Sekolah Rakyat di Gresik Butuh 24 Pegawai, Pemkab Mulai Tawarkan Mutasi ke ASN - Jawa Pos


JawaPos.com - Pegawai untuk Sekolah Rakyat (SR) tidak hanya ditentukan Kementerian Sosial. Daerah pun turut memfasilitasi penyediaan tenaga kependidikan. Di mana jumlahnya sekitar 24 orang.
Saat ini Pemkab Gresik sedang membuka pendaftaran bagi aparatur sipil negara (ASN) yang ingin bertugas di SR. Sejauh ini terdapat 330 orang telah mendaftar meski baru akan ditutup 25 Juni mendatang.
Kepala Dinas Sosial Gresik dr Ummi Khoiroh mengatakan bahwa kebutuhan pegawai telah dilakukan penjaringan. Termasuk lima calon kepala sekolah yang sedang menjalani seleksi oleh pemerintah pusat.
Lalu untuk guru akan dibutuhkan 22 pengajar. Di mana Kementerian Pendidikan akan menugaskan langsung para guru yang sudah bekerja di wilayah Gresik. “Dua komponen ini seleksinya langsung dari pusat,” ucapnya.
Baca Juga: Tiga Calon Kepala Sekolah Rakyat di Gresik Ikut Seleksi, 75 Calon Siswa Diverifikasi 3 Kali
Sedangkan, imbuh Ummi, untuk komponen pendukung seperti pegawai tata usaha, juru masak, wali asuh, hingga cleaning service akan disiapkan daerah. “Ini nanti pakai realokasi pegawai. Harus berasal dari komponen ASN. Baik PNS, PPPK maupun THL yang pernah ikut tes CAT,” jelasnya.
Nantinya Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) akan melakukan mutasi kepada pegawai yang berminat bertugas di SR.
Dokter alumnus Universitas Airlangga itu menyebut persiapan sekolah rakyat di Sidayu itu hampir rampung. Seperti 75 siswa yang sudah melalui senjumlah tahapan tes dan verifikasi. Hingga pengukuran seragam.
Namun meski termasuk 100 SR pertama di Indonesia, Kabupaten Gresik masuk dalam tahap kedua. Sehingga Ummi memprediksi proses belajar mengajar baru akan dimulai Agustus mendatang. “Tapi tahun ajaran baru kan mulai Juli, ini nanti bagaiman kami masih menunggu pola dari pusat,” pungkasnya. (son)
0 Komentar