Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Beras Oplosan Featured Pramono Anung

    Pramono Minta Food Station Terbuka soal Dugaan Beras Oplosan: Jangan Ditutup-tutupi! - inews

    1 min read

     

    Pramono Minta Food Station Terbuka soal Dugaan Beras Oplosan: Jangan Ditutup-tutupi! - Bagian All

    JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta PT Food Station Tjipinang Jaya terbuka soal dugaan beras oplosan. Ia secara tegas meminta agar kasus ini tidak ditutup-tutupi dan meminta semua pihak yang terlibat untuk bertanggung jawab.

    "Jadi secara prinsip, kebetulan sebelum saya sampai di Jakarta saya berkomunikasi dengan Menteri Pertanian. Apa pun yang menjadi arahan dan sekaligus temuan, maka saya bilang tidak boleh ditutup-tutupi. Semua harus bertanggung jawab untuk, karena bagi saya sendiri keterbukaan itu menjadi penting," ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/7/2025).

    Pramono menjelaskan bahwa sebelum dirinya tiba di Jakarta, ia telah menjalin komunikasi dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengenai temuan tersebut. Ia menekankan bahwa semua temuan harus diklasifikasi secara terbuka kepada publik.

    "Saya juga kemudian menyampaikan, kalau kalian semua tidak melakukan seperti apa yang dipikirkan, ya harus disampaikan apa adanya. Karena memang FS Tjipinang ini kan salah satu yang kemudian menjaga harga di Jakarta. Dan saya berkepentingan bertanggung jawab untuk itu," ungkap dia.

    Menurutnya, ia akan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum apabila hasil investigasi menunjukkan adanya pelanggaran. 

    "Ya itu nanti aparat penegak hukumnya. Saya tidak mau ikut campur urusan itu," katanya. 

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga menyoroti kasus serupa dan menyebut bahwa praktik menjual beras biasa dengan label premium adalah bentuk penipuan dan tindak pidana. Ia memerintahkan aparat untuk mengusut tuntas praktik yang dinilai merugikan masyarakat luas.

    Prabowo mengatakan kerugian ekonomi akibat praktik tersebut mencapai Rp100 triliun setiap tahun. Menurutnya, nilai itu hanya dinikmati oleh segelintir kelompok usaha, sementara negara berjuang keras mengumpulkan pendapatan melalui pajak dan bea cukai.

    Komentar
    Additional JS