Skip to main content
728

Satelit AS Tampilkan Dampak Kerusakan Perang Iran dan Israel | Sindonews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,

Satelit AS Tampilkan Dampak Kerusakan Perang Iran dan Israel | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:16 WIB

Satelit AS Tampilkan...

Satelit AS Tampilkan Dampak Kerusakan Perang Iran dan Israel. FOTO/ TNT

TEHERAN 

-

 Citra satelit 

komersial menunjukkan dampak serangan yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Fordow. Namun, muncul pertanyaan di kalangan para ahli tentang keaslian citra tersebut.

BACA JUGA - AS Murka, Kendaraan Peluncur Rudal Iran Tenyata dari Teknologi Tesla

"AS mengklaim telah menjatuhkan bom 'penghancur bunker' atau proyektil mortir berat (MOP). Bom itu seharusnya menyebabkan kerusakan besar, tetapi malah meninggalkan beberapa lubang yang mencurigakan," kata mantan inspektur nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengepalai Institut Sains dan Keamanan Internasional, David Albright.

Peneliti asosiasi di CNA Corporation, Decker Eveleth juga mengatakan penghancuran bagian bawah tanah yang berisi ratusan sentrifus tidak dapat dikonfirmasi karena AS merayakan keberhasilan kampanye pengeboman mereka.

Sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan AS pada Minggu pagi, Iran dikatakan telah menempatkan sebagian besar program nuklirnya di lokasi yang dibentengi jauh di bawah tanah, termasuk di pegunungan di Fordow.

Kegagalan menghancurkan kompleks itu berarti Iran masih dapat memulai kembali program senjatanya seperti yang dituduhkan oleh intelijen AS.

Iran mengonfirmasi 610 orang tewas, hampir 5.000 orang terluka dalam serangan Israel sejak 13 Juni

 

Iran bertekad melanjutkan program nuklir meskipun ada ancaman AS

I

Beberapa ahli telah memperingatkan bahwa Teheran mungkin telah memindahkan persediaan uranium yang sangat diperkaya mendekati tingkat senjata dari Fordow dan menyembunyikan komponen nuklir lainnya di lokasi rahasia yang gagal dideteksi oleh para pesaingnya, Israel, AS, dan inspektur di bawah Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies mengungkap 'aktivitas tidak biasa' di Fordow pada tanggal 19 dan 20 Juni dengan antrean panjang kendaraan di luar pintu masuk fasilitas tersebut.

Sumber-sumber di Teheran mengatakan kepada Reuters pada hari Minggu bahwa sebagian besar dari 60 persen uranium yang diperkaya mendekati tingkat senjata dipindahkan ke lokasi yang dirahasiakan sebelum AS melancarkan serangan.

Jeffrey Lewis di Middlebury Institute of International Studies di Monterey yakin ambisi Washington dan Tel Aviv untuk menghentikan program nuklir Iran tidak mungkin terjadi.

"Pasti ada fasilitas rahasia yang tidak diketahui publik," katanya.

Senator Mark Kelly juga melontarkan gagasan serupa dan yakin bahwa program nuklir Iran mungkin dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak secara bawah tanah seperti yang diklaim banyak orang.

Teheran telah berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai, tetapi tujuan itu dapat berubah karena pecahnya perang dengan Israel.

Dewan Syura Iran (Parlemen) sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk menarik diri dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), landasan sistem internasional yang mulai berlaku pada tahun 1970, sehingga mengakhiri kerja sama dengan IAEA.

Sebuah infografik menunjukkan bagaimana sebuah jet pembom B-2 menjatuhkan bom penghancur bunker, 14 GBU-57/B MOP.

Sebelumnya, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Dan Caine, mengklaim bahwa tujuh jet pembom B-2 menjatuhkan 14 bom GBU-57/B MOP dengan berat sekitar 13.600 kilogram, yang dirancang untuk menembus target 61 meter di bawah tanah di fasilitas seperti Fordow.

Ia mengatakan bahwa penilaian awal menemukan bahwa lokasi tersebut telah mengalami kerusakan parah, tetapi menolak berkomentar lebih rinci.

Kampanye pengeboman yang dijuluki Operasi Midnight Hammer itu juga menargetkan kompleks pengayaan uranium utama di Natanz dan Isfahan, yang merupakan lokasi pusat penelitian nuklir terbesar.

Albright, dalam sebuah posting di platform X, menilai citra satelit luar angkasa yang memperlihatkan rudal jelajah Tomahawk AS yang diduga menghancurkan fasilitas uranium di Isfahan dan dampak bom 'penghancur bunker' MOP yang menghantam Natanz.

(wbs)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

 Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Iran-Israel Perang,...

Iran-Israel Perang, Ini Peta Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

Posting Komentar

0 Komentar

728