Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home China Dunia Internasional Featured India Konflik India Pakistan Pakistan

    Usai Perang Melawan India, Pakistan Bakal Dipasok Jet Tempur Siluman FC-31 China | Sindonews

    4 min read

    Dunia Internasional,Konflik India Pakistan,

    Usai Perang Melawan India, Pakistan Bakal Dipasok Jet Tempur Siluman FC-31 China | Halaman Lengkap

    China akan memasok Pakistan dengan jet tempur siluman generasi kelima FC-31 untuk memperkuat kekuatan udaranya. Foto/EurAsian Times

    ISLAMABAD 

    - China dilaporkan akan memasok

     Pakistan 

    dengan jet tempur siluman generasi kelima FC-31 untuk memperkuat kekuatan udaranya. Laporan itu muncul beberapa minggu setelah Pakistan terlibat pertempuran udara singkat namun intens dengan India.

    Seorang pejabat senior Pakistan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Janes bahwa China akan segera mulai memasok Angkatan Udara Pakistan (PAF) dengan pesawat tempur siluman multiperan Shenyang FC-31 Gyrfalcon.

    "Pesawat itu akan mulai tiba dalam beberapa bulan," katanya, seperti dikutip dari EurAsian Times, Jumat (6/6/2025).

    Baca Juga: PM Sharif: Pakistan Tembak Jatuh 6 Jet Tempur India, Termasuk 4 Rafale

    Pejabat itu mengonfirmasi bahwa pilot PAF saat ini sedang berlatih di China untuk menerbangkan pesawat tersebut.

    FC-31 diyakini sebagai varian ekspor dari J-35A, pesawat siluman generasi kelima yang diluncurkan oleh China di Zhuhai Air Show pada November 2024.

    Pejabat tersebut tidak mengungkapkan kapan kesepakatan untuk pembelian pesawat itu ditandatangani atau jumlah spesifik pesawat yang akan diakuisisi Pakistan.

    Menurut laporan Janes, orang dalam pemerintah Pakistan lainnya memberitahukannya pada Mei 2025 bahwa FC-31 yang dibeli akan dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara (AAM) PL-17 China, yang memiliki jangkauan 400 kilometer.

    Islamabad pertama kali mengumumkan niatnya untuk mengakuisisi sejumlah jet tempur siluman dari China pada Januari 2024. Kala itu, kepala Angkatan Udara Pakistan saat itu, Marsekal Zaheer Ahmed Baber Sidhu, menyatakan: "Fondasi untuk memperoleh pesawat tempur siluman J-31 telah diletakkan, dan akan segera menjadi bagian dari armada PAF."

    Kemudian, pada Desember 2024, serangkaian laporan lain menyatakan bahwa Islamabad mengakuisisi sekitar 40 jet tempur J-35A, yang diharapkan akan dikirimkan dalam waktu 24 bulan.

    Tak satu pun dari laporan dan klaim tersebut dapat diverifikasi secara independen, dan akuisisi tersebut belum dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah Pakistan atau pun China.

    Pakistan adalah operator peralatan militer China terbesar di luar negeri. PAF sebelumnya telah memasukkan J-10CE China dalam armada jet tempurnya pada tahun 2022, sebuah pesawat yang dikerahkan dalam pertempuran melawan India pada bulan lalu.

    PAF mengeklaim telah menjatuhkan beberapa jet tempur Angkatan Udara India (IAF), termasuk tiga Rafale, menggunakan kombinasi mematikan rudal jarak jauh J-10CE dan PL-15E.

    Sumber di Pakistan telah menekankan bahwa keberhasilan J-10CE telah memperkuat kepercayaan Pakistan pada teknologi kedirgantaraan China dan membuka jalan untuk akuisisi teknologi yang lebih canggih, seperti FC-31.

    Bulan lalu, beberapa laporan mengindikasikan bahwa China mempercepat pengiriman J-35A ke Pakistan, menyusul finalisasi rincian logistik dan pembiayaan oleh Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar selama kunjungannya ke China segera setelah India meluncurkan serangan ke Pakistan dengan nama sandi "Operasi Sindoor".

    Menurut laporan media India, IAF menghancurkan enam jet tempur, dua pesawat pengintai bernilai tinggi, satu pesawat angkut C-130, lebih dari 30 rudal, dan beberapa kendaraan udara tak berawak PAF selama konflik empat hari yang berakhir dengan gencatan senjata pada malam 10 Mei.

    Laporan tersebut mengutip analisis teknis data operasional untuk mendukung klaim.

    Jika klaim itu benar, PAF mungkin perlu menambah kekuatan udara yang serius untuk membangun kemampuan melawan IAF.

    Pengembangan pesawat generasi kelima China diyakini sebagai momen penting bagi PAF karena teknologi mutakhir pesawat dan karakteristik yang tidak dapat diamati oleh radar.

    Lebih penting lagi, pesawat itu akan dilengkapi dengan PL-17, yang memiliki jangkauan 400 kilometer, peningkatan signifikan dibandingkan PL-15E yang diduga digunakan oleh PAF untuk menjatuhkan jet tempur India.

    FC-31, yang dikembangkan oleh Shenyang Aircraft Corporation (SAC) China di bawah Aviation Industry Corporation of China (AVIC), adalah pesawat tempur generasi kelima berkursi tunggal, bermesin ganda, berukuran sedang yang memiliki kemampuan siluman canggih, termasuk desain yang tidak dapat diamati radar.

    Dirancang untuk keunggulan udara, dukungan udara jarak dekat, interdiksi udara, dan serangan presisi, pesawat ini memiliki sistem elektrik aktifradar AESA (Radar Pemindaian Optik) dan fusi sensor canggih untuk meningkatkan kewaspadaan situasional.

    Peluncuran pesawat ini dapat menguntungkan Pakistan, yang juga menjelaskan kesigapan China dalam mengekspor pesawat ke Islamabad.

    Akuisisi ini dipandang sebagai langkah untuk melawan IAF, yang saat ini bergantung pada pesawat tempur generasi 4,5 seperti Rafale dan Su-30MKI.

    India saat ini sedang mengembangkan program Pesawat Tempur Menengah Canggih (AMCA) generasi kelima, dengan prototipe yang diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2028.

    Namun, jika Pakistan mulai meluncurkan FC-31 dalam beberapa bulan ke depan, kesenjangan kemampuan yang mencolok akan bertahan selama bertahun-tahun hingga AMCA siap diluncurkan.

    (mas)

    Komentar
    Additional JS