Dunia Internasional,
Prabowo Taruh Karangan Bunga Hormati Korban Pengepungan Leningrad di PD II
/data/photo/2025/06/19/6853d7b476487.jpg)
/data/photo/2025/06/19/6853d7b476487.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto melakukan upacara penghormatan dan peletakan karangan bunga di Piskarovskoye Memorial Cemetery, Saint (St) Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).
Kegiatan itu pun menjadi simbol penghormatan atas jutaan korban Perang Dunia II yang gugur dalam Pengepungan Leningrad. Sebagaimana diketahui, Leningrad adalah nama era Uni Soviet untuk kota St Petersburg.
Dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kepala Negara tiba di lokasi upacara dan disambut oleh perwakilan tinggi Pemerintah Rusia.
Baca juga: Momen Prabowo Ditodong Belikan Lego untuk Anak Diaspora RI di Rusia
Prabowo "Ditodong" Lego Saat Tiba di Rusia
Sesuai protokol militer, Prabowo kemudian diarahkan menuju titik peletakan karangan bunga.
Dua prajurit Rusia membawa karangan bunga utama dan meletakkannya dengan penuh kehormatan.

Lihat Foto
Presiden Prabowo lalu merapikan posisi karangan bunga dan memberikan penghormatan.
Suasana makin khidmat ketika terdengar suara 24 ketukan metronom.
Baca juga: Agenda Prabowo di St. Petersburg Rusia: Ketemu Putin, ke Makam Pahlawan hingga SPIEF 2025
Setelahnya, para delegasi Indonesia yang hadir turut melakukan penghormatan dengan meletakkan bunga bertangkai genap sebagai simbol penghormatan.
Tampak delegasi Indonesia yang hadir adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares.
Rangkaian upacara ditutup dengan sesi foto resmi dan defile pasukan kehormatan.
Upacara ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah perjuangan Rusia dalam Perang Dunia II, tetapi juga mencerminkan hubungan erat dan saling menghargai antara Indonesia dan Rusia dalam diplomasi kenegaraan.

Lihat Foto
Kata SBY, Nasib Keamanan Dunia Ditentukan Netanyahu, Khamenei, Trump, Putin, dan Xi Jinping
0 Komentar