Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Arab Saudi Dunia Internasional Featured Palestina

    Arab Saudi Tangkap Jemaah Umrah karena Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kakbah | Sindonews

    6 min read

     Dunia Internasional, 

    Arab Saudi Tangkap Jemaah Umrah karena Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kakbah | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 28 Juli 2025 - 10:34 WIB

    Arab Saudi Tangkap Jemaah...

    Pasukan keamanan Arab Saudi menangkap jemaah umrah asal Mesir karena mengibarkan bendera Palestina di depan Kakbah di Masjidilharam, Makkah. Foto/via Middle East Eye

    MAKKAH 

    - Pasukan keamanan

     Arab Saudi 

    telah menangkap seorang jemaah umrah asal Mesir di Masjidilharam, Makkah. Jemaah pria itu ditangkap setelah ia mengibarkan bendera Palestina di depan Kakbah sambil menyerukan umat Islam menyelamatkan anak-anak Gaza yang sekarat akibat kelaparan.

    Mengutip laporan dari Middle East Eye, Senin (28/7/2025), rekaman video yang dibagikan daring menunjukkan pria itu berteriak "Wa Islamah!"—sebuah frasa yang secara historis digunakan untuk mengungkapkan kesedihan ketika umat Islam atau Muslim terancam—saat dia memohon intervensi segera untuk membantu penduduk Gaza yang kelaparan.

    "Anak-anak Gaza sedang sekarat. Wahai Muslim!", teriak jemaah tersebut dalam adegan emosional yang direkam dan disebarkan di media sosial.

    Baca Juga: Pangeran Al-Waleed Si Sleeping Prince Arab Saudi Meninggal: Apa yang Membuatnya Koma 20 Tahun?

    Beberapa detik kemudian, petugas keamanan Arab Saudi muncul dan menangkapnya di Masjidilharam.

    Insiden ini telah memicu kembali perdebatan mengenai larangan ketat Arab Saudi terhadap ekspresi politik di tempat-tempat suci umat Islam. Pihak berwenang kerajaan selama ini melarang semua slogan dan simbol, termasuk bendera nasional, selama pelaksanaan haji dan umrah, dengan alasan bahwa larangan tersebut untuk melindungi kesucian ibadah.

    Kelompok hak asasi manusia The Monitoring Center for Hajj and Umrah Violations (Pusat Pemantauan Pelanggaran Haji dan Umrah) mengecam meningkatnya penangkapan jemaah hanya karena menyatakan solidaritas dengan Palestina di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

    Dalam pernyataan resminya, organisasi tersebut menggambarkan penangkapan tersebut sebagai tindakan represif dan tidak dapat dibenarkan. Mereka menegaskan bahwa penangkapan tersebut melanggar hak asasi manusia dan melanggar konvensi internasional yang menjamin hak untuk berekspresi secara damai dan solidaritas moral.

    “Menahan jemaah karena menunjukkan dukungan kepada rakyat Gaza yang tertindas merupakan serangan terhadap kebebasan hati nurani dan bertentangan dengan nilai-nilai sakral yang terkait dengan tempat-tempat suci Islam," katanya.

    Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa memastikan keselamatan dan martabat semua jemaah merupakan tugas mendasar dari otoritas yang bertanggung jawab untuk mengelola Dua Masjid Suci.

    Pada tahun 2023, seorang jemaah asal Inggris ditahan karena mengenakan keffiyeh putih dan tasbih berwarna bendera Palestina.

    Pihak Kerajaan Arab Saudi belum berkomentar atas laporan penangkapan jemaah asal Mesir tersebut.

    Arab Saudi Perjuangkan Solusi 2 Negara

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan konferensi tingkat tinggi tentang solusi dua negara yang akan diadakan di New York didasarkan pada posisi tegas Kerajaan Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina dan upayanya untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif.

    “Kami berharap dapat mendorong implementasi resolusi internasional yang menyerukan pembentukan dua negara di mana Palestina dapat menikmati negara merdeka mereka, [berkontribusi pada] tercapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta memajukannya menuju pembangunan dan kemakmuran,” kata Pangeran Faisal.

    Komentar diplomat tinggi kepada Saudi Press Agency (SPA) tersebut muncul ketika Kerajaan Arab Saudi akan menjadi ketua bersama dengan Prancis minggu ini dalam sebuah konferensi tentang solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

    Konferensi tersebut akan berlangsung di markas besar PBB di New York.

    Pangeran Faisal mengatakan bahwa konferensi tersebut mendukung upaya Aliansi Global untuk Implementasi Solusi Dua Negara, sebuah inisiatif yang diumumkannya pada September 2024.

    Pangeran Faisal menekankan bahwa Kerajaan Arab Saudi, di bawah kepemimpinan Raja Salman dan tindak lanjut dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman, "sedang mengerahkan segala upaya untuk membangun perdamaian yang adil di kawasan Timur Tengah dan selalu berusaha...untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan menghentikan lingkaran kekerasan."

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Ibtihal Aboussad Dipecat...

    Ibtihal Aboussad Dipecat Microsoft karena Menentang Genosida di Gaza

    Komentar
    Additional JS