Asal-usul Lakban di Wajah Arya Daru, Polisi: Dibeli Korban di Yogya - Beritasatu
Kasus ,
Asal-usul Lakban di Wajah Arya Daru, Polisi: Dibeli Korban di Yogya

Jakarta, Beritasatu.com - Asal-usul lakban yang ada di kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan mulai terkuak. Polisi menyebut, lakban tersebut dibeli Arya Daru di Yogyakarta.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menyatakan, lakban kuning yang ditemukan pada wajah jenazah dibeli korban bersama istrinya di salah satu toko di Yogyakarta.
"Lakban yang ditemukan pada jenazah adalah lakban yang dibeli korban bersama istrinya di salah satu toko di Yogyakarta, di mana korban dan istri korban membelinya sekitar akhir Juni 2025," kata Kombes Pol Wira Satya Triputra kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).
Berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari oleh Pusinafis Bareskrim Polri terhadap lakban kuning yang ditemukan pada jenazah, tidak ditemukan sidik jari orang lain selain korban.
Selain itu, pemeriksaan DNA oleh Puslabfor Bareskrim Polri terhadap 13 barang bukti tidak ditemukan adanya DNA orang lain selain milik korban.
"Tidak ditemukan adanya DNA milik orang lain selain DNA milik korban, termasuk pada lakban dan barang bukti yang ada di TKP pada saat itu, mulai dari seprei, sarung bantal dan lain sebagainya," jelasnya.
Polisi menyimpulkan, berdasarkan proses identifikasi melalui scientific crime investigation, termasuk analisis forensik, toksikologi, sidik jari, dan DNA, kematian korban bukan disebabkan oleh keterlibatan orang lain.
"Bahwa, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan penyelidik dengan melibatkan beberapa ahli, maka penyelidik menyimpulkan belum ditemukan adanya peristiwa pidana terhadap korban," ucapnya.
Sebelumnya, diplomat muda Kemenlu Arya Daru Pangayunan ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
Jasad korban ditemukan dalam kondisi tak wajar dengan kepala terlilit lakban dan tubuh tergeletak di atas kasur. Penemuan ini lantas memunculkan banyak tanda tanya terkait penyebab kematian korban.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu