Thursday
14Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Amerika Serikat

RI Tawarkan Investasi Mineral Kritis ke AS dalam Negosiasi Tarif - Tirto

2 min read

 

RI Tawarkan Investasi Mineral Kritis ke AS dalam Negosiasi Tarif

RI Tawarkan Investasi Mineral Kritis ke AS dalam Negosiasi Tarif - Tirto | OPSIIN-1
RI Tawarkan Investasi Mineral Kritis ke AS dalam Negosiasi Tarif - Tirto | OPSIIN-2

tirto.id - Pemerintah Indonesia tengah melanjutkan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) lewat pendekatan yang lebih strategis, termasuk menawarkan peluang investasi di sektor critical mineral atau mineral kritis. Upaya ini menjadi bagian dari kemitraan ekonomi jangka panjang kedua negara.

"Indonesia menawarkan critical mineral untuk Amerika, bersama Danantara, untuk melakukan investasi di dalam ekosistem critical mineral," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Critical mineral yang dimaksud antara lain mencakup tembaga (copper), nikel, dan komoditas penting lainnya yang dibutuhkan untuk industri kendaraan listrik (EV), peralatan militer, elektronik, hingga antariksa.

Airlangga menekankan bahwa investasi yang ditawarkan kepada AS bersifat brownfield, yaitu pada proyek-proyek existing yang sudah berjalan di Indonesia. Salah satu contoh keterlibatan AS yang telah berlangsung lama adalah kepemilikan di Freeport sejak 1967, yang menjadi sumber utama tembaga dunia.

Parah, Lembaga Kemanusiaan Bentukan AS GHF Ternyata Ingin Usir 500.000 Warga Gaza - inewsBaca juga Parah, Lembaga Kemanusiaan Bentukan AS GHF Ternyata Ingin Usir 500.000 Warga Gaza - inews

"Karena ke depan critical mineral kan untuk industri ekosistem elektronik, industri angkatan peralatan militer dan juga angkasa luar. Semuanya butuh kabel, semuanya butuh copper," jelas dia.

Meski begitu, Airlangga bilang proyek-proyek spesifik terkait investasi critical mineral ini masih dibahas secara tertutup bersama otoritas Amerika karena terikat perjanjian non-disclosure.

"Dan ini sudah bagi Amerika ini cukup menarik, tawaran Indonesia ini cukup menarik. Proyek spesifiknya nanti dalam pembicaraan dengan Amerika," jelas dia.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk berhenti mengirimkan delegasi dalam rangka negosiasi tarif dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa proposal negosiasi tarif telah rampung dan pemerintah tinggal menunggu keputusan Washington, DC.

Profil Dmitry Medvedev, Pejabat Rusia yang Ancam Trump dengan Serangan Nuklir 'Dead Hand' | Sindonews Baca juga Profil Dmitry Medvedev, Pejabat Rusia yang Ancam Trump dengan Serangan Nuklir 'Dead Hand' | Sindonews

Saat ditanya apakah negosiator Indonesia akan kembali mengunjungi AS untuk pembicaraan putaran kedua, ia menegaskan: "sejauh ini tidak, karena (proposal) relatif sudah lengkap," jelasnya, Jumat (13/6/2025).

Pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan apa yang ia sampaikan pada Jumat (6/6/2025) lalu. Saat itu, Mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut menyampaikan bahwa negosiator akan kembali ke Washington, DC pada pertengahan Juni.


tirto.id - Ekonomi

Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Dwi Aditya Putra

Komentar
Additional JS