Ketika Militer Israel Diserang Massa Ekstremis Yahudi: Tentara Zionis Dicap Pembunuh dan Nazi | Sindonews
Dunia Internasional,
Ketika Militer Israel Diserang Massa Ekstremis Yahudi: Tentara Zionis Dicap Pembunuh dan Nazi | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Selasa, 01 Juli 2025 - 13:20 WIB
Massa ekstremis Yahudi menyerang pangkalan militer Israel di Tepi Barat. Tentara Israel diteriaki sebagai pembunuh dan Nazi. Foto/Wisam Hashlamoun/Flash90
- Para tentara militer
Israelmengungkap ancaman yang mereka hadapi ketika massa pemukim
Yahudidi Tepi Barat—wilayah Palestina yang diduduki—menyerang pangkalan militer pada Minggu malam. Mereka mendapat ancaman pembunuhan dan penghinaan dengan sebutan "Nazi".
Ini menjadi ironi karena selama ini massa pemukim Yahudi tersebut dilindungi para tentara Israel ketika mereka menyerang para warga Palestina di Tepi Barat.
Para prajurit di Batalyon 7114 Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memberi tahu KAN bahwa massa ekstremis Yahudi tak hanya mengancam akan membunuh mereka, tapi juga keluarga mereka.
Baca Juga: Langka, Massa Israel Serang Komandan Militer Zionis di Lokasi Bentrok Mematikan
Massa ekstremis tersebut menyerang pasukan Zionis Israel dengan semprotan merica, merusak kendaraan militer, dan membakar pangkalan militer di Tepi Barat pada Minggu malam.
"Hari-hari yang berat. Saya melewati sana di awal protes; ada panggilan 'pembunuh' yang ditujukan kepada saya, mereka juga memanggil saya 'Nazi'," kata seorang prajurit Batalyon 7114 yang tidak disebutkan namanya kepada KAN.
"Ada semacam eskalasi, seperti permainan kucing-kucingan. Mereka menjauh, lalu mereka kembali, berkelahi dengan Anda, dan mengancam akan membunuh Anda. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda berusia awal 20-an."
Ada juga sekelompok perusuh bertopeng menyerang tentara IDF di dekat Ramallah, Tepi Barat, pada Jumat malam. KAN melaporkan bahwa para perusuh memukul, mencekik, dan melemparkan batu ke arah tentara IDF. Beberapa tentara dan seorang perwira terluka ringan pada akhir insiden tersebut.
Mereka juga mencoba membakar sebuah bangunan yang digunakan oleh polisi dan menyemprotkan cat bertuliskan kata "Balas dendam" dalam bahasa Ibrani di atasnya, menurut laporan Army Radio.
The Jerusalem Post melaporkan bahwa enam orang telah ditangkap karena berpartisipasi dalam kerusuhan tersebut. Lima orang tambahan ditangkap sebelumnya pada hari Rabu karena terlibat dengan insiden Ramallah.
Surat kabar Zionis itu dalam editorialnya pada Selasa (1/7/2025) menyebut massa ekstremis Yahudi di Tepi Barat sebagai "kanker" yang harus disingkirkan sebelum terlambat.
"Fokus pasukan keamanan kita sudah seharusnya tertuju pada kelangsungan hidup negara Yahudi, karena negara ini telah memerangi musuh di tujuh garis depan. Namun, musuh dari dalam perlu ditangani sekarang," seru editorial tersebut.
Editorial itu menggambarkan serangan massa ekstremis Yahudi itu sebagai agresi dari dalam yang tak terkendali. "Hal ini tidak dapat diabaikan—atau ditutup-tutupi—lagi," lanjut editorial tersebut.
Army Radio melaporkan pada hari Minggu bahwa, menurut angka Kementerian Pertahanan Israel, serangan nasionalis Yahudi di Tepi Barat meningkat 30% tahun ini, dari 318 pada paruh pertama tahun 2024 menjadi 414 selama periode yang sama pada tahun 2025.
Yonah Jeremy Bob dari The Jerusalem Post menulis pada hari Minggu bahwa sementara IDF dan Shin Bet (Badan Keamanan Israel) berusaha mencegah kekerasan ekstremis Yahudi di Tepi Barat terhadap warga Palestina, tampaknya dampak dari berbagai perubahan kebijakan yang diprakarsai oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu—dan dipelopori oleh elemen-elemen paling ekstremnya, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich—telah membuat pekerjaan mereka lebih sulit dan mendorong beberapa pelaku kekerasan tersebut untuk bersikap lebih berani.
"Para perusuh yang membakar fasilitas operasional keamanan malam itu harus dihukum seberat-beratnya sesuai hukum," tulis Anggota Knesset Avigdor Liberman, kepala Partai Yisrael Beytenu dan mantan menteri pertahanan, di X.
“Setiap kerugian yang dialami oleh tentara IDF merupakan pukulan berat bagi Negara Israel dan nilai-nilainya. Saya menyerukan kepada aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan membawa mereka yang bertanggung jawab atas tindakan tercela ini ke pengadilan,” imbuh dia.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

1.525 Tentara Lapis Baja Israel Tuntut Diakhirinya Perang Gaza