Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Dunia Internasional Hamas Israel Konflik Timur Tengah

    Hamas: Israel Gunakan Situs Bantuan Gaza untuk Rekrut Kolaborator | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah

    Hamas: Israel Gunakan Situs Bantuan Gaza untuk Rekrut Kolaborator | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Jum'at, 04 Juli 2025 - 21:01 WIB

    Hamas: Israel Gunakan...

    Warga membawa bantuan di Gaza. Foto/qnn

    GAZA 

    - Israel menggunakan situs distribusi bantuan di Jalur Gaza untuk merekrut dan bertemu dengan kolaborator. Seorang pejabat keamanan Hamas mengatakan hal itu kepada Al-Jazeera.

    Pejabat itu juga dilaporkan mencatat narkoba digunakan untuk memikat kaum muda agar menjadi kolaborator dan menugaskan tugas intelijen kepada mereka.

    “Kami telah menggagalkan upaya penyelundupan peralatan mata-mata dan telepon modern kepada kolaborator untuk melaksanakan misi keamanan yang berbahaya,” ungkap pejabat Hamas itu.

    Ia mengatakan skema bantuan Israel yang didukung AS menyebarkan kekacauan, menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat yang meningkatkan penderitaan penduduk.

    Skema itu juga memungkinkan munculnya geng kriminal dan mengganggu keamanan di daerah kantong itu.

    Pejabat itu meminta beberapa perusahaan lokal untuk “menahan diri dari keterlibatan dalam rencana pendudukan dan melegitimasi kejahatannya.”

    Dua Kelompok Milisi Lagi

    Pada hari Kamis, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan dua kelompok bersenjata tengah beroperasi melawan Hamas di Jalur Gaza utara dan selatan, selain geng Yasser Abu Shabab yang beroperasi di Rafah di selatan, menurut Al-Jazeera.

    Artikel yang dimuat di situs berita Ynet tersebut menyatakan bulan lalu, sumber Otoritas Palestina mengatakan kepada Ynet bahwa "mereka memperkirakan dua milisi tambahan" akan beroperasi di Gaza dalam waktu dekat.

    Laporan tersebut menyatakan pada hari Rabu, sumber mengonfirmasi tentara Israel baru-baru ini mulai bekerja sama dengan dua kelompok bersenjata.

    “Kelompok-kelompok ini dibayar oleh Otoritas Palestina," demikian pernyataan laporan tersebut.

    Ultimatum untuk Abu Shabab

    Pada hari Rabu, Pengadilan Revolusioner Gaza menuntut agar Abu Shabab menyerahkan diri dalam waktu sepuluh hari atau diadili secara in absentia.

    Ia didakwa dengan pengkhianatan, membentuk geng bersenjata, dan pemberontakan bersenjata.

    Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan Israel berupaya mengendalikan distribusi bantuan melalui "lembaga mencurigakan yang melayani kebijakan dan tujuannya," menurut Al Jazeera.

    Hamas juga mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa pemandangan ribuan orang bergegas ke pusat distribusi bantuan, disertai dengan penembakan warga sipil, mengonfirmasi tanpa keraguan sedikit pun kegagalan mekanisme bantuan yang "meragukan" tersebut.

    Dikatakan bahwa skema bantuan tersebut telah menjadi perangkap yang membahayakan nyawa warga sipil dan dieksploitasi untuk memaksakan kontrol keamanan atas Jalur Gaza dengan kedok bantuan.

    Hamas menekankan rencana bantuan tersebut secara khusus dirancang untuk meminggirkan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badannya, dan bertujuan memajukan tujuan politik dan militer pendudukan serta mengendalikan individu, bukan untuk membantu mereka, Al Jazeera melaporkan.

    Baca juga: Ambisi Trump untuk Golden Dome Picu Peningkatan 4 Kali Lipat Akuisisi Rudal Patriot

    (sya)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Amnesty Internasional...

    Amnesty Internasional Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza

    Komentar
    Additional JS