Negara Kelautan Tapi Lebih Mengandalkan Daratan, Perekonomian Indonesia Dinilai Jadi Tak Maksimal - Bagian all


salah satu hal yang paling diminati di dunia wisata alam, di antaranya, adalah wisata laut.

Negara Kelautan Tapi Lebih Mengandalkan Daratan, Perekonomian Indonesia Dinilai Jadi Tak Maksimal (foto: iNews Media Group)
IDXChannel - Sebagai negara kelautan, perekonomian nasional saat ini dinilai masih terlalu bertumpu pada pendekatan ekonomi daratan (mainland economy).
Klaim tersebut didasarkan pada beragam komoditas andalan yang sejauh ini menjadi penopang perekonomian Tanah Air, seperti sawit, rempah-rempah hingga produk tambang.
"Padahal sebagai (negara) kelautan, harusnya (ekonomi nasional) lebih ditopang oleh sotong, udang, perikanan dan seluruh potensi yang ada di laut. Bahkan kita punya pelabuhan, hidupnya dari lahan dia di daratan, seperti bisnis kargo dan semacamnya. Kita belum bisa memonetized kekayaan yang ada di laut, yang harusnya justru jadi harta kekayaan kita paling berharga," ujar Direktur Infrastruktur PT Perikanan Indonesia (Perindo), Muhammad Rizali Umarella, dalam keterangan resminya, Selasa (17/6/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Rizali sebagai pengantar diskusi, yang dihelat dalam rangka peluncuran buku hasil karyanya, yang berjudul Dari Laut untuk Manusia.
Melalui buku tersebut, menurut Rizali, pihaknya ingin menggarisbawahi tentang kegembiraan, kebebasan dan potensi keberlanjutan yang dimiliki oleh wisata petualangan bahari di pulau-pulau kecil yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
Rizali menjelaskan, salah satu hal yang paling diminati di dunia wisata alam, di antaranya, adalah wisata laut.
Sektor wisata laut merupakan sektor dengan pertumbuhan tercepat dibanding sektor wisata lainnya, di mana salah satu kegiatan yang paling populer adalah diving, menyelam menikmati keindahan dunia laut.
Atas hal tersebut, tak heran jika pemerintah menetapkan wisata bahari sebagai fokus utama dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yang diatur dalam PP No.50 Tahun 2011.
Hal ini dinilai Rizali tak ubahnya sebagai undangan terbuka bagi seluruh pihak untuk dapat mengambil peran dan mendukung penuh atas setiap upaya pengembangan potensi yang ada.
"PT Perikanan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memajukan bisnis kelautan dan perikanan melalui wisata bahari. Apalagi kita memiliki cabang seperti Ambon dan Bitung, bahkan Muara Baru Jakarta yang mampu disulap sebagai destinasi wisata bahari," ujar Rizali.
Rizali menilai bahwa struktur sosial dan budaya Indonesia saat ini masih menerapkan konsep laut sebagai 'halaman belakang', alih-alih 'halaman depan rumah'.
Pendekatan ini dikatakan Rizali harus segera diubah, demi dapat memaksimalkan potensi yang ada di bidang kelautan.
"Karena sesuatu yang di belakang itu identik dengan sampah, jemuran atau gudang. Perspektif manusia harus diubah bahwa jika laut ada di depan, laut merupakan masa depan dan laut menuntun kita untuk kedaulatan pangan," ujar Rizali.
(taufan sukma)
0 Komentar