Pezeshkian Sebut Israel Menipu AS agar Percaya Iran Membuat Bom Nuklir | Sindonews
Dunia Internasional,
Pezeshkian Sebut Israel Menipu AS agar Percaya Iran Membuat Bom Nuklir | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Selasa, 08 Juli 2025 - 07:24 WIB
Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebut PM Israel Benjamin Netanyahu menipu AS agar percaya bahwa Teheran membuat senjata nuklir. Foto/The Hill
- Presiden
IranMasoud Pezeshkian mengatakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menghabiskan waktu puluhan tahun mencoba menipu presiden Amerika Serikat agar percaya bahwa Teheran berusaha membuat
senjata nuklir.Menurut Pezeshkian, rezim Zionis telah menipu Washington dengan narasi seperti itu sejak 1984.
Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis konservatif Amerika Serikat Tucker Carlson yang ditayangkan pada hari Senin (7/7/2025), Pezeshkian menuduh Netanyahu mendorong narasi tersebut jauh sebelum dia pertama kali menjadi perdana menteri pada tahun 1996.
"Netanyahu sejak 1984 telah menciptakan mentalitas palsu bahwa Iran berusaha membuat bom nuklir," katanya, merujuk pada peran Netanyahu sebagai utusan Israel untuk PBB saat itu.
Baca Juga: Presiden Iran: Israel Ingin Seret AS ke Perang Abadi di Timur Tengah
“Dia telah menanamkannya dalam benak setiap presiden AS sejak saat itu...[bahwa] kami ingin memiliki bom nuklir,” lanjut dia, menekankan bahwa Iran tidak pernah mengembangkan senjata semacam itu.
“Ini bertentangan dengan dekrit agama...yang dikeluarkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran,” imbuh Pezeshkian.
Dia juga mencatat bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengonfirmasi bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.
Pezeshkian juga menuduh Israel sengaja menyabotase negosiasi dengan AS mengenai program nuklir Iran ketika militer Zionis melancarkan serangan dahsyat terhadap infrastruktur nuklir Teheran, lokasi militer, dan komandan tinggi pada 13 Juni.
“Kami baru saja mengadakan pembicaraan dengan AS...kami diberi tahu bahwa selama kami [Amerika] tidak memberikan izin kepada Israel, mereka tidak akan menyerang Anda,” katanya.
“Tetapi tiba-tiba Israel menghancurkan meja perundingan...mereka benar-benar menghancurkan dan menghancurkan diplomasi," paparnya.
Presiden Iran tersebut mengonfirmasi bahwa Teheran terbuka untuk membahas pengawasan program nuklirnya. Namun, dia berpendapat bahwa serangan baru-baru ini terhadap situs nuklir Iran membuat pemantauan hampir mustahil untuk saat ini.
"Kami tidak memiliki akses ke sana [situs nuklir]. Kami harus menunggu dan melihat seberapa parah kerusakannya," imbuh dia.
Israel telah lama menuduh Iran berupaya mendapatkan senjata nuklir, dengan Netanyahu yang terkenal mengacungkan diagram bom kartun di PBB pada tahun 2012 untuk menggambarkan apa yang disebutnya kemajuan Teheran menuju senjata nuklir.
Israel juga menentang kesepakatan nuklir Iran 2015, yang kemudian AS menarik diri dari kesepakatan itu di bawah Presiden Donald Trump.
Sebelum perang 12 hari bulan lalu, AS dan Iran mengadakan pembicaraan di mana Washington menuntut agar Teheran menghentikan semua pengayaan uranium. Iran menolak permintaan tersebut, dengan menyatakan bahwa uranium yang diperkaya diperlukan untuk bahan bakar program energi nuklir sipilnya.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Balas Serangan AS, Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz