Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Dunia Internasional Featured Gaza Konflik Timur Tengah

    Pengadilan Gaza Beri Bos Geng Abu Shabab Waktu 10 Hari untuk Menyerah atau Diadili In Absentia | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah

    Pengadilan Gaza Beri Bos Geng Abu Shabab Waktu 10 Hari untuk Menyerah atau Diadili In Absentia | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Kamis, 03 Juli 2025 - 17:37 WIB

    Pengadilan Gaza Beri...

    Abu Shabab (dalam kotak merah) menjadi buronan pengadilan di Gaza. Foto/media sosial

    GAZA 

    - Pengadilan Revolusioner di Gaza memberi pemimpin milisi yang didukung Israel Yasser Abu Shabab waktu sepuluh hari untuk menyerahkan diri untuk diadili atas berbagai tuduhan, termasuk pengkhianatan. Jika tidak mau hadir, dia akan diadili secara in absentia.

    Menurut laporan Al Jazeera Arabic, Pengadilan Revolusioner dari Otoritas Peradilan Militer Kementerian Dalam Negeri Gaza membuat pengumuman tersebut pada hari Rabu (2/7/2025).

    Laporan tersebut mengutip pernyataan Pengadilan Revolusioner bahwa keputusan tersebut sesuai dengan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Palestina No. 16 Tahun 1960 dan Hukum Acara Revolusioner tahun 1979.

    Pengadilan mendakwa Abu Shabab dengan pengkhianatan dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang bermusuhan, bertentangan dengan Pasal (131); membentuk geng bersenjata, bertentangan dengan Pasal (176); dan pemberontakan bersenjata, bertentangan dengan Pasal (168), menurut laporan tersebut.

    Buronan Pengadilan

    Pengadilan menekankan jika Abu Shabab gagal menanggapi dan menyerah, ia akan dianggap sebagai buronan dari pengadilan dan akan diadili secara in absentia.

    “Pengadilan meminta siapa pun yang mengetahui keberadaannya untuk melaporkannya, atau dianggap menyembunyikan buronan kriminal dari pengadilan,” tambah laporan itu.

    “Otoritas keamanan di Gaza telah mengejar Abu Shabab sejak akhir tahun lalu karena membentuk geng bersenjata yang bekerja sama dengan Israel,” ungkap Al Jazeera.

    Ia dilaporkan berlindung di wilayah timur Provinsi Rafah, yang dikuasai tentara Israel.

    “Geng Abu Shabab membunuh warga sipil, menargetkan anggota perlawanan Palestina di bawah arahan pendudukan Israel, dan mencuri bantuan segera setelah memasuki Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, yang terletak di tenggara Rafah,” papar laporan itu.

    Dipenjara karena Perdagangan Narkoba

    Abu Shabab telah menjalani hukuman 25 tahun sejak 2015 atas tuduhan terkait perdagangan dan distribusi narkoba.

    Ia melarikan diri dari penjara Khan Yunis pada hari-hari awal serangan Israel di Gaza pada Oktober 2023, selama gelombang pengeboman.

    Segera setelah itu, ia menjalin kembali kontak dengan intelijen Israel dan mulai mengatur jaringan bersenjata saat ini dari markasnya di Rafah, tempat kelahirannya.

    Surat kabar Israel Maariv dilaporkan mengonfirmasi Shin Bet (dinas keamanan internal) berada di balik pembentukan geng Abu Shabab.

    Mengutip sumber intelijen senior, surat kabar tersebut melaporkan Kepala Shin Bet Ronen Bar mengusulkan inisiatif tersebut kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai bagian dari program percontohan untuk menetapkan aturan alternatif bagi Hamas di wilayah terbatas Gaza.

    Latar Belakang Kriminal

    Rencana Israel tersebut dilaporkan melibatkan distribusi senjata yang terkendali kepada anggota geng, sebagian besar individu dengan latar belakang kriminal yang direkrut untuk bertindak sebagai tentara bayaran.

    Menurut laporan Al Jazeera, tentara Israel telah menggunakan pembentukan geng bersenjata, yang didukungnya, untuk merusak keamanan dan stabilitas di Jalur Gaza dan menggunakannya untuk melaksanakan agendanya membuat lebih dari dua juta warga Palestina kelaparan.

    Baca juga: Hamas Siap Akhiri Perang Sepenuhnya, Bukan Gencatan Senjata 60 Hari

    (sya)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Untuk Membangun Kembali...

    Untuk Membangun Kembali Kota Gaza, Palestina Butuh Rp868 Triliun

    Komentar
    Additional JS