Cadangan Internasional Rusia Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Rp11.137 Triliun - TribunNews
Dunia Internasional,
Cadangan Internasional Rusia Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Rp11.137 Triliun
Selasa, 08 Juli 2025 - 09:47 WIB

Cadangan internasional Rusia mencapai rekor tertinggi sebesar USD687,7 miliar atau setara Rp11.137 triliun. Foto/Dok
JAKARTA - Cadangan internasional Rusia mencapai rekor tertinggi sebesar USD687,7 miliar atau setara Rp11.137 triliun (dengan kurs Rp16.195 per USD) pada akhir Juni 2025, seperti diumumkan oleh bank sentral . Lebih dari USD300 miliar dari jumlah tersebut tetap dibekukan di Barat akibat konflik Ukraina, meski Moskow menyebutkan sebagai tindakan ilegal.
Menurut data dari Bank Sentral Rusia, cadangan meningkat sebesar USD500 juta atau 0,1% selama sepekan hingga 20 Juni akibat penilaian pasar yang positif. Sedangan selama sebulan terakhir, cadangan internasional Rusia meningkat sebesar USD9 miliar (Rp145,7 triliun).
Rekor tertinggi sebelumnya sebesar USD687,3 miliar dicatat pada awal Mei, lalu. Bank sentral Rusia menerbitkan pembaruan mingguan tentang cadangan dengan penundaan satu minggu.
Sebagai informasi cadangan internasional adalah dana yang dipegang oleh bank sentral yang dapat dipertukarkan secara internasional dan digunakan untuk mendukung kewajiban dan memfasilitasi pembayaran internasional. Kepemilikan internasional Rusia mencakup mata uang asing, hak penarikan khusus IMF, dan emas moneter.
Sekitar setengah dari cadangan internasional Rusia, atau lebih dari USD300 miliar dibekukan oleh Barat pada awal 2022 setelah eskalasi konflik Ukraina. Bank Rusia tidak mengungkapkan rincian lengkap tentang apa saja yang dibekukan.
Sekitar dua pertiga dari dana yang dibekukan dipegang oleh lembaga kliring Euroclear yang berbasis di Brussels dan telah menghasilkan miliaran euro dari bunga aset tersebut. Beberapa negara Barat bahkan telah mendesak untuk penyitaan total atas dana tersebut.
Namun masalah hukum dan politik, termasuk isu imunitas kedaulatan, sejauh ini menghambat langkah AS dan sekutunya untuk mencaplok aset Rusia. Namun para pemimpin Uni Eropa (UE) memberi lampu hijau untuk menggunakan hasil dari aset yang dibekukan dalam mendukung Ukraina.
Tahun lalu, Euroclear mentransfer USD1,7 miliar dari pendapatan bunga untuk mendukung pinjaman G7 sebesar USD50 miliar kepada Ukraina. Komisi Eropa sejak itu telah mencairkan 7 miliar euro dari bagian 18,1 miliar euro miliknya dari pinjaman tersebut, yang akan dibayar kembali dengan hasil dari aset Rusia yang dibekukan.
Brussel juga dilaporkan sedang menjajaki opsi menginvestasikan aset yang dibekukan dalam instrumen yang memberikan hasil lebih tinggi. Menurut laporan Politico bulan lalu, pejabat UE yang tidak disebutkan namanya mengatakan, bahwa blok tersebut mempertimbangkan untuk membuat dana yang dikelola oleh UE untuk meningkatkan pengembalian tanpa secara langsung menyita pokok aset, sebuah ide yang ditentang oleh Jerman dan Italia karena risiko hukum dan finansial.
Sementara itu Moskow telah mengecam pembekuan aset tersebut dan mengisyaratkan langkah-langkah balasan terhadap investasi dan properti Barat di Rusia. Baca Juga: Eropa Cari Cara Lepaskan Aset Beku Rusia Rp4.565 Triliun
Presiden Rusia, Vladimir Putin bulan lalu mengatakan, bahkan deskripsi sebagai “pencurian” adalah understatemen, Ia menggambarkan penggunaan dana Rusia oleh Barat sebagai “perampokan.” Dia memperingatkan bahwa setiap penyitaan akan memicu pergeseran dari lembaga keuangan Barat dan menuju sistem pembayaran regional.
(akr)