Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Konflik Timur Tengah Netanyahu pinfo Spanyol

    PM Spanyol Ungkap Dosa-Dosa Netanyahu, Bawa Dunia ke Masa Terkelam Abad ke-21 - inews

    2 min read

     Dunia internasional,Konflik Timur tengah

    PM Spanyol Ungkap Dosa-Dosa Netanyahu, Bawa Dunia ke Masa Terkelam Abad ke-21 - Bagian All

    MADRID, iNews.id - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez melontarkan kecaman keras terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan menuduhnya sebagai sosok yang bertanggung jawab atas salah satu episode terkelam dalam sejarah abad ke-21. Dia juga menyindir keras Uni Eropa karena dinilai gagal bertindak tegas terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel di Palestina.

    Dalam pidatonya di hadapan parlemen Spanyol belum lama ini, Sanchez menyebut Israel telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan memperingatkan bahwa Eropa terlalu pasif menyikapi tragedi kemanusiaan yang terjadi.

    “Tidak ada pihak yang menginjak-injak prinsip-prinsip dasar Uni Eropa, atau yang menggunakan kelaparan dan perang untuk memusnahkan negara yang sah, boleh menjadi mitra Uni Eropa,” kata Sanchez, dikutip dari Anadolu.

    Gambaran Kengerian dari Gaza

    Sanchez menyoroti penderitaan rakyat Palestina, terutama anak-anak, yang menjadi korban utama agresi militer Israel di Jalur Gaza. Dia menggambarkan bagaimana dunia menyaksikan secara langsung kekejaman itu, namun gagal mengambil langkah nyata.

    “Gambaran mengerikan anak-anak yang mencari keluarga mereka di bawah reruntuhan, atau mati kelaparan di tenda-tenda, seharusnya tidak hanya menggerakkan dan mempermalukan kita, tapi juga mendorong masyarakat internasional, dan khususnya Eropa, untuk bertindak,” tuturnya.

    Dia menyebut bahwa semua tindakan Netanyahu akan tercatat dalam sejarah sebagai dosa besar yang menyeret dunia ke masa tergelap abad ini.

    Tekanan terhadap Uni Eropa

    Spanyol bersama Irlandia telah mendorong Uni Eropa sejak Februari 2024 untuk meninjau ulang kepatuhan Israel terhadap Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel, terutama terkait Pasal 2 yang menekankan kerja sama berdasarkan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

    Laporan terbaru dari Perwakilan Khusus Uni Eropa yang disampaikan kepada para menteri luar negeri pada 23 Juni menyimpulkan bahwa ada indikasi yang "lebih dari cukup" bahwa Israel telah melanggar prinsip-prinsip tersebut.

    “Kita harus bekerja keras agar analisis tersebut dapat diterapkan,” kata Sanchez, mendesak tindakan konkret.

    Meski hingga kini Uni Eropa belum mengambil keputusan resmi terhadap Israel, Sánchez menegaskan bahwa Spanyol mendorong penangguhan segera perjanjian tersebut.

    Bandingkan dengan Rusia, Netanyahu Harus Diadili

    Sanchez juga menyoroti standar ganda yang tampak dalam kebijakan luar negeri Uni Eropa, terutama dalam merespons pelanggaran hak asasi manusia.

    “Apa yang kita kecam Presiden Rusia Vladimir Putin atas tindakannya di Ukraina, kita tidak boleh membiarkan Netanyahu melakukannya di Palestina,” ujarnya.

    Pernyataan keras ini menambah tekanan politik terhadap Israel di kancah internasional, serta memicu perdebatan di dalam Uni Eropa mengenai konsistensi mereka dalam menegakkan nilai-nilai keadilan dan hak asasi manusia.

    Komentar
    Additional JS