Skip to main content
728

Trump Paksa Warga Kota Teheran Iran Segera Mengungsi, Ada Apa? - inews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,,

Trump Paksa Warga Kota Teheran Iran Segera Mengungsi, Ada Apa? - Bagian All

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak semua warga Teheran meninggalkan kota mereka menyusul masifnya serangan Israel. Dia kembali menuduh Iran sedang membuat senjata nuklir.

"Iran seharusnya menandatangani 'kesepakatan' yang saya minta mereka tandatangani. Sungguh memalukan, dan membuang-buang nyawa manusia," kata Trump, dalam pernyataan di media sosial Truth Social, dikutip Selasa (17/6/2025).

"Singkatnya, Iran tak boleh memiliki senjata nuklir. Saya sudah menyampaikannya berulang kali! Semua orang harus segera pergi dari Teheran!" kata Trump, menegaskan.

Dia juga akan mempersingkat kunjungannya di KTT G7 yang berlangsung di Kanada terkait panasnya konflik di Timur Tengah.

Sebelumnya Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyebut AS memanfaatkan Israel untuk menekan negaranya dalam perundingan nuklir. Namun strategi Trump itu gagal total.

AS dan Iran sedang melakukan perundingan nuklir yang telah berlangsung lima putaran. Perundingan putaran keenam sedianya digelar di Oman pada Minggu (15/6/2025), namun dibatalkan menyusul perang yang sedang berlangsung.

Trump tampaknya frustrasi karena perundingan sudah berlangsung lima putaran, namun belum ada kejelasan hasil. Iran dengan tegas menolak untuk menghentikan pengayaan uranium karena program nuklirnya dilakukan untuk kepentingan sipil, bukan senjata.

Oleh karena itu, Trump membiarkan Israel menyerang dengan tujuan sebagai tekanan dan paksaan agar Iran mau meneken kesepakatan. Namun anggapan itu salah, bahkan Trump kemudian mengatakan AS tak ada kaitannya dengan serangan Israel.

Pezeshkian mengatakan strategi AS untuk memaksakan tuntutan kepada Iran melalui tekanan dan agresi telah terbukti gagal. Dia juga mengutuk bantuan AS terhadap serangan Israel.

“Hari ini mereka mendukung serangan Israel terhadap Iran dan mengira bisa memaksakan tuntutan kepada kami melalui tekanan,” kata Pezeshkian.

Posting Komentar

0 Komentar

728