Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home BPJS kesehatan Featured JKN

    BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan - Kompas

    4 min read

     

    BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan

    KOMPAS.com – Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyatakan, Indonesia berhasil membangun sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hanya dalam waktu 10 tahun, lebih cepat dibandingkan sejumlah negara maju.

    “Seperti Jerman yang memerlukan 127 tahun, Jepang 36 tahun, dan Korea Selatan 12 tahun. (10 tahun) ini prestasi luar biasa yang harus dirawat bersama. JKN bukan hanya program pemerintah, tetapi karya bangsa yang mencerminkan semangat gotong royong,” kata Ghufron di Jakarta, Rabu (13/8/2025), dikutip dari Antara.

    Baca juga: Rujukan Berjenjang JKN Bukan untuk Mempersulit, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan

    Keunggulan sistem JKN

    Ghufron menjelaskan, salah satu keunggulan JKN Indonesia adalah pembayaran kapitasi berbasis kinerja bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).

    Penilaian kinerja dilakukan langsung melalui sistem Performance Management Center yang memantau lebih dari 3.000 rumah sakit dan 23.000 FKTP di seluruh Indonesia. Sistem ini memastikan pembiayaan kesehatan digunakan efektif dan tepat sasaran.

    Protes Nasional Akhiri Perang Gaza Meletus di Israel, Demonstran Blokir Jalan dan Bakar Ban

    “Kita bisa mengetahui kinerja setiap fasilitas kesehatan seperti layanan transportasi daring sekarang, di mana pasien bisa memberi rating langsung, mendaftar layanan mudah,” ujarnya.

    Baca juga: 15.000 Mahasiswa Baru Undip Jalani Cek Kesehatan Gratis dari Pemprov Jateng

    Perhatian dunia

    Menurut Ghufron, sistem JKN Indonesia menjadi perhatian global. Perwakilan dari lembaga pemerintah dan swasta di China, Inggris, Amerika Serikat, hingga Nigeria mengunjungi BPJS Kesehatan untuk mempelajari mekanismenya.

    “Dua pekan lalu perwakilan dari Boston terheran-heran bagaimana sistem ini bisa berjalan. Orang luar berpikir BPJS Kesehatan itu melebihi pikiran mereka, jadi apa yang kita kerjakan itu one step ahead,” katanya.

    Ia berharap dukungan lintas kementerian, lembaga, dan perhatian masyarakat penerima manfaat dapat memperkuat kualitas layanan jaminan kesehatan.

    Baca juga: BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN

    Tantangan pembiayaan lansia

    BPJS Kesehatan kini bersiap menghadapi peningkatan beban pembiayaan seiring bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia yang mencapai 28 juta jiwa.

    Ghufron menyebut, kelompok lansia memiliki risiko tinggi penyakit jantung, kanker, dan gagal ginjal yang memerlukan perawatan jangka panjang dengan biaya besar.

    “Pembiayaan penyakit katastropik pada 2024 mencapai sekitar Rp 37 triliun. Jumlah ini akan terus meningkat jika kita tidak mengedepankan pencegahan,” ujarnya.

    Baca juga: Istana Nyatakan MBG Sudah Bikin Konsentrasi Belajar Naik

    Langkah pencegahan

    Salah satu strategi BPJS Kesehatan adalah memperluas program skrining kesehatan untuk deteksi dini penyakit, sekaligus mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup sehat.

    Upaya ini sejalan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari Presiden Prabowo Subianto, yang secara teknis dilaksanakan Kementerian Kesehatan dengan sasaran penerima manfaat di seluruh kelompok usia.

    “BPJS bikin screening ini tujuannya agar orang itu berpola hidup sehat, juga pendekatan lain seperti sosialisasi yang dibalut seni,” kata Ghufron.

    Ghufron berharap kolaborasi dengan fasilitas kesehatan dan berbagai sektor yang telah berjalan dapat terus diperkuat untuk meningkatkan kesadaran publik menjaga kesehatan, sekaligus mengoptimalkan manfaat JKN.

    Baca juga: BPJS Kesehatan Siapkan Delapan Skenario, Termasuk Potensi Kenaikan Iuran JKN

    Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

    Pertama Kalinya, Prabowo Pimpin Upacara 17 Agustus di Istana Pakai Beskap Melayu dan Kalung Melati

    Komentar
    Additional JS