Dunia Internasional,
Makin Banyak Rakyat Iran Ingin Negara Memiliki Bom Nuklir, Ini 4 Alasannya | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 29 Juni 2025 - 20:52 WIB
Makin banyak rakyat Iran ingin negaranya memiliki bom nuklir. Foto/X
- Serangan Israel dan Amerika Serikat (AS) ke
Iranmenyebabkan banyak warga negara tersebut menginginkan pemerintahannya segera memiliki senjata nuklir. Mereka beranggapan bahwa senjata nuklir menjadi satu-satunya kekuatan untuk menjadi penyeimbang Israel yang memiliki senjata pemusnah massal.
Makin Banyak Rakyat Iran Ingin Negara Memiliki Bom Nuklir, Ini 3 Alasannya
1. IAEA Jadi Kepanjangan Tangan Israel
Analis urusan Iran Mostafa Khoshcheshm mengatakan warga Iran semakin menginginkan pemerintah membangun senjata nuklir setelah serangan Israel-AS awal bulan ini.
Kemarahan warga Iran meningkat terhadap Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) PBB setelah badan itu mengatakan Iran gagal mematuhi kewajibannya berdasarkan pakta nuklir, dan Israel menyerang negara itu sehari kemudian.
“Saya mendengar semakin banyak suara di Teheran dari kalangan masyarakat yang menuntut bom nuklir dari Republik Islam,” kata Khoshcheshm kepada Al Jazeera.
2. Melindungi Keamanan Negara
Ia mencatat keputusan Ayatollah Ali Khamenei bahwa negara itu tidak akan mengejar senjata atom. Khamenei, yang memiliki keputusan akhir tentang masalah ini, melarang pengembangan senjata nuklir dalam sebuah fatwa, atau perintah agama, pada awal tahun 2000-an, dengan mengatakan bahwa hal itu “haram”, atau dilarang, dalam Islam.
“Tetap saja, semakin banyak orang yang menuntut Republik Islam untuk membuat bom guna melindungi keamanan mereka,” kata Khoshcheshm.
Baca Juga: AS Serang Iran, Siapa yang Menang?
3. Israel Tidak Memiliki Komitmen terhadap Gencatan Senjata
Abdolrahim Mousavi, kepala staf angkatan bersenjata Iran, mengatakan Iran memiliki “keraguan” serius tentang komitmen Israel terhadap gencatan senjata yang sedang berlangsung, dengan alasan bahwa Israel telah membuktikan bahwa mereka tidak menghormati norma-norma internasional.
“Karena kami memiliki keraguan penuh tentang kepatuhan musuh [Israel] terhadap komitmennya, termasuk gencatan senjata, kami siap memberikan tanggapan yang kuat jika mereka mengulangi agresi tersebut,” kata Mousavi dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman Al Saud, menurut kantor berita Iran Tasnim.
4. AS dan Israel Jadi Ancaman Nyata
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi telah menulis surat kepada Sekretaris Jenderal Antonio Guterres yang meminta PBB untuk secara resmi mengakui AS dan Israel sebagai "pemrakarsa tindakan agresi" dalam konflik terbaru.
Surat itu juga meminta PBB untuk mengakui "tanggung jawab selanjutnya termasuk pembayaran kompensasi dan ganti rugi" kedua negara.
Perang itu pecah pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap situs nuklir dan militer Iran, yang menyebabkan serangan mematikan selama berhari-hari antara kedua negara. AS secara langsung bergabung dalam pertikaian itu pada 21 Juni, melakukan serangannya sendiri terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
(ahm)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Kim Jong-un Janji Perbanyak Bom Nuklir saat Trump Ingin Lucuti Senjata Korut
0 Komentar