Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Featured Letda Abu Yamin Lintas Peristiwa Terminal Arjosari TNI AL

    Sosok Letda Abu Yamin, Perwira TNI AL Lantamal Surabaya yang Dikeroyok 15 Orang di Terminal Arjosari Malang | SINDONEWS

    4 min read

     Lintas Peristiwa,

    Sosok Letda Abu Yamin, Perwira TNI AL Lantamal Surabaya yang Dikeroyok 15 Orang di Terminal Arjosari Malang | Halaman Lengkap

    Lokasi kejadian pengeroyokan perwira TNI AL, Letda Abu Yamin oleh 15 orang pelaku di Terminal Arjosari Malang, Jawa Timur. Foto/Avirista Midaada

    MALANG 

    - Sosok

     perwira TNI Angkatan Laut (AL) 

    yang

     dikeroyok 

    oleh 15 orang pelaku di Terminal Arjosari Malang menjadi perhatian masyarakat. Korban diketahui bernama Letda Abu Yamin, yang bertugas di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) Tanjung Perak, Surabaya.

    Dari informasi yang dihimpun SindoNews, korban memang sudah berdinas lama di sana, bahkan sejak berstatus bintara hingga naik ke perwira. Selama bertugas itu korban kerap pulang pergi Surabaya - Malang.

    Baca juga: Update! Perwira TNI AL Ternyata Dikeroyok 15 Orang di Terminal Arjosari Malang

    Muhammad Fadholi, menantu Letda Abu Yamin menjelaskan, bila mertuanya memang sejak awal bintara bertugas di Lantamal V Surabaya, meski rumahnya di Kota Malang. Biasanya mertuanya pulang pergi sepekan sekali ketika akhir pekan atau hari libur.

    "Sejak dulu tugasnya di situ di Lantamal, kalau dulu pernah pulang pergi Surabaya - Malang setiap hari. Tapi sekarang seminggu sekali pulang Sabtu Minggu pulang, rumahnya asli sini Malang," kata Muhammad Fadholi ditemui di rumah korban, Senin (30/6/2025).

    Rumahnya yang berjarak tidak ada satu kilometer, dan kerap kali melakukan perjalanan dengan bus membuat Abu Yamin mengenal sejumlah orang di Terminal Arjosari Malang. Bahkan beberapa kali ia kerap main dan sekedar nongkrong di Terminal Arjosari Malang.

    "Kalau dulu kan berhentinya di patung Ken Dedes, terus dijemput pulang ke rumah. Kalau sekarang kan bus tidak boleh nurunkan penumpang di situ, jadi masuk terminal kemarin ayah itu ketemu sama temannya asongan di situ," tuturnya.

    Baca juga: Perwira TNI AL Dikeroyok Preman di Terminal Arjosari Malang, Begini Kronologinya

    Saat bertemu dengan teman lamanya yang berjualan di Terminal Arjosari Malang, pihak keluarga juga sempat dikabari dan diminta menjemputnya agak malam, meski ia telah tiba dari Surabaya. Memang sosok Letda Abu Yamin disebut mengenal banyak orang di Terminal Arjosari Malang.

    "Waktu itu baru datang di terminal, nunggu jemputan, tapi ketemu sama teman lamanya yang asongan di situ, akhirnya ngopi di situ. Sempat bilang juga mau ngopi dulu, nanti kalau sudah dikabari lagi," tuturnya.

    Saat tengah nongkrong dan ngopi itu diduga ada oknum juru panggil penumpang (jupang) bus yang memintai uang lebih banyak ke kru bus. Dari sanalah korban disebut Fadholi, sempat mengingatkan ke oknum jupang itu, agar tidak menarik uang lebih banyak ke kru bus. Setelah diingatkan, oknum jupang itu langsung pergi, dan dikira permasalahan sudah selesai.

    "Ternyata nggak terima dia, datang ada teman-temannya, ternyata ada yang nggak terima, dikeroyok 15 orang, dikerumunin gitu. Ada temannya yang mau nolong ditendang sama yang ngeroyok itu, ada kru bus juga mau melerai ditendang," tuturnya.

    Pihak keluarga sendiri sempat curiga karena Abu Yakin tidak segera mengabari kembali setelahnya. Kemudian ada anggota kepolisian yang datang ke rumah keluarga, dan memberi tahu bahwa Abu Yamin dikeroyok sejumlah orang, serta dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    "Saya itu dikabari malamnya, terus jam 9 malam itu ngecek ke rumah sakit di IGD. Kondisinya memang sudah siuman, waktu dibawa ambulan itu pingsan, mungkin karena darahnya banyak yang keluar,di IGD tapi sadar, itu saya ajak ngobrol terus, kan handphonenya itu bunyi terus, banyak yang tanya kondisinya," terangnya.

    Menurutnya, beberapa terduga pelaku memang dikenal oleh korban dan keluarganya. Bahkan Fadholi menyebut, beberapa kali mendengar nama Takim, yang menjadi mandor atau koordinator jupang di Terminal Arjosari Malang. Tapi beberapa pelaku diduga diketahui orang-orang baru yang tidak mengenal korban.

    "Cuma dengar namanya cuma nggak pernah ketemu dan interaksi, pernah tahu, terduga pelaku itu masih keluarga informasinya," kata dia.

    Di sisi lain, Polresta Malang Kota sejauh ini belum ada yang bersedia memberikan keterangan resmi terkait insiden pengeroyokan perwira TNI AL itu. Beberapa pejabat utama juga masih bungkam.

    Sebelumnya diberitakan, insiden pengeroyokan terjadi di Terminal Arjosari Malang, melibatkan salah satu anggota TNI AL aktif yang diduga dikeroyok oleh 15 orang jupang, pada Kamis malam (26/6/2025). Pengeroyokan ini terekam kamera ponsel salah satu orang di lokasi kejadian, dan viral beredar di media sosial.

    Terlihat terduga korban itu mengalami luka parah di kepala hingga darahnya berceceran di depan jalur keberangkatan bus Patas jurusan Surabaya. Insiden berusaha dilerai oleh beberapa orang lainnya, hingga akhirnya korban diamankan oleh petugas terminal untuk dievakuasi ke sekitar ruang tunggu terminal.

    Sejauh ini sudah ada tiga pelaku yang diamankan oleh petugas gabungan dari Polresta Malang dan Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL). Ketiga yakni Ahmad Maulana (31), Roni Sejati (25), dan Nurul Hudi (29) ketiganya warga Gang Permadi, Jalan Muharto, Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

    (shf)

    Komentar
    Additional JS