Korea Utara, Rusia dan China Bikin Jepang Tegang: Ancaman Keamanan Terbesar sejak Perang Dunia II - Kompas TV
Dunia Internasional,
Korea Utara, Rusia dan China Bikin Jepang Tegang: Ancaman Keamanan Terbesar sejak Perang Dunia II

Kompas.tv - 17 Juli 2025, 13:19 WIB

TOKYO, KOMPAS.TV - Korea Utara, Rusia, dan China membuat Jepang ketar-ketir. Tokyo pun menyebut ketiganya sebagai ancaman keamanan terbesar sejak Perang Dunia (PD) II.
Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani pada Selasa (15/7/2025) mengatakan negaranya menghadapi "lingkungan keamanan paling parah" sejak PD II.
Menurut Nakatani, ancaman itu muncul karena Korea Utara, China, dan Rusia, meningkatkan aktivitas militer di kawasan Asia Timur.
“Tatanan perdamaian dunia yang ada sedang ditantang secara serius, dan Jepang berada dalam lingkungan keamanan yang paling parah dan kompleks di era pascaperang,” kata Nakatani dalam pengenalan buku putih tahunan Kementerian Pertahanan Jepang, dikutip dari CNN.
Buku putih itu mengatakan aktivitas China menghadirkan tantangan strategis terbesar, dan belum pernah terjadi sebelumnya bagi Jepang.
Baca Juga: Rusia Bombardir Kampung Halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Disebut Serangan Paling Masif
Nakatani menyebut Beijing dengan cepat meningkatkan kemampuan militernya secara kualitatif dan kuantitatif sambil mengintensifkan aktivitasnya di sekitar kawasan.
Ia secara khusus menyebut Kepulauan Senkaku, gugusan kepulauan di Laut China Timur yang dikuasai Jepang, tetapi diklaim Beijing sebagai Kepulauan Diaoyu.
Buku putih setebal 34 halaman itu memberikan gambaran suram tentang masa depan kawasan, terutama persaingan antara China dan Amerika Serikat (AS), sekutu terpenting Jepang.
“Keseimbangan kekuatan global sedang bergeser secara dramatis dan persaingan antarnegara terus berlanjut,” demikian pernyataan pada buku putih tersebut.
Laporan itu mengatakan meningkatnya aktivitas militer China di sekitar Taiwan, yang menerapkan demokrasi, merupakan ancaman.
“China berupaya menciptakan fait accompli di mana Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) beroperasi, dan meningkatkan kemampuan tempur yang sebenarnya,” tuturnya.

Kami memberikan ruang untuk
Anda menulis
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Daftar di sini
Laporan itu mengutip situasi serupa di Laut China Selatan, dan mengatakan tindakan PLA di sana merupakan kekhawatiran Jepang yang sah, karena Tokyo memiliki jalur laut utama yang melintasi perairan itu.
Buku Putih juga menyoroti meningkatnya kerja sama PLA dengan pasukan bersenjata Rusia, termasuk penerbangan bomber gabungan dan patroli laut di dekat Jepang.
“Aktivitas gabungan berulang itu niatan yang jelas untuk demonstrasi kekuatan terhadap Jepang,” bunyi laporan tersebut.
Baca Juga: China Tanggapi Kesepakatan Tarif Indonesia-AS: Sengketa Harus Diselesaikan dengan Konsultasi
Laporan itu mengatakan peningkatan aktivitas militer Rusia yang disertai invasi Moskow ke Ukraina yang sudah berlangsung selama 3,5 tahun, menjadi kekhawatiran Jepang. Khususnya karena status Jepang sebagai sekutu kunci AS.
Laporan tersebut juga mengatakan sejumlah perangkat keras militer Rusia terbaru telah dikerahkan ke kawasan Pasifik.
Sementara Korea Utara disebut terus mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik.
Menurut buku putih Kementerian Pertahanan Jepang, rudal balistik Pyongyang, yang diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir, dapat menjangkau seluruh kepulauan Jepang.
“Aktivitas militer Korea Utara menimbulkan ancaman yang bahkan lebih serius dan mendesak bagi keamanan Jepang daripada sebelumnya,” tulis laporan itu.
Sumber : CNN