Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Jepang Neo Japan pinfo WNI

    Neo Japan Sebut Akses Tenaga Kerja ke Jepang Bisa Saja Ditutup, Ingatkan Dampak Perilaku Buruk WNI di Jepang - Radar Bojonegoro

    6 min read

     Dunia Internasional,

    Neo Japan Sebut Akses Tenaga Kerja ke Jepang Bisa Saja Ditutup, Ingatkan Dampak Perilaku Buruk WNI di Jepang - Radar Bojonegoro

    RADARBOJONEGORO.JAWAPOS.COM – Masalah perilaku negatif sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Jepang terus menuai perhatian.

    Setelah sebelumnya viral video dari influencer Neo Japan alias Dian K.N. yang mengaku ditelepon pihak pemerintah Jepang, kini ia kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap potensi dampak yang lebih besar, terutama bagi para calon tenaga kerja dari Indonesia.

    Dalam unggahan terbaru yang ia tujukan kepada pelajar-pelajar bahasa Jepang di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Indonesia, Dian menyampaikan kekhawatiran atas kemungkinan Jepang menutup akses tenaga kerja dari Indonesia bila kasus seperti ini terus berulang dan menjadi isu nasional.

    “Saya tahu kalian mungkin merasa khawatir dengan berita yang beredar akhir-akhir ini, mengenai kemungkinan Jepang menutup akses bagi tenaga kerja dari Indonesia. Memang, hal seperti itu bisa saja terjadi apabila masalah yang sedang ramai saat ini tidak segera diselesaikan, dan justru semakin meluas hingga menjadi berita nasional yang viral di kalangan masyarakat Jepang,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

    Meski menyampaikan peringatan tegas, Dian juga menekankan bahwa kondisi ini masih bisa dicegah asalkan WNI, terutama mereka yang berada di Jepang atau akan berangkat, bisa menjaga perilaku dan menaati aturan yang berlaku.

    “Namun, tenang saja. Selama kita bisa menjaga sikap dan memperbaiki citra bangsa, hal tersebut masih bisa dicegah,” lanjutnya.

    Ia juga menyampaikan bahwa generasi muda yang sedang menempuh pelatihan bahasa dan budaya Jepang memiliki peran penting sebagai representasi Indonesia.

    “Justru kalian yang akan datang ke Jepang nanti memiliki peran penting dalam menunjukkan bahwa orang Indonesia bisa bersikap baik, bertanggung jawab, dan menghormati aturan yang berlaku,” ujarnya.

    Perusahaan Jepang Bisa Tolak Tenaga Kerja dari Indonesia

    Lebih lanjut, Dian mengungkap bahwa dari berbagai diskusi yang ia ikuti, sudah mulai muncul sinyal bahwa sebagian perusahaan dan lembaga penyalur di Jepang mempertimbangkan untuk menolak tenaga kerja asal Indonesia.

    Fenomena ini memang belum terjadi secara nasional, namun sudah pernah terjadi di sejumlah wilayah.

    “Memang ada kemungkinan bahwa beberapa perusahaan atau lembaga penyalur tenaga kerja di Jepang bisa menolak menerima tenaga kerja dari Indonesia ke depannya, dan lebih memilih pekerja dari negara lain,” tulisnya.

    “Tapi sejauh ini, hal itu belum terjadi secara nasional, dan sebenarnya fenomena seperti ini sudah beberapa kali terjadi di beberapa penyalur dan perusahaan sebelumnya,” lanjutnya.

    Minggu, 13 Juli 2025 | 18:47 WIB
    Neo Japan aka DIan K.N dalam reelsnya ketika mendapat keluhan perilaku buruk WNI di Jepang. (DOK. INSTAGRAM NEO JAPAN)
    Neo Japan aka DIan K.N dalam reelsnya ketika mendapat keluhan perilaku buruk WNI di Jepang. (DOK. INSTAGRAM NEO JAPAN)

    Pesan untuk LPK dan Pelajar Bahasa Jepang: Kalian Harapan Masa Depan

    Di akhir pesannya, Dian menegaskan pentingnya menjaga nama baik diri sendiri dan bangsa. Ia memberikan semangat kepada para calon pekerja migran Indonesia agar tetap optimistis, namun tetap mawas diri terhadap perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan komunitas Indonesia di Jepang.

    “Tetap semangat, jaga nama baik diri sendiri dan bangsa. Kalian adalah harapan masa depan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Neo Japan sempat viral usai mengunggah video yang menyatakan bahwa dirinya ditelepon langsung oleh pejabat pemerintah Jepang karena menerima laporan tentang perilaku negatif beberapa WNI.

    Dirinya bahkan menyatakan siap mengusulkan tindakan hukum dan deportasi terhadap mereka yang terbukti melanggar aturan dan merusak citra Indonesia di mata publik Jepang.

    Kasus ini menjadi peringatan penting bagi seluruh WNI di luar negeri, terutama di negara dengan standar sosial dan hukum seketat Jepang. Etika, kesopanan, dan kedisiplinan bukan hanya nilai budaya setempat, melainkan juga menjadi ukuran reputasi bangsa Indonesia di mata dunia. (kam)

    Halaman:
    Photo Author
    Minggu, 13 Juli 2025 | 18:47 WIB
    Neo Japan aka DIan K.N dalam reelsnya ketika mendapat keluhan perilaku buruk WNI di Jepang. (DOK. INSTAGRAM NEO JAPAN)
    Neo Japan aka DIan K.N dalam reelsnya ketika mendapat keluhan perilaku buruk WNI di Jepang. (DOK. INSTAGRAM NEO JAPAN)

    RADARBOJONEGORO.JAWAPOS.COM – Masalah perilaku negatif sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Jepang terus menuai perhatian.

    Setelah sebelumnya viral video dari influencer Neo Japan alias Dian K.N. yang mengaku ditelepon pihak pemerintah Jepang, kini ia kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap potensi dampak yang lebih besar, terutama bagi para calon tenaga kerja dari Indonesia.

    Dalam unggahan terbaru yang ia tujukan kepada pelajar-pelajar bahasa Jepang di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Indonesia, Dian menyampaikan kekhawatiran atas kemungkinan Jepang menutup akses tenaga kerja dari Indonesia bila kasus seperti ini terus berulang dan menjadi isu nasional.

    “Saya tahu kalian mungkin merasa khawatir dengan berita yang beredar akhir-akhir ini, mengenai kemungkinan Jepang menutup akses bagi tenaga kerja dari Indonesia. Memang, hal seperti itu bisa saja terjadi apabila masalah yang sedang ramai saat ini tidak segera diselesaikan, dan justru semakin meluas hingga menjadi berita nasional yang viral di kalangan masyarakat Jepang,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

    Meski menyampaikan peringatan tegas, Dian juga menekankan bahwa kondisi ini masih bisa dicegah asalkan WNI, terutama mereka yang berada di Jepang atau akan berangkat, bisa menjaga perilaku dan menaati aturan yang berlaku.

    “Namun, tenang saja. Selama kita bisa menjaga sikap dan memperbaiki citra bangsa, hal tersebut masih bisa dicegah,” lanjutnya.

    Ia juga menyampaikan bahwa generasi muda yang sedang menempuh pelatihan bahasa dan budaya Jepang memiliki peran penting sebagai representasi Indonesia.

    “Justru kalian yang akan datang ke Jepang nanti memiliki peran penting dalam menunjukkan bahwa orang Indonesia bisa bersikap baik, bertanggung jawab, dan menghormati aturan yang berlaku,” ujarnya.

    Perusahaan Jepang Bisa Tolak Tenaga Kerja dari Indonesia

    Lebih lanjut, Dian mengungkap bahwa dari berbagai diskusi yang ia ikuti, sudah mulai muncul sinyal bahwa sebagian perusahaan dan lembaga penyalur di Jepang mempertimbangkan untuk menolak tenaga kerja asal Indonesia.

    Fenomena ini memang belum terjadi secara nasional, namun sudah pernah terjadi di sejumlah wilayah.

    “Memang ada kemungkinan bahwa beberapa perusahaan atau lembaga penyalur tenaga kerja di Jepang bisa menolak menerima tenaga kerja dari Indonesia ke depannya, dan lebih memilih pekerja dari negara lain,” tulisnya.

    “Tapi sejauh ini, hal itu belum terjadi secara nasional, dan sebenarnya fenomena seperti ini sudah beberapa kali terjadi di beberapa penyalur dan perusahaan sebelumnya,” lanjutnya.

    Halaman:
    Komentar
    Additional JS