Trump Akui Ragu Efek Serangan ke Nuklir Iran, Padahal Sebelumnya Klaim Sukses Besar - TribunNews
Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah
Trump Akui Ragu Efek Serangan ke Nuklir Iran, Padahal Sebelumnya Klaim Sukses Besar - TribunNews

Trump dan menterinya mulai ragu soal dampak serangan ke situs nuklir Iran. Namun, ia tetap klaim sukses dan siap bertemu Teheran pekan depan.
File AFP
TRUMP DAN HEGSETH. Presiden AS Donald Trump tampil di Fox'sFriends bersama pembawa acara Pete Hegseth selama acara Wounded Warrior Project Soldier Ride di Gedung Putih di Washington, 6 April 2017. Terungkap, Trump dan menterinya mulai ragu soal dampak serangan ke situs nuklir Iran. (File AFP/2017)
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui bahwa ia mulai meragukan seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran.
Pengakuan itu muncul hanya beberapa hari setelah Trump sebelumnya menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan “keberhasilan luar biasa” yang “melumpuhkan kemampuan nuklir Iran selama bertahun-tahun.”
Dalam wawancara dengan Fox News yang dikutip The Guardian pada Rabu (25/6/2025), Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada bukti pasti mengenai skala kerusakan yang dihasilkan.
“Bisa jadi kerusakan tidak sebesar yang diharapkan. Iran cukup canggih dalam menyembunyikan fasilitasnya,” ujar Hegseth.
Laporan ini memperkuat informasi dari intelijen AS yang dilaporkan The New York Times, hingga kini belum ada konfirmasi visual atau satelit yang menunjukkan kehancuran besar di fasilitas-fasilitas kunci seperti Natanz atau Fordow.
Fasilitas Nuklir Iran Masih Misterius
Situs-situs nuklir Iran seperti Fordow dikenal berada di dalam gunung dan memiliki perlindungan berlapis.
Beberapa analis memperkirakan bahwa untuk benar-benar melumpuhkan kemampuan pengayaan uranium Iran, dibutuhkan lebih dari satu kali serangan.
David Albright dari Institute for Science and International Security mengatakan kepada NYT bahwa “Jika benar-benar rusak parah, Iran akan kesulitan mengaktifkan kembali sentrifugalnya. Tapi hingga kini tidak ada bukti itu.”
Iran sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim kerusakan dari AS maupun pernyataan Trump terbaru.
Pertemuan AS–Iran Pekan Depan?
Baca juga: CIA Sebut Fasilitas Nuklir Iran Rusak Berat, Mossad Ucap Terima Kasih, Ada Kerjasama dengan Israel
Di tengah keraguan ini, Trump tetap membuka pintu diplomasi. Dalam pernyataan kepada CNN, ia mengungkapkan bahwa pertemuan antara perwakilan AS dan Iran bisa saja berlangsung “minggu depan.”
“Jika Iran mau duduk bersama, kita akan bicara. Tapi tekanan tetap harus ada,” ujar Trump.
CNN menyebut bahwa pembicaraan informal kemungkinan akan digelar di Oman atau Doha, mengikuti pola diplomasi tidak langsung yang pernah digunakan pada 2023.
Ketegangan Masih Memuncak
Serangan udara AS ke Iran diluncurkan pada 21 Juni lalu sebagai respons terhadap dugaan sabotase terhadap fasilitas militer AS di wilayah Timur Tengah.
Meski tidak diumumkan secara terbuka, berbagai media termasuk New York Times dan The Guardian menyebut bahwa target utama serangan adalah fasilitas nuklir Iran.
Belum ada kepastian apakah Iran akan membalas atau memilih jalur diplomasi.
Namun sinyal dari Trump menunjukkan bahwa AS siap menghadapi kedua skenario.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 1:53
Remaining Time 1:53
Â

Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Incar Pangkalan AS di Timur Tengah, Siap Bekingi Iran Lawan Musuh

Disebut Lelet oleh Warganet Brasil, Basarnas Jelaskan Kendala Evakuasi Juliana dari Gunung Rinjani

Trump Kelabakan seusai Kebocoran Informasi soal Serangan Iran, Kini Perketat Pembatasan Intelijen

Pakar Sebut Israel Tak Mampu Perang Lama Lawan Iran, Jadi Alasan AS Langsung Beri Gencatan Senjata

Iran Tuntut AS Ganti Rugi atas Kerusakan Fasilitas Nuklirnya, Bakal Ajukan Pengaduan ke PBB

Sosok Zohran Mamdani, Muslim Pertama yang Jadi Calon Wali Kota New York, Dikenal Vokal Kritik Israel

Israel Damai Sementara dengan Iran, Zionis Fokus Perang di Jalur Gaza hingga Tewaskan 51 Orang

Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan hadiri KTT BRICS di Brasil Imbas Surat Penangkapan dari ICC

Perang Lawan Israel Telah Usai, Iran Kembali Buka Wilayah Udara di Kawasan Timur untuk Penerbangan

Pertama Kalinya sejak Perang, Menteri Pertahanan Iran Kunjungi China Hadiri Forum Keamanan Regional