Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Dunia Internasional Featured Kaliningrad NATO Nuklir pinfo Rusia Senjata Nuklir

    NATO Ancam Rebut Wilayah Kaliningrad Secara Kilat, Rusia Siap Gunakan Senjata Nuklir - Sindonesia

    3 min read

     Dunia Internasional, Berita,

    NATO Ancam Rebut Wilayah Kaliningrad Secara Kilat, Rusia Siap Gunakan Senjata Nuklir


    views: 3.272
    NATO Ancam Rebut Wilayah...
    NATO ancam rebut wilayah Kaliningrad dari Rusia secara kilat, Moskow siap balas dengan menggunakan senjata nuklir. Foto/Sputniknews
    BRUSSELS - Seorang jenderal tinggi NATO memicu ketegangan baru antara Barat dan Moskow setelah menyatakan bahwa pasukan aliansi siap merebut wilayah Kaliningrad—kantong militer Rusia di Eropa—dalam waktu yang cepat. Moskow bereaksi keras, termasuk siap merespons dengan senjata nuklir.

    Jenderal Christopher Donahue, Komandan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) untuk Eropa dan Afrika, melontarkan ancaman itu dalam forum militer di LandEuro Conference. Dia mengungkapkan bahwa kekuatan darat NATO telah siap untuk menghadapi ancaman Rusia, khususnya di garis depan Eropa Timur.

    “Kami sudah merancangnya. Kami sudah siap,” tegas Donahue, mengacu pada potensi operasi merebut Kaliningrad, sebagaimana dikutip dari Newsweek, Minggu (20/7/2025).

    Baca Juga: Inilah Jenderal AS yang Diperintah Memasok Sistem Rudal Patriot ke Ukraina

    "Kami tahu apa yang harus kami kembangkan, dan kasus penggunaan yang kami gunakan adalah Anda harus [mencegah] dari darat. Domain darat tidak menjadi kurang penting, malah menjadi lebih penting. Anda sekarang dapat menghancurkan gelembung A2AD [anti-access, aerial-denial] dari darat. Anda sekarang dapat mengambil alih laut dari darat. Semua hal yang kami saksikan terjadi di Ukraina," paparnya.

    Kaliningrad, yang terjepit di antara Polandia dan Lithuania, adalah wilayah strategis Rusia yang menyimpan kekuatan militer signifikan, termasuk sistem pertahanan udara dan rudal yang diduga berkemampuan nuklir.

    Wilayah ini secara historis adalah bekas kota Jerman; Königsberg, dan menjadi milik Uni Soviet usai Perang Dunia II. Kini, Kaliningrad menjadi pos militer garis depan Rusia di tengah negara-negara anggota NATO.

    Rusia Siap Balas dengan Senjata Nuklir


    Menanggapi ancaman NATO, Moskow bereaksi keras. Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Rusia, Leonid Slutsky, menyatakan bahwa serangan terhadap Kaliningrad sama dengan menyerang Rusia. "Akan ada tindakan balasan yang sesuai, termasuk penggunaan senjata nuklir," ujarnya.

    Pernyataan Donahue terjadi bersamaan dengan peluncuran strategi baru NATO bertajuk "Eastern Flank Deterrence Line". Strategi ini bertujuan meningkatkan kemampuan militer darat aliansi, interoperabilitas antaranggota, serta integrasi digital dan kecerdasan buatan untuk respons cepat terhadap ancaman dari Rusia.

    Inti dari strategi ini adalah mencegah Rusia merebut wilayah NATO—kekhawatiran yang mencuat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya sudah memperingatkan bahwa jika Rusia tidak dihentikan di Ukraina, maka langkah selanjutnya bisa jadi adalah serangan langsung ke wilayah NATO.

    “Jika kita tidak berdiri teguh, [Presiden Rusia Vladimir] Putin akan terus maju...dan bisa berubah menjadi perang dunia,” ujar Zelensky awal tahun ini.

    Sementara itu, dokumen Strategi Nasional Prancis dan laporan intelijen Barat telah menyebut Rusia sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas Eropa.

    NATO kini mendesak negara-negara anggotanya untuk mempercepat investasi pertahanan. Rusia pun terus memperkuat militernya di wilayah-wilayah seperti Ukraina, perbatasan Baltik, hingga Kaliningrad.

    Jika konflik benar-benar menyentuh Kaliningrad—wilayah kecil dengan pengaruh besar—dunia mungkin menyaksikan eskalasi militer yang belum pernah terjadi sejak Perang Dingin.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS