Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Berita Dunia Internasional Featured Konflik Rusia Ukraina Rusia Ukraina

    Rusia Nyatakan Bos Tentara Bayaran AS Teroris karena Ikut Perang Bela Ukraina | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional,Konflik Rusia Ukraina,

    Rusia Nyatakan Bos Tentara Bayaran AS Teroris karena Ikut Perang Bela Ukraina | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Selasa, 01 Juli 2025 - 10:11 WIB

    Rusia Nyatakan Bos Tentara...

    Ryan David O’Leary, bos tentara bayaran Amerika Serikat, masuk daftar teroris dan ekstremis pemerintah Rusia karena ikut perang membela Ukraina. Foto/Courtesy of Ryan O’Leary

    MOSKOW 

    - Pemerintah

     Rusia 

    telah menempatkan Ryan David O'Leary, pemimpin kelompok tentara bayaran Amerika Serikat (AS) dalam daftar teroris dan ekstremis. Alasannya, bos kelompok tentara bayaran Chosen Company itu ikut bertempur atas nama Ukraina.

    O'Leary merupakan mantan anggota Angkatan Darat Garda Nasional AS yang kemudian beralih menjadi pemimpin tentara bayaran.

    Nama O'Leary muncul dalam daftar yang dikelola oleh Layanan Pemantauan Keuangan Federal Rusia selama akhir pekan. Penunjukannya sebagai teroris membawa berbagai akibat, termasuk pembekuan aset, pembatasan ketat akses ke layanan perbankan, dan pembatasan lainnya.

    Baca Juga: Rusia Ngamuk, Bombardir Ukraina Besar-besaran

    Laporan Russia Today, Selasa (1/7/2025), menyebutkan O'Leary telah masuk ke radar penegak hukum Rusia tahun lalu atas invasi Ukraina ke Wilayah Kursk Rusia. Menurut Moskow, dia diburu karena berbagai kejahatan, mulai dari memasuki negara Rusia secara ilegal hingga melakukan aksi teror terhadap warga sipil.

    Chosen Company dibentuk pada Februari 2022, segera setelah perang Rusia-Ukraina pecah.

    Unit tentara bayaran tersebut awalnya dikenal sebagai "312th Swedish Volunteer Company" atau "Perusahaan Relawan Swedia ke-312" dan dipimpin oleh veteran militer Swedia Edvard Selander Patrignani, yang tewas dalam pertempuran akhir tahun itu.

    Setelah kematian Patrignani, O’Leary mengambil alih kepemimpinan, sementara unit tersebut berkembang menjadi kelompok yang lebih luas untuk tentara bayaran dari negara-negara Barat.

    Unit tersebut telah berulang kali dituduh melakukan kejahatan perang selama perang Rusia-Ukraina. Pada Juli tahun lalu, misalnya, mantan dokter lapangan tentara bayaran Jerman Caspar Grosse berbicara kepada New York Times, merinci beberapa contoh para milisi yang bersama kompi itu mengeksekusi prajurit Rusia yang terluka dan menyerah, serta tawanan perang yang sudah ditahan.

    Grosse mengeklaim bahwa dia telah melaporkan insiden tersebut kepada O'Leary, yang dengan tegas membantah bahwa "saudara-saudaranya" telah melakukan kejahatan perang.

    Namun, selama beberapa bulan terakhir, O'Leary semakin kritis terhadap militer Ukraina, menuduhnya memiliki kepemimpinan yang tidak kompeten dan menggunakan prajuritnya sebagai umpan meriam.

    Awal bulan ini, kepala tentara bayaran itu mengeklaim bahwa dia telah membubarkan Chosen Company, dengan menyatakan bahwa dia tidak lagi bersedia untuk berpartisipasi dalam konflik tersebut.

    Saat mengumumkan keputusan tersebut, O'Leary mengeklaim bahwa "memimpin orang untuk membantai tanpa alasan" konon bertentangan dengan "keyakinan dan nilai-nilainya".

    Dia juga menuduh para petinggi militer Ukraina berperilaku seperti "kasta" yang memiliki hak istimewa, lebih mementingkan keuntungan mereka sendiri daripada hal lainnya.

    O’Leary menyesalkan gaya komando Ukraina, dengan mengeklaim bahwa unit tersebut telah kehilangan lebih banyak orang karena “kepemimpinan yang buruk dan pemikiran Soviet” daripada karena tindakan langsung militer Rusia.

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Akhiri Perang Ukraina,...

    Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia

    Komentar
    Additional JS