Dinkes Garut: 7 Orang Meninggal, Warga Diminta Waspadai Ancaman DBD - PR Koran
Kesehatan
Dinkes Garut: 7 Orang Meninggal, Warga Diminta Waspadai Ancaman DBD - PR Koran

KORAN-PIKIRAN RAKYAT- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang masih marak meski sudah memasuki musim kemarau. Hingga awal Juli 2025, tercatat 1.368 kasus DBD di wilayah Garut, dengan 7 kasus berujung kematian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman menjelaskan, kondisi cuaca saat ini yang tergolong sebagai kemarau basah turut memicu lonjakan kasus.
Hujan yang masih kerap turun, menurut Asep, menimbulkan genangan air menjadi tempat ideal sebagai sarang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
”Kita tetap waspada dan mengimbau masyarakat untuk melakukan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk,” ujar Asep, ketika dihubungi, Jumat 4 Juli 2025.
Ia mengatakan, kasus DBD biasanya meningkat saat musim penghujan. Namun tahun ini, meski sudah memasuki musim kemarau, hujan masih sering mengguyur sejumlah wilayah.
Hal itu katanya, memperbesar potensi munculnya genangan air di lingkungan tempat tinggal warga, yang kemudian menjadi sarang nyamuk penular DBD.
Deteksi dini
Mengantisipasi hal tersebut, Asep menyebut jajarannya telah mengaktifkan sistem deteksi dini melalui fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang ada. Deteksi ini penting untuk menangani penderita DBD secara cepat dan tepat sebelum kondisinya memburuk.
”Langkah deteksi sedini mungkin kami lakukan dengan menyiapkan seluruh fasyankes, termasuk tata laksana penderita bila dinyatakan positif DBD,” tuturnya.
Selain deteksi dini, katanya, pihaknya juga mengintensifkan langkah-langkah pengendalian vektor penyebab DBD melalui program PSN, abatisasi, dan fogging atau pengasapan. Kegiatan ini diharapkan dapat menekan angka kasus DBD di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Asep mengungkapkan, meski angka kasus DBD saat ini mencapai 1.368, terjadi penurunan dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu yang mencatat sekitar 1.500 kasus. Ia menyebut dalam tiga bulan terakhir terjadi tren penurunan kasus, meskipun tetap harus diwaspadai.
”Tren DBD mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir, tapi bukan berarti kita bisa lengah,” ucap Asep.
Lebih jauh Asep mengingatkan masyarakat untuk terus menjalankan pola hidup bersih dan sehat, terutama dengan menerapkan prinsip 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta menabur larvasida dan memasang kelambu di rumah. ***