Rusia Tegaskan BRICS Bukan Musuh Amerika | Sindonews
Dunia internasional,
Rusia Tegaskan BRICS Bukan Musuh Amerika | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 11 Juli 2025 - 21:35 WIB
Rusia menegaskan BRICS bukan merupakan aliansi anti-Amerika. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara Forum Parlemen BRICS di Sankt Peterburg pada 11 Juli 2024. FOTO/Reuters
- Rusia menegaskan BRICS bukan merupakan aliansi anti-Amerika dengan tegas menolak penggunaan bahasa ancaman dan manipulasi dalam hubungan internasional. Pernyataan ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menanggapi kritik tajam dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Presiden Trump dalam pernyataan terbaru menyebut, BRICS sebagai blok anti-Amerika dan mengancam akan mengenakan tambahan tarif impor sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggotanya. Pernyataan itu memicu reaksi dari Moskow yang menilai tudingan tersebut tidak berdasar.
"BRICS bukan aliansi yang anti-Amerika. Tidak ada satu pun agenda BRICS yang memuat unsur atau niat anti-Amerika," ujar Ryabkov kepada wartawan di Moskow, sebagaimana dikutip dari The Straits Times, Jumat (11/7).
Baca Juga: India Menjauh dari BRICS, Amankan Kesepakatan Dagang dengan AS
Ia juga mengkritik pendekatan retoris yang digunakan Presiden AS. “Bahasa ancaman dan manipulasi, termasuk yang diarahkan pada apa yang terjadi atau tidak terjadi dalam platform BRICS, bukanlah bahasa yang pantas disampaikan kepada para peserta asosiasi ini,” katanya.
BRICS merupakan kelompok ekonomi beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sejak dibentuk pada 2009, kelompok ini mendorong kerja sama multilateral dan pembangunan ekonomi inklusif di antara negara-negara berkembang.
Dalam beberapa tahun terakhir, BRICS semakin memperluas pengaruhnya dan menjajaki perluasan keanggotaan dengan mengundang negara-negara seperti Iran, Mesir, dan Ethiopia. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya membentuk tatanan dunia multipolar yang lebih seimbang.
Baca Juga: Ulama Iran Tawarkan Hadiah Rp184,9 Miliar bagi Siapa Pun yang Membawa Kepala Trump
Namun, meningkatnya dominasi China dan ketegangan geopolitik global, termasuk perang dagang dan konflik di Ukraina, membuat kehadiran BRICS dipandang sebagai tandingan potensial terhadap blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat.
Meski demikian, negara-negara anggota BRICS berulang kali menegaskan bahwa kerja sama mereka bersifat inklusif dan tidak ditujukan untuk menentang pihak mana pun. Fokus utama BRICS tetap pada pembangunan ekonomi, reformasi tata kelola global, serta peningkatan kesejahteraan di negara-negara berkembang.
(nng)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Amerika Serikat dan Houthi Sepakat Melakukan Gencatan Senjata