Dunia Internasional,
Pemerintahan Thailand Terancam Hancur Buntut Bocornya Pembicaraan PM Paetongtarn dan Hun Sen


Kompas.tv - 20 Juni 2025, 13:48 WIB

BANGKOK, KOMPAS.TV - Pemerintahan Thailand terancam hancur setelah pembicaraan Perdana Menteri (PM) Paetongtarn Shinawatra bocor.
Bocornya pembicaraan Paetongtarn dan mantan PM Kamboja Hun Sen telah memicu kemarahan publik.
Bocornya pembicaraan itu membuat koalisi kunci dari Partai Peu Thay, partai PM Paetongtarn, memutuskan untuk mundur.
Baca Juga: Netanyahu Diamuk Warga Israel gegara Sebut Berkorban Tunda Pernikahan Anak demi Perang Israel-Iran
Pada sambungan telepon tersebut, ia menyebut Hun Sen sebagai paman, dan tampaknya berusaha memecat seorang komandan militer Thailand.
Pembicaraan Paetongtarn dan Hun Sen itu bocor di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara di perbatasan.
Dikutip dari BBC, Kamis (19/6/2025), para kritikus mempermasalahkan penghormatan Paetongtarn kepada Hun Sen, saat menyapanya sebagai “paman”.
Ia juga berjanji untuk menjaga kebutuhan pemimpin pemerintahan Kamboja tersebut.
Para kritikus menuduh Paetongtarn telah melemahkan militer negara yang berpengaruh secara politik.
Pada sambungan telepon itu, ia memberitahu Hun Sen bahwa komandan militer Thailand yang menangani ketegangan perbatasan terkini hanya ingin terlihat keren dan mengatakan hal-hal yang tak berguna.
Keluarga Shinawatra memang memiliki hubungan pertemanan yang erat dengan keluarga Hun Sen.
Hun Sen dan ayah Paetongtarn, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra, saling menganggap sebagai saudara angkat.
Paetongtarn membela diri bahwa pembicaraan di telepon itu adalah teknik negosiasi, namun pihak oposisi menyerukannya untuk mundur.
Hun Sen mengatakan ia membagikan klip audio tersebut kepada 80 politisi dan salah satu dari mereka membocorkannya.
Ia kemudian membagikan seluruh rekaman berdurasi 17 menit itu di laman Facebook miliknya.
Paetongtarn baru menjabat selama 10 bulan, dari Agustus lalu, setelah pendahulunya Srettha Thavisin dicopot oleh Mahkamah Konstutusi Thailand karena melanggar aturan tentang pengangkatan anggota kabinet.
Dalam suratnya ke Duta Besar Kamboja, Kementerian Luar Negeri Thailand mengaku sangat kecewa atas bocornya pembicaraan pribadi lewat telepon itu.
“Kepercayaan dan rasa hormat antara kedua pemimpin sangat fundamental bagi hubungan bertetangga dan perilaku baik antarnegara,” bunyi suratnya.
Dikatakan pula bahwa kebocoran itu akan sangat memengaruhi upaya kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah dengan iktikad baik.
Paetongtarn mengatakan bahwa ia tak akan lagi terlibat dalam pembicaraan tertutup dengan pemimpin Kamboja.
Tensi di perbatasan kedua negara meningkat pada Mei setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam sebuah bentrokan.
Hal ini membuat hubungan bilateral anjlok ke titik terendah pada lebih dari satu dekade terakhir.
Baca Juga: Menteri Pertahanan Israel Ngamuk Rudal Iran Hantam Rumah Sakit: Khamenei Tak Boleh Dibiarkan Hidup
Kamboja telah melarang impor dari Thailand, mulai dari buah dan sayuran hingga listrik dan internet.
Kamboja juga melarang drama Thailand dari TV dan bioskop sebagai akibat dari sengketa perbatasan.
Kedua negara telah memberlakukan pembatasan perbatasan satu sama lain.

Kami memberikan ruang untuk
Anda menulis
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Daftar di sini
Sumber : BBC
0 Komentar