Monday
11Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Donald Trump

Trump Tak Percaya Intelijennya Sendiri, Tetap Yakin Iran Kembangkan Bom Nuklir - Viva

4 min read

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,

Trump Tak Percaya Intelijennya Sendiri, Tetap Yakin Iran Kembangkan Bom Nuklir

Trump Tak Percaya Intelijennya Sendiri, Tetap Yakin Iran Kembangkan Bom Nuklir - Viva | OPSIIN-1
    Trump Tak Percaya Intelijennya Sendiri, Tetap Yakin Iran Kembangkan Bom Nuklir - Viva | OPSIIN-2

    Sabtu, 21 Juni 2025 - 11:21 WIB

    Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial. Pada Jumat, 20 Juni 2025, Trump secara terbuka membantah laporan komunitas intelijen negaranya sendiri yang menyatakan bahwa Iran tidak tengah mengembangkan senjata nuklir. Tak tanggung-tanggung, ia juga menolak kesaksian resmi yang telah disumpah oleh Direktur Intelijen Nasional AS.

    "Kalau begitu, komunitas intelijen saya salah. Mengapa komunitas intelijen mengatakan itu?" kata Trump kepada wartawan ketika ditanya tentang posisi resmi AS bahwa Iran saat ini tidak sedang membangun senjata nuklir.

    VIVA Militer: Situs nuklir Iran

    Isi Rekaman Trump Ancam Putin Bombardir Moskow - CNN Indonesia Baca juga Isi Rekaman Trump Ancam Putin Bombardir Moskow - CNN Indonesia

    Ketika wartawan itu menjawab bahwa Tulsi Gabbard, direktur intelijen nasional AS, yang menjelaskan posisi itu, Trump membalas: "Dia salah."

    Presiden menanggapi kesaksian terhadap kongres dari Gabbard, yang mengatakan kepada anggota parlemen pada Maret bahwa komunitas intelijen "terus menilai bahwa Iran tidak sedang membangun senjata nuklir, dan Pemimpin Tertinggi (Ayatollah Ali) Khamenei belum mengesahkan program senjata nuklir yang ditangguhkannya pada 2003."

    "IC terus memantau dengan saksama jika Teheran memutuskan untuk mengesahkan kembali program senjata nuklirnya," kata Gabbard, menggunakan akronim IC untuk komunitas intelijen AS.

    CNN melaporkan secara terpisah pada Selasa (17/6), bahwa intelijen AS tidak yakin Iran saat ini sedang membangun bom nuklir dan memperkirakan akan memakan waktu setidaknya dua hingga tiga tahun untuk memproduksi dan menyebarkannya untuk menargetkan negara pilihannya.

    Sudah Pasang Tarif 19%, Donald Trump Masih Salah Sebut Indonesia sebagai India - Bisnis comBaca juga Sudah Pasang Tarif 19%, Donald Trump Masih Salah Sebut Indonesia sebagai India - Bisnis com

    CNN mengutip empat sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut.

    Ketegangan regional telah meningkat sejak 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.

    Otoritas Israel mengatakan sedikitnya 24 orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka sejak saat itu dalam serangan rudal Iran. Iran mengatakan sedikitnya 224 orang telah tewas dan lebih dari seribu orang terluka dalam serangan Israel.

    VIVA Militer: Ilustrasi perseteruan Amerika Serikat (AS) dan Iran

    Photo :
    • The Indian Express

    Intelijen AS percaya bahwa serangan Israel mungkin hanya menghambat program nuklir Iran dalam hitungan bulan, kata salah satu pejabat.

    CNN mengatakan bahwa meski ada kerusakan signifikan pada lokasi pengayaan di situs Natanz, fasilitas yang dijaga ketat di Fordow pada dasarnya tidak tersentuh oleh serangan Israel. (ANT)

    Rudal balistik Sejjil militer Iran

    Makin Panas! Ini 4 Opsi yang Bisa Dilakukan Iran Usai Dibombardir AS

    Saat ini menjalankan salah satu dari empat opsi strategis balasannya, yakni menggempur langsung wilayah Israel.

    img_title

    VIVA.co.id

    23 Juni 2025

    Komentar
    Additional JS