Lab Weizmann yang bekerja untuk Mossad. Foto/Press TV
- Institut Sains Weizmann, yang terletak di kota Rehovot, sebelah selatan Tel Aviv, diserang sebagai bagian dari Operasi True Promise III yang dilakukan Iran. Serangan rudal
Iranmenghancurkan Institut Sains Weizmann yang terkenal, yang terletak di kota Rehovot, sebelah selatan Tel Aviv, menjadi puing-puing yang membara.
1. Pilar Kolaborasi Ilmiah dan Militer Zionis
Melansir
Press TV,dulunya merupakan pilar kolaborasi ilmiah dan militer rezim Zionis, lembaga yang memiliki hubungan dekat dengan badan mata-mata Israel Mossad ini kini tidak berfungsi dan hancur.
Telah lama dianggap sebagai salah satu pusat ilmiah paling terkemuka dari rezim Israel, Institut Weizmann mempertahankan hubungan yang erat dengan militer Israel dan badan intelijen Mossad.
Kemitraannya meluas ke Elbit Systems, produsen senjata terkemuka rezim tersebut yang memiliki cabang di seluruh AS, Inggris, dan sekitarnya.
Menurut media Israel, serangan presisi tersebut — yang diluncurkan Sabtu dini hari — "jauh dari kata tidak disengaja." Serangan itu menargetkan pusat penelitian mutakhir yang terkait dengan kompleks industri-militer rezim tersebut, termasuk bidang-bidang seperti fisika, bioteknologi, dan kecerdasan buatan.
2. Menciptakan Bencana Besar bagi Israel'
Kehancuran itu digambarkan oleh para ahli Israel sebagai "bencana besar."
Laboratorium dan seluruh bangunan hancur berantakan. Instrumen yang sensitif, bahan biologis yang langka, dan penelitian perintis selama puluhan tahun telah musnah. Apa yang dulunya merupakan kebanggaan ilmiah rezim tersebut kini telah berubah menjadi abu dan puing-puing, para ahli mengakui.
Gambar-gambar yang beredar setelah kejadian menunjukkan bangunan hangus, jendela pecah, kabel kusut tergantung di langit-langit yang runtuh, dan banjir pemadam kebakaran mengubah halaman lembaga tersebut menjadi kolam reruntuhan.
Besarnya serangan sebenarnya mulai terlihat ketika para ilmuwan dan peneliti yang terkejut mulai berbicara tentang kerugian mereka yang besar dan tidak dapat dipulihkan.
“Dalam waktu kurang dari 15 menit, saya melihat gambar kebakaran yang menghanguskan laboratorium yang telah menjadi rumah kedua saya selama 22 tahun. Tiga lantai runtuh. Tidak ada yang tersisa — tidak ada data, tidak ada gambar, tidak ada catatan, tidak ada riwayat,” kata Profesor Eldad Tzahor, menggambarkan kehancuran laboratoriumnya, dilansir Press TV.
Tzahor menekankan besarnya kerugian, dengan mengatakan bahwa yang terjadi bukan hanya peralatan, tetapi juga penghancuran arsip ilmiah yang terkait dengan ambisi teknologi rezim Zionis.
Baca Juga: 4 Alasan AS Akan Terlibat dalam Perang Melawan Iran
3. Menghancurkan Riset Masa Depan Israel
Salah satu yang paling terpukul adalah departemen ilmu komputer, tempat laboratorium Profesor Eran Segal — pemimpin global dalam penelitian medis berbasis AI — hancur total.
Timnya yang beranggotakan 50 orang bergegas untuk menyelamatkan ribuan sampel biologis penting dari lemari pendingin yang sangat dingin, tetapi banjir menyebabkan sebagian besar sampel rusak parah.
Peralatan yang bernilai jutaan sekarang dianggap tidak dapat diperbaiki lagi.
“Bukan hanya perangkat mahal yang hilang. Namun, keahlian yang terkumpul selama puluhan tahun dan sistem ilmiah yang dikalibrasi dengan cermat — penelitian selama beberapa generasi, lenyap,” kata Profesor Sharieal Fleishman dari Departemen Biokimia.
Peneliti veteran Profesor Oren Schuldiner melukiskan gambaran yang menghantui: “Seolah-olah lab kami menguap. Pekerjaan selama bertahun-tahun — perpustakaan DNA yang unik, sel induk, galur lalat yang direkayasa secara genetik — semuanya lenyap dalam sekejap. Ini adalah hasil dari malam-malam tanpa tidur yang tak terhitung jumlahnya oleh para mahasiswa kami.”
4. Memperburuk Masa Depan Israel
Dalam momen introspeksi yang serius, Schuldiner mengajukan pertanyaan tentang masa depan entitas Zionis di tengah operasi pembalasan Iran: “Ini bukan hanya tentang Iran. Ini juga tentang ketidakpastian yang mendalam seputar masa depan Israel.”
Serangan terhadap Institut Weizmann terjadi sebagai bagian dari Operasi True Promise II, yang diluncurkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada hari Jumat, beberapa jam setelah rezim Israel membunuh beberapa komandan militer senior Iran, ilmuwan nuklir, dan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
(ahm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar