Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Donald Trump Dunia Internasional Featured Iran Konflik Timur Tengah Nuklir

    Trump Akui Ragu Efek Serangan ke Nuklir Iran, Padahal Sebelumnya Klaim Sukses Besar - TribunNews

    10 min read

     Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah

    Trump Akui Ragu Efek Serangan ke Nuklir Iran, Padahal Sebelumnya Klaim Sukses Besar - TribunNews

    Trump dan menterinya mulai ragu soal dampak serangan ke situs nuklir Iran. Namun, ia tetap klaim sukses dan siap bertemu Teheran pekan depan.

    zoom-inTrump Akui Ragu Efek Serangan ke Nuklir Iran, Padahal Sebelumnya Klaim Sukses Besar

    File AFP

    TRUMP DAN HEGSETH. Presiden AS Donald Trump tampil di Fox'sFriends bersama pembawa acara Pete Hegseth selama acara Wounded Warrior Project Soldier Ride di Gedung Putih di Washington, 6 April 2017. Terungkap, Trump dan menterinya mulai ragu soal dampak serangan ke situs nuklir Iran. (File AFP/2017) 

    TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui bahwa ia mulai meragukan seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran.

    Pengakuan itu muncul hanya beberapa hari setelah Trump sebelumnya menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan “keberhasilan luar biasa” yang “melumpuhkan kemampuan nuklir Iran selama bertahun-tahun.”

    Dalam wawancara dengan Fox News yang dikutip The Guardian pada Rabu (25/6/2025), Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada bukti pasti mengenai skala kerusakan yang dihasilkan.

    “Bisa jadi kerusakan tidak sebesar yang diharapkan. Iran cukup canggih dalam menyembunyikan fasilitasnya,” ujar Hegseth.

    Laporan ini memperkuat informasi dari intelijen AS yang dilaporkan The New York Times, hingga kini belum ada konfirmasi visual atau satelit yang menunjukkan kehancuran besar di fasilitas-fasilitas kunci seperti Natanz atau Fordow.

    Fasilitas Nuklir Iran Masih Misterius

    Situs-situs nuklir Iran seperti Fordow dikenal berada di dalam gunung dan memiliki perlindungan berlapis.

    Beberapa analis memperkirakan bahwa untuk benar-benar melumpuhkan kemampuan pengayaan uranium Iran, dibutuhkan lebih dari satu kali serangan.

    David Albright dari Institute for Science and International Security mengatakan kepada NYT bahwa “Jika benar-benar rusak parah, Iran akan kesulitan mengaktifkan kembali sentrifugalnya. Tapi hingga kini tidak ada bukti itu.”

    Iran sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim kerusakan dari AS maupun pernyataan Trump terbaru.

    Pertemuan AS–Iran Pekan Depan?

    Baca juga: CIA Sebut Fasilitas Nuklir Iran Rusak Berat, Mossad Ucap Terima Kasih, Ada Kerjasama dengan Israel

    Di tengah keraguan ini, Trump tetap membuka pintu diplomasi. Dalam pernyataan kepada CNN, ia mengungkapkan bahwa pertemuan antara perwakilan AS dan Iran bisa saja berlangsung “minggu depan.”

    “Jika Iran mau duduk bersama, kita akan bicara. Tapi tekanan tetap harus ada,” ujar Trump.

    CNN menyebut bahwa pembicaraan informal kemungkinan akan digelar di Oman atau Doha, mengikuti pola diplomasi tidak langsung yang pernah digunakan pada 2023.

    Ketegangan Masih Memuncak

    Serangan udara AS ke Iran diluncurkan pada 21 Juni lalu sebagai respons terhadap dugaan sabotase terhadap fasilitas militer AS di wilayah Timur Tengah.

    Meski tidak diumumkan secara terbuka, berbagai media termasuk New York Times dan The Guardian menyebut bahwa target utama serangan adalah fasilitas nuklir Iran.

    Belum ada kepastian apakah Iran akan membalas atau memilih jalur diplomasi.

    Namun sinyal dari Trump menunjukkan bahwa AS siap menghadapi kedua skenario.

    (Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

    Dapatkan Berita Pilihan

    di WhatsApp Anda

    Klik Di Sini!

    tribunx logo
    asd

    Video Player is loading.

    Current Time 0:00

    Duration 1:53

    Remaining Time 1:53

    Â

    Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Incar Pangkalan AS di Timur Tengah, Siap Bekingi Iran Lawan Musuh

    Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Incar Pangkalan AS di Timur Tengah, Siap Bekingi Iran Lawan Musuh

    Disebut Lelet oleh Warganet Brasil, Basarnas Jelaskan Kendala Evakuasi Juliana dari Gunung Rinjani

    Disebut Lelet oleh Warganet Brasil, Basarnas Jelaskan Kendala Evakuasi Juliana dari Gunung Rinjani

    Trump Kelabakan seusai Kebocoran Informasi soal Serangan Iran, Kini Perketat Pembatasan Intelijen

    Trump Kelabakan seusai Kebocoran Informasi soal Serangan Iran, Kini Perketat Pembatasan Intelijen

    Pakar Sebut Israel Tak Mampu Perang Lama Lawan Iran, Jadi Alasan AS Langsung Beri Gencatan Senjata

    Pakar Sebut Israel Tak Mampu Perang Lama Lawan Iran, Jadi Alasan AS Langsung Beri Gencatan Senjata

    Iran Tuntut AS Ganti Rugi atas Kerusakan Fasilitas Nuklirnya, Bakal Ajukan Pengaduan ke PBB

    Iran Tuntut AS Ganti Rugi atas Kerusakan Fasilitas Nuklirnya, Bakal Ajukan Pengaduan ke PBB

    Sosok Zohran Mamdani, Muslim Pertama yang Jadi Calon Wali Kota New York, Dikenal Vokal Kritik Israel

    Sosok Zohran Mamdani, Muslim Pertama yang Jadi Calon Wali Kota New York, Dikenal Vokal Kritik Israel

    Israel Damai Sementara dengan Iran, Zionis Fokus Perang di Jalur Gaza hingga Tewaskan 51 Orang

    Israel Damai Sementara dengan Iran, Zionis Fokus Perang di Jalur Gaza hingga Tewaskan 51 Orang

    Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan hadiri KTT BRICS di Brasil Imbas Surat Penangkapan dari ICC

    Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan hadiri KTT BRICS di Brasil Imbas Surat Penangkapan dari ICC

    Perang Lawan Israel Telah Usai, Iran Kembali Buka Wilayah Udara di Kawasan Timur untuk Penerbangan

    Perang Lawan Israel Telah Usai, Iran Kembali Buka Wilayah Udara di Kawasan Timur untuk Penerbangan

    Pertama Kalinya sejak Perang, Menteri Pertahanan Iran Kunjungi China Hadiri Forum Keamanan Regional

    Pertama Kalinya sejak Perang, Menteri Pertahanan Iran Kunjungi China Hadiri Forum Keamanan Regional

    Komentar
    Additional JS