Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Dunia Internasional F-35 Featured Jet Tempur F-35 Konflik Rusia Ukraina NATO Rusia Ukraina

    Serangan Rusia Mengganas, Negara NATO Bakal Kerahkan Jet Tempur F-35 Lindungi Pusat Bantuan Ukraina | Sindonews

    6 min read

     Dunia Internasional,Konflik Rusia Ukraina,

    Serangan Rusia Mengganas, Negara NATO Bakal Kerahkan Jet Tempur F-35 Lindungi Pusat Bantuan Ukraina | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Selasa, 01 Juli 2025 - 12:05 WIB

    Serangan Rusia Mengganas,...

    Negara NATO akan kerahkan jet tempur siluman F-35 untuk melindungi pusat bantuan Ukraina setelah serangan Rusia mengganas. Foto/Angkatan Bersenjata Norwegia

    KYIV 

    - Norwegia, salah satu negara NATO, akan mengerahkan

     jet tempur siluman F-35 

    ke Polandia pada musim gugur. Misinya untuk melindungi bandara Rzeszow-Yasenka yang menjadi salah satu pusat transportasi utama untuk bantuan militer Sekutu ke

     Ukraina.

    Kementerian Pertahanan Norwegia pada hari Senin mengumumkan rencana pengerahan jet tempur canggih tersebut.

    Pengumuman itu muncul ketika Rusia telah meningkatkan serangan terhadap kota-kota Ukraina selama beberapa minggu terakhir, meluncurkan 400-500 kendaraan udara tak berawak (UAV) per malam.

    Pernyataan kementerian tersebut mengatakan Norwegia akan memperkuat kontribusinya terhadap pertahanan udara dan rudal NATO, sementara tujuan utama pengerahan F-35 adalah untuk mendukung perlindungan wilayah udara Polandia dan pusat logistik utama untuk bantuan ke Ukraina.

    Baca Juga: Rusia Ngamuk, Bombardir Ukraina Besar-besaran

    "Ini adalah kontribusi yang vital. Kami membantu memastikan bahwa dukungan ke Ukraina mencapai tujuannya, dan bahwa Ukraina dapat melanjutkan perjuangannya untuk kebebasan," kata Menteri Pertahanan Norwegia Tore Sandvik, seperti dikutip dari Kyiv Independent, Selasa (1/7/2025).

    Bandara Rzeszow-Jasionka terletak kurang dari 100 kilometer (62 mil) dari perbatasan Ukraina dan mengangkut sebagian besar material Barat yang ditujukan untuk garis depan di Ukraina.

    Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan bahwa 90% bantuan untuk Ukraina telah melalui bandara di Rzeszow hingga November 2024.

    Bandara tersebut juga merupakan tempat persinggahan utama bagi para pemimpin asing yang melakukan perjalanan ke Kyiv untuk kunjungan resmi.

    Pada bulan Januari, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan bahwa Berlin akan mengerahkan sistem pertahanan udara Patriot yang dijanjikan di sekitar bandara Polandia untuk melindunginya.

    Pada Sabtu hingga Minggu dini hari, Rusia meluncurkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Ukraina.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah melakukan serangan besar-besaran, yang melibatkan senjata jarak jauh berpresisi tinggi berbasis udara, laut, dan darat. "Termasuk sistem rudal hipersonik aerobalistik Kinzhal, serta kendaraan udara tak berawak, yang menargetkan fasilitas industri militer dan pemrosesan minyak Ukraina," katanya.

    Kementerian tersebut tidak memberikan perincian lebih lanjut, tetapi menyatakan bahwa target serangan telah tercapai. "Semua target yang ditentukan telah terkena serangan," paparnya.

    Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia telah menembakkan lebih dari 500 senjata udara ke Ukraina, mencakup 477 pesawat nirawak dan umpan serta 60 rudal.

    "Sementara 475 di antaranya ditembak jatuh atau hilang, serangan ini menandai serangan udara paling besar di negara ini," kata Yuriy Ihnat, kepala komunikasi Angkatan Udara Ukraina, kepada Associated Press.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi serangan tersebut dalam sebuah unggahan di Telegram. Dia juga mengungkapkan bahwa Kyiv kehilangan satu lagi jet tempur F-16 yang dipasok Barat saat mencoba menangkis serangan besar-besaran Rusia. Pilotnya tewas dalam insiden tersebut.

    “Moskow tidak akan berhenti selama masih mampu melancarkan serangan besar-besaran,” tulis Zelensky di media sosial.

    Dalam seminggu terakhir saja, lanjut dia, Rusia telah menyerang Ukraina dengan lebih dari 114 rudal, lebih dari 1.270 pesawat nirawak, dan hampir 1.100 bom luncur.

    “Perang ini harus diakhiri–tekanan terhadap agresor diperlukan, begitu pula perlindungan,” ujarnya. “Ukraina perlu memperkuat pertahanan udaranya–hal yang paling baik untuk melindungi nyawa," imbuh dia.

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Jet Tempur Su-27 Ukraina...

    Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Duel Lawan Drone Rusia

    Komentar
    Additional JS