Waspada Keracunan Makanan seperti PM Israel Benjamin Netanyahu, Kenali Gejalanya | SINDONEWS
Dunia Internasional ,Kesehatan ,
Waspada Keracunan Makanan seperti PM Israel Benjamin Netanyahu, Kenali Gejalanya | Halaman Lengkap

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, dikabarkan mengalami keracunan makanan dan harus menjalani istirahat di rumah selama beberapa hari. Foto/Reuters
- Perdana Menteri (PM) Israel
Benjamin Netanyahu, dikabarkan mengalami keracunan makanan dan harus menjalani istirahat di rumah selama beberapa hari. Informasi ini dikonfirmasi oleh kantornya.
Meski tengah sakit, Benjamin Netanyahu tetap melaksanakan tugas kenegaraan dari kediamannya. Menurut pernyataan resmi, pemimpin 75 tahun itu mengalami radang usus dan dehidrasi akibat keracunan makanan yang ia derita sejak malam sebelumnya.
Saat ini, ia menerima perawatan berupa cairan infus guna mempercepat pemulihannya. "Sesuai dengan instruksi dokternya, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan mengurus urusan negara dari sana," bunyi pernyataan tersebut dilansir dari Reuters, Senin (21/7/2025).
Apa Itu Keracunan Makanan?
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Jatuh Sakit akibat Keracunan Makanan
Dilansir dari Mayo Clinic, keracunan makanan merupakan salah satu jenis penyakit yang berasal dari konsumsi makanan atau minuman yang sudah tercemar. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi bahan pangan yang mengandung kuman, bakteri, virus, atau zat berbahaya lainnya.
Gejala umum yang sering muncul antara lain sakit perut, diare, hingga muntah. Tanda-tanda tersebut biasanya mulai dirasakan dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Dalam banyak kasus, gejalanya bersifat ringan dan dapat membaik dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus.
Namun, pada kondisi tertentu, keracunan makanan juga bisa berkembang menjadi masalah kesehatan serius dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala Keracunan Makanan
Gejala keracunan makanan bisa sangat beragam, tergantung pada jenis kontaminan yang masuk ke dalam tubuh. Tanda-tandanya dapat muncul dalam hitungan jam hingga beberapa minggu setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Secara umum, gejala yang sering dialami meliputi:
1. Nyeri atau kram pada perut
2. Mual dan muntah
3. Diare, kadang disertai darah
4. Demam
5. Sakit kepala
Pada kasus yang lebih jarang, keracunan makanan bisa berdampak pada sistem saraf dan menimbulkan gejala yang lebih serius, seperti:
1. Gangguan penglihatan (kabur atau ganda)
2. Kesulitan menelan
3. Lemah otot atau kehilangan kemampuan menggerakkan anggota tubuh
4. Kesemutan atau mati rasa di beberapa bagian tubuh
5. Perubahan suara atau suara menjadi serak
Jika gejala neurologis ini muncul, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis karena bisa mengindikasikan kondisi yang lebih parah.
Baca Juga: Ria Ricis Masuk Rumah Sakit, Alami Keracunan Makanan
Penyebab Keracunan Makanan
Keracunan makanan terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh kuman atau zat berbahaya, yang dikenal sebagai kontaminan. Makanan yang tercemar ini bisa menimbulkan penyakit jika masuk ke dalam tubuh.
Beberapa jenis kontaminan yang paling umum meliputi:
1. Bakteri, seperti Salmonella atau E. coli
2. Virus, seperti Norovirus atau Hepatitis A
3. Parasit, yang bisa hidup dan berkembang biak di saluran pencernaan
4. Racun atau toksin, yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu
5. Bakteri penghasil racun, yang tidak hanya mencemari tetapi juga memproduksi zat beracun
6. Jamur beracun, yang dapat menghasilkan mikotoksin berbahaya bagi kesehatan
Kontaminasi ini bisa terjadi pada berbagai tahap pengolahan makanan, mulai dari produksi, penyimpanan, hingga saat penyajian, terutama jika tidak dilakukan secara higienis.
Faktor Risiko
Keracunan makanan bisa dialami siapa saja, namun ada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala parah hingga komplikasi serius. Kelompok rentan tersebut antara lain:
1. Bayi dan anak-anak, yang sistem imunnya belum sepenuhnya berkembang
2. Ibu hamil, karena perubahan hormonal dapat memengaruhi daya tahan tubuh
3. Lansia, yang umumnya memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun
4. Penderita penyakit kronis atau orang dengan sistem imun lemah, misalnya karena pengobatan tertentu atau kondisi medis seperti HIV/AIDS atau kanker
Cara Mencegah Keracunan Makanan
Agar terhindar dari keracunan makanan, penting bagi kita untuk menjaga kebersihan dan menerapkan cara penanganan makanan yang aman di rumah. Berikut beberapa tips pencegahan yang bisa dilakukan sehari-hari:
1. Cuci Tangan dengan Benar
Selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan saat akan mengolah makanan.
2. Bersihkan Buah dan Sayuran
Sebelum dikonsumsi, dikupas, atau dimasak, pastikan buah dan sayuran dicuci bersih di bawah air mengalir untuk menghilangkan sisa pestisida dan kuman.
3. Cuci Peralatan Masak Secara Menyeluruh
Setelah digunakan untuk memotong daging mentah, ayam, atau sayuran yang belum dicuci, bersihkan pisau, talenan, dan alat masak lainnya dengan sabun agar tidak terjadi kontaminasi silang.
4. Hindari Konsumsi Daging atau Ikan Mentah
Pastikan makanan hewani dimasak hingga matang sempurna. Gunakan termometer makanan untuk mengecek suhu internal, daging dan ikan utuh minimal 63 derajat celsius, kemudian diamkan 3 menit sebelum dikonsumsi. Daging giling minimal 71 derajat celsius, ayam dan unggas minimal 74 derajat celsius.
5. Simpan Sisa Makanan dengan Tepat
Segera simpan makanan yang tersisa dalam wadah tertutup dan letakkan di kulkas. Makanan bisa disimpan aman di lemari es selama tiga hingga empat hari. Jika tidak akan dimakan dalam waktu tersebut, lebih baik dibekukan.
6. Cairkan Makanan Beku dengan Cara Aman
Ada tiga cara yang disarankan, pindahkan ke kulkas semalaman, panaskan dalam microwave, atau rendam dalam air dingin dalam wadah tertutup. Setelah dicairkan, panaskan hingga suhu internal minimal 74 derajat celsius.
7. Jangan Ambil Risiko Jika Ragu
Jika Anda tidak yakin apakah makanan masih aman untuk dikonsumsi—baik karena sudah terlalu lama disimpan atau kondisinya meragukan—lebih baik buang saja. Bau dan tampilan makanan tidak selalu mencerminkan keamanannya.
8. Waspadai Makanan Berjamur
Buang semua makanan lunak seperti buah beri, tomat, atau roti yang sudah berjamur. Untuk makanan padat seperti wortel, paprika, atau keju keras, potong bagian yang berjamur dengan jarak aman sekitar 2,5 cm.
9. Rutin Bersihkan Kulkas
Lakukan pembersihan kulkas setiap beberapa bulan. Gunakan campuran 1 sendok makan baking soda dengan 1 liter air untuk membersihkan bagian dalam. Jika ada jamur, bersihkan dengan larutan pemutih (1 sendok makan pemutih dalam 1 liter air).
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Dilarikan ke UGD Akibat Keracunan Makanan
(dra)