Air Banjir Underpass MM2100 Bekasi Bening Bak Kolam Renang, Jadi Obyek Wisata Dadakan - Halaman all - Wartakotalive
Peristiwa
Air Banjir Underpass MM2100 Bekasi Bening Bak Kolam Renang, Jadi Obyek Wisata Dadakan - Halaman all - Wartakotalive

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Banjir merendam underpas di kawasan industri MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, terendam banjir, Selasa (8/7/2025).
Banjir di lokasi ini disebabkan karena hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi pada Senin (7/7/2025) malam.
Uniknya, banjir terlihat bening tak ubahnya kolam renang. Saking jernihnya, permukaan jalan underpass tampak jelas meski terendam air.
Beberapa warga sempat menjadikan lokasi tersebut sebagai obyek wisata dadakan. Mereka memanfaatkan momentum banjir untuk berenang.
Namun petugas keamanan kawasan industri kini melarang warga beraktivitas di area banjir.
"Soalnya bahaya juga, kan itu ada tiang lampu," ujar Wahyudin (37), pengendara motor yang melintasi kawasan MM2100 saat dikonfirmasi, Selasa (8/7/2025).
Wahyudin menuturkan, underpass tersebut begitu jernih karena tak tercampur dengan lumpur atau sampah.
Kondisi ini karena underpass tersebut memang belum pernah beroperasi.
"Kayaknya ini air hujan saja, enggak kecampur lumpur atau sampah, jadinya kelihatan bening mirip kolam renang," ucap Wahyudin.
Berdasarkan informasi yang Wahyudin terima, petugas dalam waktu dekat segera menyedot air yang merendam underpass.
"Infonya mau disedot pakai pompa biar surut banjirnya," imbuh dia.
23 Desa di 13 Kecamatan Kabupaten Bekasi Kebanjiran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sebanyak 23 desa di 13 kecamatan terdampak banjir pada Senin (7/7/2025) malam hingga Selasa (8/7/2025).
Adapun ketinggian banjir mulai dari 30 hingga 100 sentimeter (cm).
Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis mengungkapkan, banjir itu melanda 23 desa tersebar di 13 kecamatan.
Rinciannya, Desa Sukamekar Kecamatan Sukawangi, Desa Kedungpengawas Kecamatan Babelan, Desa Satriajaya, Sriamur, Karangsatria, dan Satriamekar Kecamatan Tambun Utara, Desa Sukajadi Kecamatan Sukakarya, Desa Karangraharja, Mekarmukti, Simpangan Kecamatan Cikarang Utara.
Kemudian, Desa Jatibaru, Karangsari, Lambansari Kecamatan Cikarang Timur, Desa Lubangbuaya, Ciledug Kecamatan Setu, Desa Cibarusahjaya Kecamatan Cibarusah, Desa Bojongsari Kecamatan Kedungwaringin.
Selanjutnya, Desa Sukasejati Kecamatan Cikarang Selatan, Desa Pasiranji, Jayamukti, Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat, Desa Sukaraya Kecamatan Karangbahagia dan Desa Jayasampurna Kecamatan Serangbaru.
"Ketinggian 30-100 cm, penyebab karena curah hujan sehingga terjadi luapan di aliran sungai atau kali," katanya pada Selasa (8/7/2025).
Ia melanjutkan, sebanyak 11.096 jiwa atau 2.774 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Sementara itu, warga yang mengungsi ada sebanyak 1.847 jiwa atau KK 463.
Mereka mengungsi di enam lokasi, tersebar di wilayah Desa Ciledug Setu dua lokasi, Desa Sukamekar Sukawangi, Desa Sukajadi Sukakarya, Desa Karangbaru Cikarang Utara dan Desa Jayasampurna Serangbaru.
"Petugas kami sudah di lokasi untuk evakuasi gunakan perahu karet dan memberikan bantuan logistik, selimut dan lainnya," katanya.
Wabup Bekasi Asep Pastikan Penanganan di Daerah Terdampak Banjir
Sementara itu, Wakil Bupati Bekasi, dr Asep Surya Atmaja memastikan penanganan daerah terdampak banjir pada Selasa (8/7/2025).
Hal itu disampaikannya saat meninjau langsung sejumlah titik lokasi banjir di Cikarang Utara pada Selasa (8/7/2025).
Asep menerangkan, pihaknya telah mengintruksikan BPBD Kabupaten Bekasi, Dinas Keaehatan maupun Dinas Sosial untuk turun dan cepat tanggap dalam penanganan banjir.
Pemkab Bekasi juga dibantu TNI, Polri, Dinas maupun para relawan untuk melakukan evakuasi dan distribusi bantuan.
Posko utama diaktifkan penuh dan layanan informasi darurat dibuka untuk masyarakat.
“Saya bersama Pak Bupati sudah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan langkah penanganan darurat di titik-titik banjir di wilayah Kabupaten Bekasi," katanya.
Asep juga menyebutkan, penyebab banjir terjadi akibat curah hujan tinggi dan sistem drainase yang belum optimal. Untuk itu, Pemkab Bekasi akan melakukan evaluasi dan perencanaan penanganan jangka panjang dalam mengatasi banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi.
"Tentu perencanaan jangka panjang guna mencegah banjir serupa terulang kembali. Makanya saya kami hadir untuk mendengar keluhan warga dan memastikan langkah-langkah penanganan berjalan cepat dan tepat,” kata Asep.
Diketahui, banjir merendam sedikitnya 15 kecamatan di Kabupaten Bekasi, Selasa (8/7/2025). Tingginya intensitas hujan serta buruknya drainase membuat ribuan rumah warga terendam banjir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, hingga pukul 5 sore, banjir masih merendam 23 desa di 15 kecamatan. Sedikitnya 13.546 jiwa warga terdampak dan 3.490 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09