Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Jerman Konflik Rusia Ukraina Rudal Patriot Pinfo Rusia Ukraina

    Jenderal Jerman Ini Minta Ukraina Serang Pangkalan Militer Rusia dengan Rudal Patriot |

    4 min read

     Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina,

    Jenderal Jerman Ini Minta Ukraina Serang Pangkalan Militer Rusia dengan Rudal Patriot | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 21 Juli 2025 - 00:05 WIB

    Jenderal Jerman Ini...

    Ukraina diminta menyerang pangkalan militer Rusia. Foto/X

    MOSKOW 

    -

     Ukraina 

    sebaiknya mempertimbangkan untuk menyerang lapangan udara dan pabrik senjata Rusia yang berada jauh di dalam negeri untuk mengurangi tekanan di garis depan. Itu merupakan saran seorang jenderal senior Jerman, Christian Freuding.

    Berbicara dalam podcast Bundeswehr, Mayor Jenderal Christian Freuding, yang mengawasi bantuan militer Jerman untuk Ukraina, memberikan saran kepada Kiev tentang cara melemahkan kekuatan ofensif Rusia.

    “Anda juga dapat secara tidak langsung memengaruhi potensi ofensif pasukan serang Rusia sebelum mereka dikerahkan,” kata Freuding. “Gunakan aset perang udara jarak jauh untuk menyerang pesawat dan lapangan udara sebelum digunakan. Selain itu, targetkan fasilitas produksi senjata.”

    Freuding juga menyesalkan bahwa meskipun ada sanksi Barat, Rusia telah meningkatkan produksi drone, rudal jelajah, dan sistem balistiknya. “Kita harus mempertimbangkan kembali apakah langkah-langkah ekonomi kita sudah memadai dan di mana kita dapat memberikan tekanan lebih lanjut, terutama untuk membatasi kemampuan produksi Rusia,” ujarnya.

    Baca Juga: NATO Ketar-ketir, Akankah BRICS Jadi Aliansi Militer?

    Jenderal tersebut juga menyoroti keterbatasan rudal pertahanan udara Patriot buatan AS dalam menghadapi gelombang drone Rusia. “Harganya [drone] sekitar €30.000-50.000 (USD34.000–58.000) tergantung modelnya. Menembak jatuh drone dengan rudal Patriot yang harganya lebih dari €5 juta adalah tindakan pemborosan. Kita membutuhkan tindakan balasan yang menghabiskan biaya €2.000–€4.000, terutama karena Rusia ingin lebih meningkatkan kapasitas produksinya,” jelasnya.

    Tahun lalu, pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh Amerika untuk menyerang wilayah Rusia, meskipun dengan pembatasan yang signifikan terkait jangkauan dan pemilihan target.

    Laporan media pada saat itu mengindikasikan bahwa Kiev tidak diizinkan untuk menyerang lapangan udara utama Rusia.

    Sementara itu, Freuding mengonfirmasi awal bulan ini bahwa Ukraina akan menerima gelombang pertama rudal jarak jauh yang dibiayai Berlin sebelum akhir Juli. Namun, Jerman enggan mengirimkan rudal jarak jauh Taurus karena kekhawatiran eskalasi.

    Awal bulan ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Jerman kembali menjadi "berbahaya," setelah Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa pasukan Bundeswehr harus siap "membunuh" tentara Rusia jika perlu.

    Moskow juga menuduh kepemimpinan Jerman mendukung "konfrontasi" dan mengupayakan "mobilisasi agresif Eropa melawan Rusia."

    (ahm)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Iran-Israel Perang,...

    Iran-Israel Perang, Ini Peta Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

    Komentar
    Additional JS