Peran Guru BK Diperkuat, Mendikdasmen: Sekolah Harus Jadi Rumah Kedua | Sindonews
Pendidikan,
Peran Guru BK Diperkuat, Mendikdasmen: Sekolah Harus Jadi Rumah Kedua | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 26 Juni 2025 - 10:26 WIB
Mendikdasmen Abdul Muti. Foto/BKHM.
- Peran
guru Bimbingan dan Konseling (BK)di sekolah kini tak lagi terbatas pada pendamping siswa bermasalah.
GuruBK bertransformasi menjadi mitra utama dalam membentuk karakter, menggali potensi, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang peserta didik secara menyeluruh.
Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG), meluncurkan Program Pengembangan Kompetensi Bimbingan dan Konseling (BK) dalam bentuk Bimbingan Teknis Fasilitator Nasional Program Pengembangan Kompetensi BK untuk guru jenjang Pendidikan dasar dan menengah.
Baca juga: 33 Sekolah Swasta di Depok Gratis Jenjang SMP, Cek Daftar Lengkapnya
Program ini menjadi Langkah strategis Kemendikdasmen guna menguatkan peran guru BK dalam mendorong prestasi dan jati diri peserta didik.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti berharap program ini akan menumbuhkan banyak ide dan berbagai praktik baik guru BK di satuan pendidikan.
Baca juga: SPMB Jatim 2025 Jalur Domisili Dibuka Hari Ini, Begini Syarat Penerimaannya
“Guru BK harus memiliki banyak referensi metode pembelajaran dan pendampingan, sehingga para peserta didik merasa sekolah menjadi rumah kedua bagi dirinya. Mari ciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menggembirakan sebagai pondasi bagi tumbuh kembang murid secara optimal,” ujarnya, melalui siaran pers, Kamis (26/6/2025).
Sekum PP Muhammadiyah ini mengapresiasi kegiatan ini yang menjadi tahapan penting dalam rangka mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
"Sekaligus meluruskan arah pendidikan yang bertujuan menumbuhkan peserta didik menjadi generasi Indonesia yang memiliki kecerdasan, keterampilan, kemandirian, cinta tanah air, dan demokratis,” ungkapnya.
Di hadapan ratusan peserta acara, Mendikdasmen menyoroti tentang pendekatan knowing dan doing dalam pendidikan karakter untuk peserta didik.
Menurutnya, pendekatan knowing merupakan pendekatan dalam berusaha membangun wawasan, pengetahuan, serta berbagai macam hal yang berkaitan dengan kesadaran-kesadaran yang bersifat intelektual. Sedangkan pendekatan doing adalah pendekatan yang berbasis dari membangun sebuah kebiasaan seperti program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
“Oleh karena itu, peran guru BK dalam hal ini jangan hanya menjadi wadah bagi peserta didik yang bermasalah, guru BK harus memegang peranan penting dalam melakukan pendampingan kepada peserta didik melalui dua pendekatan tersebut. Sejatinya, setiap peserta didik memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing, dan tugas kita adalah mendampingi, mengembangkan, dan melatih potensi mereka,” tutur Mu’ti.
Diketahui, sebanyak 319 peserta hadir secara luring dalam kegiatan Bimtek Fasilitator Nasional tahap pertama ini, peserta terdiri atas 291 guru BK dan 28 dosen/praktisi dari 10 provinsi. Selanjutnya, para peserta akan mendapatkan pelatihan intensif dan menjalankan peran sebagai fasilitator diseminasi kepada rekan guru lainnya di daerah masing-masing.
(nnz)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

3 Keutamaan Surat Al Mulk, Bisa Jadi Syafaat Kelak di Hari Kiamat