Dunia Internasional
Penjaga Pantai Tiongkok Tembakkan Meriam Air ke Kapal Filipina


MANILA - Filipina pada Sabtu (21/6) mengecam Penjaga Pantai Tiongkok yang menuduh Manila telah melanggar kedaulatannya di Laut Tiongkok Selatan (LTS) untuk membenarkan penembakan dengan meriam air terhadap dua kapal lokal di lepas pantai Zambales.
Insiden penembakan meriam air itu terjadi saat Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan (BFAR) Filipina mengerahkan empat kapal untuk memasok bahan bakar dan perbekalan kepada nelayan yang sedang menangkap ikan di dekat Bajo de Masinloc (Scarborough Shoal) pada Jumat (20/6) lalu.
Ket. Kapal Penjaga Pantai Tiongkok (kiri bawah) menembakkan meriam air ke kapal milik Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan Filipina yang hendak memasok bahan bakar dan perbekalan kepada nelayan di dekat Scarborough Shoal, LTS, Jumat (20/6).
Dua dari kapal BFAR, BRP Datu Tamblot dan BRP Datu Taradapit, ditembak dengan meriam air oleh dua kapal Penjaga Pantai Tiongko, sekitar 15,6 mil laut dan 18,1 mil laut dari Scarborough Shoal.
"Saya tegaskan bahwa lokasi ini berada di luar laut teritorial Bajo de Masinloc dan ini berada di dalam zona ekonomi eksklusif kami," ucap juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela, seraya menekankan bahwa Filipina memiliki hak berdaulat untuk mengeksploitasi semua sumber daya terutama ikan di perairan ini.
"Saya tidak tahu aturan hukum yang memberikan wewenang bagi pemerintah Tiongkok untuk mengklaim kedaulatan atas perairan ini. Namun sejauh ini perilaku kami dan penempatan personel dan penjaga pantai kami di perairan ini sejalan dengan Undang-Undang Zona Maritim Filipina, Konvensi PBB tentang Hukum Laut, dan putusan Arbitrase tahun 2016," imbuh dia.
Saat mengeluarkan kecaman tersebut, Manila pun merilis sebuah rekaman video yang tampaknya memperlihatkan kapal Tiongkok yang menargetkan kapal-kapal Filipina dengan meriam air. Mereka menggambarkan aksi Tiongkok sebagai tindakan ilegal dan mengatakan nyawa para awak kapal terancam.
Juru bicara Penjaga Pantai Tiongkok pun menanggapi kecaman Manila dengan mengatakan bahwa kapal-kapal Filipina telah melanggar hukum internasional dan hukum Tiongkok terutama kedaulatan Tiongkok.
Scarborough Shoal terletak sekitar 200 kilometer di sebelah barat Pulau Luzon, dalam zona ekonomi eksklusif Filipina, tetapi secara efektif dikuasai oleh Tiongkok. Tahun lalu, Beijing secara sepihak merevisi garis pangkal teritorialnya untuk memasukkan perairan itu dalam wilayahnya.
Latihan Trilateral
Sementara itu pada Sabtu juga dilaporkan bahwa Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Filipina, pekan ini akan menggelar latihan gabungan penjaga pantai di lepas pantai barat daya Jepang. Latihan ini dilakukan menyusul peringatan dari ketiga negara tentang aktivitas Tiongkok di perairan regional yang disengketakan.
Ketegangan antara Tiongkok dan penggugat lain di sebagian Laut Tiongkok Timur (LTT) dan Laut Tiongkok Selatan (LTS) sendiri telah mendorong Jepang untuk memperdalam hubungan dengan Filipina dan AS.
Pekan ini menandai kedua kalinya penjaga pantai kedua negara mengadakan latihan bersama, dan yang pertama yang digelar di Jepang, dan latihan kali ini akan berlangsung selama lima hari di lepas pantai Kagoshima.
Selain dengan Filipina, kapal patroli Tiongkok dan Jepang juga rutin berhadapan di sekitar pulau yang disengketakan di LTT.
Pejabat Penjaga Pantai Jepang, Naofumi Tsumura, mengatakan latihan bersama tersebut telah membangun saling pengertian dan kepercayaan. “Yang terpenting, kami telah memperkuat koordinasi dan kerja sama di antara kami,” tutur dia.
Pada 2024 lalu, ketiga negara mengeluarkan pernyataan bersama yang mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang perilaku Tiongkok yang berbahaya dan agresif di LTS. Ke-3 negara juga menyatakan penentangan keras terhadap segala upaya Tiongkok untuk mengubah status quo secara sepihak dengan kekerasan atau paksaan di LTT. AFP/PNA/I-1
0 Komentar