Trump: Iran Kirim Sinyal Buruk, Serangan Balasan Bisa Lebih Cepat Datang - inews
Dunia Internasional,
Trump: Iran Kirim Sinyal Buruk, Serangan Balasan Bisa Lebih Cepat Datang - Bagian All

TURNBERRY, iNews.id – Dunia kembali menahan napas setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan ancaman serius terhadap Iran. Jika Negeri Mullah itu mencoba menghidupkan kembali program nuklirnya pasca pengeboman tiga fasilitas utama, maka serangan lanjutan akan segera diluncurkan lebih cepat dari kedipan mata.
Trump secara gamblang menyatakan hal ini saat berada di resor golf Turnberry, Skotlandia, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2025).
"Kita telah menghancurkan potensi nuklir mereka. Mereka bisa saja memulainya lagi. Jika mereka melakukannya, kita akan menghancurkannya lebih cepat daripada Anda bisa mengacungkan jari," kata Trump.
Sebelumnya, AS telah membombardir tiga fasilitas nuklir Iran Fordow, Natanz, dan Isfahan pada 22 Juni lalu. Serangan itu melibatkan pesawat pengebom strategis B-1 Spirit serta bom penghancur bunker, menandai eskalasi baru dalam konflik senjata nuklir yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.
Trump menuding bahwa langkah Iran untuk kembali mengaktifkan fasilitas nuklirnya sebagai “sinyal buruk”.
"Iran telah mengirim sinyal buruk" dengan upayanya melanjutkan kembali program nuklir, ujar Trump.
Iran sendiri belum menunjukkan tanda-tanda menyerah. Para pejabat tinggi di Teheran menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak akan menghentikan pengayaan uranium meskipun fasilitas vital mereka telah dihantam AS.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan resmi dari Iran mengenai nasib uranium yang telah diperkaya hingga 60 persen, termasuk kondisi alat-alat pengayaan di tiga lokasi strategis yang jadi target serangan.
Pernyataan Iran hanya menyebut bahwa fasilitas nuklir tersebut rusak berat akibat serangan AS. Namun, sejumlah analis intelijen internasional justru meragukan tingkat kerusakan itu. Mereka meyakini Iran masih punya cukup sumber daya untuk melanjutkan proses pengayaan hanya dalam beberapa bulan ke depan.
Pernyataan Trump ini menghidupkan kembali ketegangan global, memunculkan kekhawatiran bahwa dunia sedang meluncur cepat ke jurang konflik nuklir terbuka antara dua kekuatan besar yang selama ini saling curiga.