Jemaah Haji Asal Lumajang yang Melahirkan Prematur di Makkah Diduga Akibat Kelelahan - Radar Surabaya
Jemaah Haji Asal Lumajang yang Melahirkan Prematur di Makkah Diduga Akibat Kelelahan - Radar Surabaya


RADAR SURABAYA - Jemaah haji asal Lumajang, Tristy Erlinawati yang tergabung kloter 83 melahirkan bayi prematur di Makkah. Kelahiran prematur ini diduga disebabkan oleh kelelahan selama menjalankan ibadah haji.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan mengatakan, pada waktu akan diberangkatkan ke tanah suci sudah dilakukan pemeriksaan tahap ketiga dan sesuai prosedur yang dilakukan pada waktu penerimaan sudah diperiksa, maupun dikonsultasikan oleh bidan dan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah dan janinnya.
"Saat pemeriksaan kesehatan tahap ketiga di Asrama Haji Surabaya sebelum keberangkatan, jemaah tersebut dinyatakan sehat dan laik terbang. Usia kehamilannya saat itu baru 21 minggu," jelas Rosidi, Senin (30/6).
Baca Juga: Jemaah Haji Asal Lumajang Melahirkan Bayi Laki-Laki di Makkah, Meski Prematur Tetap Sehat
Meskipun dinyatakan sehat sebelum keberangkatan, Rosidi mengakui bahwa kelelahan menjadi salah satu faktor penyebab kelahiran prematur.
"Ibadah haji merupakan ibadah fisik yang cukup berat. Perbedaan iklim antara Indonesia dan Arab Saudi juga bisa menjadi faktor pencetus," tutur laki-laki yang juga Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya ini.
Rosidi menjelaskan bahwa pihaknya telah mengetahui kondisi kehamilan Tristy sebelum keberangkatan.
Baca Juga: Jalur Jember–Banyuwangi via Gunung Gumitir Ditutup Total, Alihkan Arus Lewat Pantura
"Notifikasi kehamilan sudah diterima dari daerah asal jemaah. Sebelum pelunasan Bipih, semua jemaah wajib menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kesiapan fisiknya," ungkap Rosidi.
Bayi pasangan Tristy Erlinawati dan Fachrizal Rachmad, yang diberi nama Nu'aim Fachrizal Rahmat, yang lahir 13 Juni di di Rumah Sakit Bersalin Wiladah Makkah kini dalam kondisi sehat.
Rosidi juga memastikan bahwa kondisi Tristy saat pemeriksaan tahap tiga juga baik dan tidak memiliki riwayat penyakit. "Kondisinya bagus saat pemeriksaan, tidak ada riwayat penyakit," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Semua Orang Boleh Mengonsumsi Mentimun, Ini 5 Kelompok yang Harus Menghindarinya
Menyikapi kejadian ini, Rosidi mengimbau jemaah haji tahun depan, khususnya yang sedang hamil 14-26 minggu, untuk lebih menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji. Meskipun melahirkan di tanah suci merupakan berkah, kesehatan tetap harus diprioritaskan.
Terkait kepulangan Tristy dan bayinya, Rosidi menyatakan belum dapat memastikan.
"Kepulangannya tergantung prosedur penerbangan dan kebijakan otoritas haji Arab Saudi. Namun, kami telah mempersiapkan tim dokter dan ambulans jika mereka pulang bersama kloter 83," terangnya.
Data dari Bidang Kesehatan PPIH Surabaya mencatat telah dilakukan pemeriksaan kehamilan terhadap 7.252 jemaah, dengan 7 jemaah positif hamil namun usia kehamilannya aman antara 14-26 minggu dan dinyatakan laik terbang. (rmt/nur)