Skip to main content
728

Sistem Pertahanan Udara Israel Keok, Iran Gunakan Perang Elektronik? - inews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah z

Sistem Pertahanan Udara Israel Keok, Iran Gunakan Perang Elektronik? - Bagian All

TEHERAN, iNews.id â€“ Serangan rudal besar-besaran Iran ke wilayah Israel sejak akhir pekan lalu mengejutkan banyak pihak, bukan hanya karena jumlahnya, tetapi juga tingkat akurasi dan keberhasilan menembus sistem pertahanan canggih Israel. 

Muncul spekulasi bahwa Iran tidak hanya mengandalkan kekuatan rudal semata, tetapi juga memanfaatkan teknologi perang elektronik (electronic warfare) untuk melumpuhkan sistem pertahanan udara Israel.

Sejumlah analis pertahanan menyebutkan bahwa Iron Dome dan David’s Sling, dua sistem pertahanan andalan Israel, gagal menghadang beberapa rudal balistik Iran, termasuk rudal Haj Qassem yang berkecepatan tinggi. Sebagian rudal dilaporkan berhasil mencapai target atau hanya dihadang sebagian, menimbulkan kerusakan signifikan di fasilitas militer dan energi.

Jejak Perang Elektronik dalam Serangan

Pakar militer Iran dalam wawancara dengan media lokal mengisyaratkan, komponen perang elektronik digunakan untuk membingungkan radar Israel, termasuk sistem komando dan kontrol rudal pencegat. Dalam laporan yang belum dikonfirmasi secara independen, disebutkan bahwa beberapa rudal pencegat Israel justru saling bertabrakan di udara, memperkuat dugaan adanya manipulasi sinyal atau spoofing.

"Ini bukan hanya soal rudal. Ini soal bagaimana kami bisa membutakan musuh sesaat sebelum serangan utama," kata seorang pejabat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dikutip dari kantor berita Tasnim.

Sebelumnya IRGC mengklaim telah menggunakan metode baru untuk menyabotase sistem pertahan udara Israel. Cara tersebut dipraktikkan untuk pertama kali dalam serangan terbaru ke Israel, Senin (16/6/2025) pagi.

Dengan penggunaan metode baru tersebut, rudal-rudal sistem pertahanan Israel saling menjatuhkan satu sama lain.

"Selama operasi ini, berkat penggunaan metode dan kemampuan baru dalam intelijen dan peralatan, sistem komando dan kontrol pertahanan multi-level musuh gagal dan mulai saling menyerang," bunyi peryataan IRGC.

Posting Komentar

0 Komentar

728