Hanya Terjual 49 Unit, Penjualan Jaguar Hancur-hancuran di Eropa | Sindonews
Hanya Terjual 49 Unit, Penjualan Jaguar Hancur-hancuran di Eropa | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 07 Juli 2025 - 21:22 WIB
Penjualan Jaguar Hancur-hancuran di Eropa. FOTO/ CARSCOOPS
- Kinerja penjualan Jaguar di Eropa mencatat penurunan luar biasa ketika hanya tercatat 49 unit sepanjang April, turun hampir 98 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencatat 1.961 unit.
BACA JUGA - Tahun Depan Penjualan Mobil Diprediksi Kembali Ngegas
Penurunan drastis ini terjadi saat Jaguar tengah melaksanakan rebranding yang kontroversial, termasuk iklan kampanye yang menonjolkan model non-biner yang mengenakan pakaian warna-warni dan slogan seperti "Copy Nothing" dan "Live Vivid", tanpa menampilkan satu pun model mobil Jaguar.
Kampanye tersebut dimaksudkan untuk mengumumkan transisi Jaguar menjadi merek kendaraan listrik ultra-mewah, tetapi model baru tersebut belum juga hadir di dealer.
Menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa, total penjualan dari Januari hingga April 2025 juga anjlok hingga 75,1 persen, dengan hanya 2.665 unit yang dikirimkan ke pelanggan di seluruh Eropa.
Penurunan tersebut juga terkait dengan penghentian produksi lebih awal semua model bensin dan diesel, yang membuat sebagian besar ruang pamer kosong tanpa stok.
Jaguar menekankan dalam sebuah pernyataan kepada media bahwa transformasi merek tersebut merupakan bagian dari rencana strategis “Reimagine” yang diperkenalkan sejak 2021, dan bahwa penurunan penjualan tahun ini tidak dapat dibandingkan secara langsung karena tidak ada model baru dalam produksi aktif.
Namun, penundaan peluncuran model andalannya GT empat pintu elektrik dengan perkiraan harga USD200.000, yang diharapkan muncul pada akhir 2025, juga berkontribusi terhadap penurunan penjualan.
Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan tersebut sekarang dalam keadaan ‘membeku’ tanpa produk baru di pasaran.
Langkah Jaguar untuk mengubah citra mereknya yang menyasar kaum muda jelas gagal menarik perhatian konsumen sasarannya dan malah mendapat kritik pedas dari analis industri dan dealer.
Selama beberapa tahun terakhir, penjualan global Jaguar terus menurun, dari lebih dari 180.000 unit pada tahun 2018 menjadi kurang dari 27.000 unit tahun lalu.
Jaguar, yang sebelumnya dimiliki oleh Ford Motor Company sebelum dijual ke Tata Motors India pada tahun 2008, kini menghadapi tantangan berat untuk bangkit kembali karena dunia otomotif menjadi semakin kompetitif, khususnya di pasar kendaraan listrik.
(wbs)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Penjualan Obat Penenang di Israel Meningkat sejak Perang Gaza